Jakarta, IDN Times - Di tengah semakin seriusnya masalah lingkungan, mulai dari menumpuknya sampah, rusaknya ekosistem, hingga cuaca ekstrem, hadirnya suara-suara peduli bumi menjadi sangat berharga. Aktivisme lingkungan bukan hanya tentang aksi besar, tetapi juga langkah kecil yang konsisten menjaga bumi tetap sehat. Menariknya, kepedulian itu kini juga tumbuh dari generasi muda, bahkan anak-anak, yang berani bersuara dan bergerak untuk alam.
Santa Sakramenta adalah salah satunya. Di usianya yang masih belia, ia telah menunjukkan kepedulian luar biasa pada bumi. Berawal dari perjalanan sederhana bersama orangtuanya ke sungai, hutan, dan bukit saat pandemik, Santa justru menyaksikan banyak sampah berserakan di alam. Pemandangan itu menimbulkan rasa sedih sekaligus tekad kuat dalam dirinya untuk melakukan sesuatu demi menjaga lingkungan.
Kecintaannya pada alam tidak hanya diwujudkan lewat aksi nyata, seperti memilah sampah, membersihkan sungai, hingga membuat konten edukasi, tetapi juga melalui karya seni. Santa kerap menyalurkan kepedulian lingkungannya lewat lagu, lukisan, bahkan karya daur ulang bernama Art-Cycle. Baginya, seni adalah bahasa universal yang bisa menyampaikan pesan penting tentang kesehatan bumi dengan cara yang menyenangkan. Pada Rabu (20/8/2025), IDN Times berkesempatan untuk mewawancarai Santa secara daring. Ia menceritakan perjalanan dan pengalamannya sebagai aktivis lingkungan serta bagaimana ia menggaungkan isu alam lewat seni.