Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lebih dari Penampilan, Ini Arti Kecantikan Menurut Generasi Sekarang

WhatsApp Image 2025-09-20 at 2.24.28 PM.jpeg
Talkshow The Essentiality of Beauty di Universitas Multimedia Nusantara pada Jumat (19/9/2025). (IDN Times/Adyaning Raras)
Intinya sih...
  • Kecantikan tak hanya soal penampilan fisik, tapi juga mental dan sikap.
  • Kecantikan menjadi identitas dan sumber kepercayaan diri bagi individu.
  • Industri kecantikan bukanlah industri dengan gender tertentu, melainkan universal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Function Hall Universitas Multimedia Nusantara pada Jumat (19/9/2025) dipenuhi suara mahasiswa yang tampak antusias menunggu seminar dimulai. Kursi-kursi terisi penuh, sebagian peserta bahkan rela berdiri di belakang demi tidak melewatkan kesempatan berharga ini. Di panggung utama, terpampang jelas tema “The Essentiality of Beauty” yang dibawakan oleh L’Oreal Indonesia.

Bukan sekadar membahas kecantikan dari sisi penampilan, tetapi juga menggali makna yang lebih dalam dari kecantikan. Lantas, apa yang sebenarnya dipikirkan generasi sekarang tentang kecantikan? Apakah soal standar yang berlaku di masyarakat atau lebih dari itu?


1. Kecantikan bukan lagi soal putih, tinggi, berambut panjang

WhatsApp Image 2025-09-20 at 2.24.13 PM.jpeg
Talkshow The Essentiality of Beauty di Universitas Multimedia Nusantara pada Jumat (19/9/2025). (IDN Times/Adyaning Raras)

Brandon, salah satu mahasiswa UMN (Universitas Multimedia Nusantara) angkatan 2025 yang hadir, menyampaikan pandangannya mengenai makna kecantikan. Baginya, kecantikan tidak bisa dipahami secara sempit hanya dari penampilan luar.

Dengan lugas, ia mengatakan bahwa kecantikan itu sangat subjektif. “Pertama, fisik. Kedua, mental. Ketiga, pikiran. Keempat, sikap,” sebut dia.

Mahasiswa lain, Florencia, mengatakan bahwa kecantikan bukan soal keselarasan wajah, tetapi bagaimana seseorang bisa menampilkan dirinya dengan aura yang positif. Dengan begitu, ia akan menjadi lebih menarik dan dinilai cantik.

Selaras dengan jawaban mereka, L’Oreal Indonesia lewat buku The Essentiality of Beauty juga menerangkan bahwa kecantikan begitu beragam yang sudah ada sejak dulu. Melanie Masriel selaku Chief of Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability L’Oréal Indonesia, mengatakan bahwa kecantikan sudah menjadi kebutuhan dasar yang membentuk tren dan ritual kecantikan sejak dulu.

Beauty is a universal quest. Demikian L’Oreal menunjukkan bahwa setiap generasi punya caranya masing-masing dalam mendefinisikan dan merawat kecantikan.

“Jadi, kalau definisi kosmetik menurut Badan POM itu adalah satu bahan atau sediaan yang digunakan pada bagian luar tubuh manusia. Bagian luar tubuh manusia itu apa aja? Epidermis, rambut, kuku, bibir, kordon jari teluan, gigi, membran mukosa mulut. Untuk tujuan apa? Membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, memperbaiki bau, melindungi atau tidak kondisi bumi. Jadi, yang namanya kosmetik itu luar biasa luasnya,” ujar Melanie saat mengisi talkshow di UMN pada Jumat (19/9/2025).


2. Kecantikan menjadi identitas dan kepercayaan diri

WhatsApp Image 2025-09-20 at 2.24.24 PM.jpeg
Talkshow The Essentiality of Beauty di Universitas Multimedia Nusantara pada Jumat (19/9/2025). (IDN Times/Adyaning Raras)

Beauty content creator sekaligus penyanyi, Agatha Chelsea, melihat kecantikan sebagai identitas diri. Menurutnya, kecantikan itu fokus pada apa yang bisa membuatnya merasa happy dengan diri sendiri.

“Aku merasa lewat beauty, aku jadi punya identitas dan aku jadi lebih confident,” tuturnya saat ditemui di UMN.

Mengapa kecantikan dikaitkan dengan identitas diri? Lewat dunia kecantikan, ia merasa punya kesempatan untuk mengeksplorasi dan mencari tahu apa yang cocok dengan dirinya. Eksplorasi makeup looks, produk kecantikan, dan produk perawatan lainnya. Sebagai gen Z yang sedang dalam proses mencari jati diri, dunia kecantikan membantunya mengenal diri sendiri lebih dalam lagi.

“I believe beauty itu jadi salah satu cara buat kita finding ourselves, kita mau arahnya ke mana, dan gimana kita mau represent ourselves to the world. Itu yang pertama. Yang kedua, beauty juga jadi salah satu media untuk membangun confidence sih sebenarnya. Beauty makes us feel good,” sambungnya.

3. Kecantikan bukan industri dengan gender tertentu

WhatsApp Image 2025-09-20 at 2.24.18 PM.jpeg
Talkshow The Essentiality of Beauty di Universitas Multimedia Nusantara pada Jumat (19/9/2025). (IDN Times/Adyaning Raras)

Menurutnya sebagai lulusan Neuroscience, Chelsea tahu ada banyak hormon yang dilepas saat seseorang merasa bahagia. Dulu dianggap sebagai hobi, kini Chelsea merasa dunia kecantikan adalah hal yang membuatnya bahagia karena menemukan banyak peluang karier.

Melanie juga menekankan bahwa beauty is not a gendered beauty. Dengan kata lain, industri kecantikan gak mewakili gender tertentu. Semuanya bisa bersama-sama menemukan potensi mereka di bidang ini.

“Banyak perempuan yang melakukan pekerjaan yang cukup manly gitu ya. Di pabrik, sebagai engineer, kemudian juga di warehouse. Tapi juga banyak teman-teman cowok kita yang bekerja di bagian e-commerce dan lain-lain. Sebagai dermatologist, sebagai scientist, marketing, dan sebagainya. Itu sih yang aku ingin tekankan kita bahwa beauty is a universal quest dan juga it's not a gendered industry,” katanya.

Data CekBPOM sampai dengan Desember 2024 menunjukkan ada 400.000 izin edar kosmetik diterbitkan dengan 69 persen di antaranya produk lokal. Artinya, perkembangan industri kecantikan semakin pesat. 

“Kecantikan adalah sektor yang dinamis, bukan sekadar konsumsi, tetapi motor pertumbuhan ekonomi. Setiap inovasi produk memicu rantai peluang baru bagi peneliti, tenaga kerja, hingga wirausahawan muda. Karena itu kami percaya industri ini harus dipandang sebagai pendorong penting pembangunan Indonesia,” tutup Melanie.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us

Latest in Life

See More

TOP 100 Kampus Terbaik Dunia Versi The WURI 2025, Ada Pilihanmu?

20 Sep 2025, 17:28 WIBLife