Tiap Perempuan Pasti Punya Keinginan Terdalam untuk Mendobrak "Kodrat" yang Mengurung Dirinya

Meski tak ada kebenaran absolut dan kesepakatan mutlak, perempuan dalam budaya ketimuran rasa-rasanya selalu diidentikkan dengan urusan dapur, rumah tangga dan urusan-urusan lain yang dipandang sebagai "kodratnya". Padahal pengkotak-kotakan seperti ini terasa tidak adil, karena kita semua menginginkan kesetaraan hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan.
Untungnya, di balik "kesepakatan umum" tersebut, selalu ada beberapa perempuan (bahkan dalam jumlah yang tak sedikit) yang punya keinginan terpendam untuk melawan "kodratnya". Sebenarnya apa, sih, yang pernah diinginkan perempuan di lubuk hatinya kendati itu melawan batasan-batasan tersebut?
1. Menjadi anggota tim nasional sepak bola. Barangkali ada satu dari sekian ribu perempuan sebenarnya punya skill merumput tak kalah dari Bambang Pamungkas. Banyak perempuan bercita-cita bergabung dengan kesebelasan timnas.

2. Banyak perempuan yang memendam cita-cita menjadi petinju layaknya Marlen Esparza dan Kaleisha West. Olahraga tinju memang bukan hanya untuk pria. Perempuan pun layak berkompetisi di atas ring dan mematahkan anggapan banyak orang.

3. Menjadi kapten sebuah kapal pesiar, berkelana dari satu samudera ke samudera lainnya, berkutat dengan kompas, rasi bintang, dan insting kelautannya.

4. Berkelana dari satu negara ke negara lainnya, menjadi solo traveler, dan tak pusing memikirkan usianya yang kata orang sudah masuk ambang batas harus menikah.

5. Menjadi wanita karier, tulang punggung keluarga dan punya suami yang mengurusi pekerjaan rumah tangga serta anak-anak.

6. Menjadi pembalab dan berlaga di MotoGP, melepaskan stigma atau pelabelan perempuan sebagai makhluk yang harus berperilaku lembut. Menjadi pembalap bukan berarti perempuan tak bisa menunjukkan kelembutannya.

7. Menanggalkan make up, bahkan bedak, dan menampilkan keaslian wajahnya di mana pun dan kapan pun dia berada.

8. Tak ribut memilih pakaian, cukup dengan kaus oblong atau kemeja flanel dan bawahan celana jins. Diajak ke mana pun dengan sigap ia akan merespons, langsung ambil tas, lalu berangkat.

9. Berkutat dengan dunia kelistrikan, memanjat tower, memanjat tiang listrik, dan melakukan hal-hal bersifat maskulin lainnya.

Meski menembus batas kotak-kotak takdirnya, perempuan tetap perempuan, yang sadar akan perannya.
Apakah kamu salah satu perempuan yang punya keinginan untuk mewujudkan hasrat terpendam seperti di atas?