Acara Beauty That Moves di Kantor L'Oreal, Jakarta Selatan, pada Senin (13/101/2025). (IDN Times/Adyaning Raras)
Perawatan kulit dan kecantikan sudah menjadi bagian yang gak terpisahkan dari rutinitas. Riset tentang tren konsumen di industri kecantikan yang dilakukan oleh Jakpat (2024), menyebut 96 persen perempuan Indonesia menganggap perawatan kulit sebagai investasi.
Selain perawatan kulit dan rambut, tata rias sekaligus wewangian mencerminkan dampak positif terhadap kesehatan mental dan fisik. Bukan cuma merawat diri, tapi juga membuat tubuh relaks dan gak stres.
Kecantikan juga memberikan kebebasan berekspresi. Ada banyak cara menunjukkan kecintaan terhadap diri sendiri lewat dunia kecantikan.
“You can play around with your type of beauty, your personality. You can express who you are. Dan itu juga mungkin menunjukkan kecintaan terhadap diri kalian,” sambung Melanie.
Hal ini senada dengan data dari Human8 (2022). Dikutip L’Oréal, ada 88 persen perempuan dan 80 persen laki-laki merasa kecantikan membuatnya lebih percaya diri. Sementara 85 persen perempuan dan 75 persen laki-laki menyatakan bahwa produk-produk kecantikan membantu membuat mereka merasa lebih baik. Secara tidak langsung, hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan diri seseorang bisa meningkat dengan penggunaan produk-produk kecantikan.
Psikolog sekaligus co-Founder Kalm Karina Negara menyebut kecantikan berelasi dengan self confidence dan self esteem. Kebebasan mempercantik dan merawat diri sendiri dengan pakai baju, makeup, minyak wangi tertentu bisa membuat seseorang merasa lebih percaya diri.
“Self-esteem itu bagaimana kita menilai diri kita sendiri. Apakah kita worthy, apakah kita berharga? Value kita itu terlepas dari apa yang kita pakai. Jadi yes, ayo pakai all the things, whatever you need to feel more confident,” tutup Karina saat ditemui di acara Beauty That Moves, pada Senin (13/10/2025).