Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Haruskah Menyesuaikan Rutinitas Skincare dengan Perubahan Musim?

ilustrasi wanita menggunakan masker (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)
ilustrasi wanita menggunakan masker (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)
Intinya sih...
  • Musim dapat memengaruhi kulit secara berbeda, tergantung pada kondisi iklim di suatu negara.
  • Perubahan musim memerlukan penyesuaian rutinitas skincare untuk menjaga keseimbangan pH dan kadar air kulit.
  • Kamu hanya perlu mengganti sabun pembersih wajah, pelembap, dan sunscreen sesuai dengan musim yang sedang berlangsung.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Melakukan perawatan kulit secara rutin tidak hanya membantu meningkatkan kesehatan kulit, tetapi juga membuat kamu tampil lebih fresh dan percaya diri. Namun ketika sudah menemukan rangkaian skincare yang tepat, terkadang tantangan baru muncul saat musim berganti.

Lantas, haruskah menyesuaikan rutinitas skincare dengan perubahan musim? Yuk, temukan jawabannya dari para ahli melalui artikel ini!

1. Bagaimana musim dapat memengaruhi kulit?

ilustrasi seorang wanita becermin (freepik.com/freepik)
ilustrasi seorang wanita becermin (freepik.com/freepik)

Setiap orang, hidup di suatu negara dengan kondisi iklim bervariasi. Ada yang tinggal di negara beriklim tropis, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina yang hanya mempunyai dua musim, yakni musim hujan dan musim kemarau. Lalu, ada juga yang tinggal di negara subtropis, seperti Jepang, Korea Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat yang memiliki empat musim, yakni musim semi, panas, gugur, dan dingin.

Musim-musim tersebut tentu membawa perubahan lingkungan ketika hadir di suatu negara dan jika kamu merasa bahwa produk perawatan kulitmu tidak seefektif dulu, bisa jadi hal itu disebabkan oleh adanya pergantian musim. Menurut Omer Ibrahim, MD, FAAD, seorang dokter kulit bersertifikat di Chicago Cosmetic Surgery and Dermatology, setiap musim dapat menimbulkan perubahan kulit yang berbeda.

Misalnya, saat musim semi dan panas, kulit cenderung memproduksi lebih banyak minyak dan mulai mempertahankan kelembapannya secara alami. Sementara, saat musim dingin kulit kehilangan lebih banyak air sehingga rentan mengalami kering dan iritasi.

“Sepanjang musim semi dan panas, kulit dapat memproduksi lebih banyak sebum yang dapat menyebabkan jerawat dan pori-pori tersumbat,” ujar Dr. Ibrahim, dikutip Byrdie.

“Sedangkan, pada musim gugur dan dingin, kulit dapat kehilangan banyak air. Udara dingin menarik kelembapan dari kulit, menyebabkan hilangnya hidrasi alami, sehingga timbul rasa gatal dan iritasi pada kulit,” imbuh Kiran Mian, DO, FAAD, dokter kulit bersertifikat di Hudson Dermatology and Laser Surgery, dikutip Byrdie.

2. Lantas, haruskah mengubah rutinitas skincare sesuai musim?

ilustrasi seseorang menggunakan serum (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi seseorang menggunakan serum (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Berdasarkan uraian pada poin pertama, jelas bahwa mengubah rutinitas skincare sesuai kondisi musim sangatlah penting. Dilansir Elle, Dr. Soma Sarkar, dokter kulit kosmetik, mengatakan bahwa menerapkan tahap perawatan kulit yang konsisten setiap hari adalah rutinitas yang tak boleh dilewatkan. Namun terkadang, perubahan musim bisa menuntutmu untuk menyesuaikan produk perawatan kulit yang kamu gunakan.

“Ketika lingkungan di sekitar kita berubah, keseimbangan pH, kadar air, dan mikrobioma kulit pun ikut berubah. Karenanya, kulit memerlukan adaptasi dengan lingkungan eksternal melalui bantuan produk perawatan kulit yang sesuai musim. Hal ini bertujuan agar kulit kamu senantiasa sehat dan bercahaya apa pun kondisi musimnya,” terang Dr. Sarkar.  

3. Bagaimana cara menyesuaikan skincare routine berdasarkan musim?

ilustrasi seorang wanita menggunakan masker wajah (pexels.com/Arina Krasnikova)
ilustrasi seorang wanita menggunakan masker wajah (pexels.com/Arina Krasnikova)

Kabar baiknya, kamu tidak perlu mengganti seluruh produk perawatan kulitmu sesuai musim. Menurut Dr. Ibrahim, kamu hanya perlu mengganti sabun pembersih wajah (face wash), pelembap (moisturizer), dan sunscreen.

“Saat musim dingin, kamu bisa menggunakan moisturizer yang diformulasikan dengan bahan-bahan oklusif, seperti ceramide, squalane, jojoba oil, dan shea butter. Sebab, kulit kering dan dehidrasi akan lebih sensitif dan rentan mengalami iritasi. Namun ketika musim panas atau semi tiba, kamu bisa mengganti pembersih dan pelembap dengan tekstur yang lebih ringan serta mengandung eksfoliator, seperti AHA dan BHA untuk mengangkat kotoran secara maksimal dan mencegah timbulnya jerawat,” jelas Dr. Ibrahim.

Di sisi lain, Dr. Sarkar menyarankan untuk selalu memakai sunscreen kapan pun dan di mana pun. Ini karena kulit akan tetap terpapar sinar UV walau cahaya matahari tertutup oleh awan sekalipun. Maka dari itu, pemakaian tabir surya baik di dalam maupun di luar ruangan merupakan langkah wajib.

Merawat kesehatan kulit tidak hanya membutuhkan konsistensi, tapi juga perlu menyesuaikan produk dengan perubahan musim. Sebab, setiap musim membawa tantangan tersendiri sehingga menyesuaikan skincare routine dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit dari waktu ke waktu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us