Ilustrasi Tas Hermes (Instagram/ hermesbirkin)
Sejarah tas Hermès Birkin bermula pada 1984, ketika aktris sekaligus penyanyi Jane Birkin bertemu CEO Hermès, Jean-Louis Dumas, dalam penerbangan dari Paris ke London. Dari obrolan tersebut, lahirlah ide tas yang fungsional sekaligus elegan, hingga tercipta Birkin Original yang kini menjadi ikonis.
Tas Birkin pertama milik Jane berwarna hitam dengan aksen emas, memiliki lebar setara dengan Birkin 35, namun dengan ketebalan Birkin 40. Desain ini tetap dipertahankan hingga kini, lengkap dengan dua pegangan lipat, flap penutup, “kaki” clou, serta kunci khas Hermès.
Setiap Birkin dibuat dengan ketelitian tinggi oleh pengrajin terlatih yang membutuhkan waktu minimal 18 jam untuk menyelesaikan satu tas. Berbeda dari produksi massal, satu tas Birkin hanya dikerjakan oleh satu pengrajin, lengkap dengan kode unik yang menandakan tahun pembuatan, bengkel, serta pembuatnya.
Tidak mudah mendapatkan tas ini secara langsung dari Hermès, sebab pelanggan harus memiliki riwayat pembelian khusus dan butik hanya boleh memesan Birkin dua kali dalam setahun. Eksklusivitas tersebut membuat daya tarik Birkin semakin besar dengan harga yang melonjak dari sekitar US$2.000 pada 1984 menjadi ribuan dolar saat ini, serta lebih dari satu juta pencarian bulanan di seluruh dunia.