Jakarta, IDN Times - Kesetaraan gender atau gender equality masih menjadi isu yang hangat diperbincangkan. Pasalnya meski zaman sudah maju, masih ada hak-hak antara perempuan dan laki-laki yang belum setara. Tantangan dan ketimpangan gender masih ada di banyak aspek kehidupan.
Permasalahan kesetaraan gender pun sering kali menjadi akar dari tindakan KBGO (Kekerasan Berbasis Gender Online). Ketidaksetaraan gender menyebabkan perempuan dan kelompok minoritas gender rentan terhadap diskriminasi dan kekerasan, termasuk dalam ruang digital.
Itulah kenapa, sebenarnya memahami kesetaraan gender adalah hal yang penting. Ketika berbicara tentang kesetaraan gender, biasanya akan berkaitan juga dengan isu perempuan. Sampai saat ini, masih banyak pandangan misoginis terhadap perempuan. Seperti yang dirasakan oleh Dara Ayu Nugroho Putri, seorang aktivis isu perempuan dan aktif membangun gerakan terkait kesetaraan gender.
Sebagai seorang perempuan, Dara Ayu pernah mengalami berbagai pengalaman yang gak menyenangkan. Bahkan, ia juga merupakan seorang penyintas KBGO (Kekerasan Berbasis Gender Online) dan pelecehan seksual. Gak bisa dimungkiri, kasus KBGO memang sangat banyak terjadi di Indonesia. Akar dari kasus ini bisa berangkat juga dari kurangnya awareness terhadap materi kesetaraan gender.
IDN Times berkesempatan melakukan wawancara langsung bersama Dara Ayu pada Kamis (15/06/2023) melalui daring. Dara menceritakan kisahnya sebagai penyintas KBGO serta perjalanannya menginisiasi berbagai gerakan perempuan dan kesetaraan gender.