Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
G5krZ6NWYAAsYt0.jpg
Valentino Rockstuds Heels di Trailer Devil Wears Prada 2 (youtube.com/@20thCenturyStudios)

Intinya sih...

  • Valentino Rockstuds pertama kali rilis 10 tahun lalu

  • Dirancang pada koleksi Fall 2010 oleh Maria Grazia Chiuri dan Pierpaolo Piccioli

  • Inspirasi dari teknik bugnato pada fasad palazzo di Roma

  • Mendorong Valentino memperluas konsep Rockstud ke berbagai aksesori

  • Rockstud heels berkembang menjadi produk ikonik dari Valentino

  • Siluetnya mudah dikenali, tajam, glamor, dan penuh attitude

  • Dipakai oleh banyak selebritas pada era 2010an

  • Pierpaolo Piccioli kembali mengeksplorasi Rockstud

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Beberapa waktu lalu, Anne Hathaway mengunggah di Instagram pribadinya trailer The Devil Wears Prada 2 tepat di hari ulang tahunnya. Tampilan pertama The Devil Wears Prada 2 langsung mengguncang dunia fashion, dan bukan hanya karena kembalinya Miranda Priestly. Dalam detik-detik awal teaser, sepasang sepatu heels Valentino Rockstuds merah mengilap muncul sebagai pembuka, mencuri sorotan bahkan sebelum sang editor legendaris terlihat sepenuhnya.

Momen close-up itu terasa seperti pernyataan: setelah 15 tahun sejak debutnya, Rockstud kembali menjadi ikon, kini tampil sebagai simbol kekuatan dan gaya di semesta Runway. Yuk, simak di bawah ini bagaimana perkembangan dan sejarah dari sepatu Valentino Rockstuds yang super ikonik!

1. Valentino Rockstuds pertama kali rilis 10 tahun lalu

Valentino Rockstuds Heels (valentino.com)

Valentino Rockstuds pertama kali diperkenalkan pada koleksi Fall 2010, dirancang oleh Maria Grazia Chiuri dan Pierpaolo Piccioli sebagai lini sepatu perdana mereka di rumah mode tersebut. Sepatu ini terinspirasi dari teknik bugnato pada fasad palazzo di Roma, menghasilkan perpaduan unik antara keanggunan arsitektur klasik dan sentuhan street-edge yang modern. Desain ini langsung mencuri perhatian dunia mode, bukan hanya karena tampilannya yang tegas dan glamor, tetapi juga karena sukses menghidupkan era baru bagi estetika Valentino.

Tak butuh waktu lama bagi Rockstud untuk menjelma menjadi fenomena global. Penjualannya melesat sepanjang 2010an, menjadikannya salah satu signature paling melekat pada brand Valentino. Kesuksesan ini kemudian mendorong Valentino memperluas konsep Rockstud ke berbagai aksesori, termasuk peluncuran tas Rockstud pada 2016. Sejak itu, Rockstuds tidak hanya menjadi ikon mode, tetapi juga simbol era baru Valentino yang penuh karakter, berani, dan instantly recognizable.

2. Rockstud heels berkembang menjadi produk ikonik dari Valentino

Valentino Rockstuds Heels (valentino.com)

Seiring popularitasnya yang meroket, Rockstud heels berkembang menjadi salah satu produk paling ikonik dalam sejarah Valentino. Siluetnya yang mudah dikenali, yakni tajam, glamor, dan penuh attitude. Membuatnya menjadi favorit banyak selebritas pada era 2010an. Deretan nama besar seperti Paris Hilton, Jennifer Lopez, Kim Kardashian, hingga Nicki Minaj tercatat kerap memakai Rockstud dalam berbagai kesempatan.

Untuk merayakan satu dekade kejayaannya, Pierpaolo Piccioli kembali mengeksplorasi Rockstud pada 2020 melalui proyek khusus bertajuk Valentino Garavani Rockstud X, dengan huruf 'X' sebagai simbol 10 tahun. Ia menggandeng desainer, seniman, hingga brand lain untuk menafsirkan ulang ikon tersebut. Tak berhenti di situ, Piccioli juga memperkenalkan versi baru bernama Roman Stud dalam koleksi Cruise 2021, menampilkan stud berukuran lebih besar yang hadir pada sandal dan tas. Evolusi ini menandai perjalanan Rockstud dari sekadar sepatu statement menjadi simbol desain Valentino yang terus beregenerasi.

3. Rockstud heel tampil dengan siluet yang unik

Valentino Rockstuds Heels (valentino.com)

Rockstud heel pertama kali hadir dengan siluet yang sangat khas, perpaduan slingback dan T-strap stiletto yang langsung menjadi identitas kuat Valentino. Desain ini tidak hanya menonjol karena ornamen stud-nya, tetapi juga karena bentuknya yang memanjang, elegan, dan memeluk kaki dengan struktur yang tegas.

Popularitas siluet tersebut membuka jalan bagi berbagai eksperimen baru, stud kemudian muncul di beragam aksesori kulit Valentino, menjadikannya elemen desain yang tak terpisahkan dari DNA rumah mode ini. Seiring waktu, Rockstud slingback-T-strap klasik pun terus direinterpretasi untuk setiap musim. Saat ini, seri Rockstud heel dijual mulai Rp20 jutaan di situs resmi Valentino.

Editorial Team