ilustrasi merawat kulit wajah (pexels.com/Alena Darmel)
Di balik tantangan yang dihadapi oleh pemilik kulit berminyak, yakni wajah yang mengilap, pori-pori besar, dan mudah timbul jerawat, terdapat beberapa keuntungan yang ditawarkan. Salah satunya adalah kulit yang dianggap lebih tahan terhadap penuaan. Namun, apakah hal itu benar adanya?
Menurut Kristina Collins, MD, dokter kulit bersertifkat di Austin Skin Physicians, dikutip dari Byrdie, kulit berminyak memiliki kandungan kelenjar lebih tinggi dibandingkan jenis kulit yang lain. Kelenjar itu bekerja menghasilkan sebum alias minyak alami pada kulit. Kelenjar dengan konsentrasi tinggi membuat lapisan dermis menjadi lebih tebal. Ketika lapisan dermis menebal, kulit akan lebih kuat dan tidak mudah mengalami kerutan maupun garis halus.
“Kulit berminyak dapat membantu melawan penuaan karena sebum merupakan pelembap alami yang berfungsi melindungi kulit serta mempercepat proses penyembuhan bekas luka. Sebum dengan konsentrasi asam lemak tinggi bisa memberikan perlindungan terhadap efek buruk sinar matahari,” terang Collins.
Walaupun demikian, bukan berarti kulit berminyak tidak dapat menua lebih cepat. Predisposisi genetik, pola hidup yang tidak sehat, dan sering terpapar sinar matahari langsung akan mendorong munculnya tanda-tanda penuaan dini.
“Kulit berminyak mungkin memberikan beberapa keunggulan dalam hal menghambat penuaan, tapi pemenang utamanya tetaplah mereka yang mampu merawat kulit dengan penuh perhatian, membuat pilihan yang tepat, dan menghargai sifat multifaset dari proses penuaan itu sendiri,” imbuh Tamila Deveny, ahli estetika medis dan konsultan kosmetik yang berbasis di New York City, dilansir IPSY.