Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria yang merenung (unsplash.com/Anthony Tori)
ilustrasi pria yang merenung (unsplash.com/Anthony Tori)

Tak dimungkiri, setiap orang terkadang memiliki sikap egoisnya masing-masing. Asalkan tidak terlalu berlebihan dan mendarah daging, sebenarnya sikap tersebut bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan.

Bila sikap egois telah menjadi sebuah watak, maka kita harus bisa menghilangkannya sedikit demi sedikit. Walaupun sulit, namun dengan terus berusaha, maka sikap ini lama-kelamaan bisa menghilang. Lalu, bagaimanakah langkah awal untuk menghindari sikap ini? Berikut ulasannya!

1. Memahami diri sendiri

ilustrasi pria yang sedang merenung (unsplash.com/eberhard 🖐 grossgasteiger)

Mencoba untuk mengerti dan memahami diri sendiri bisa menjadi tahapan awal untuk dapat menyadari seberapa egois diri sendiri. Menyadari lebih jauh bagaimana perlakuan kita terhadap orang lain dan bagaimana sikap egois bisa berdampak pada mereka.

Saat kita mencoba untuk menyadari dan merenunginya, paling tidak kita tahu apa yang harus dilakukan berikutnya dan berusaha untuk menghindari sikap-sikap yang terlalu mementingkan diri sendiri, tanpa memperhatikan perasaan orang lain.

2. Mendengarkan orang lain

ilustrasi pria yang sedang berkomunikasi (unsplash.com/DocuSign)

Bagi orang yang egois, mendengarkan orang lain terdengar sulit. Hal ini dikarenakan mereka cenderung sulit untuk menerima kritik dan selalu merasa dirinya paling benar.

Untuk mengurangi rasa egois, kita perlu belajar untuk mendengarkan orang lain, karena saat mendengarkan, kita bisa melihat sisi orang tersebut dan bisa mengerti mereka lebih jauh, sehingga lama kelamaan sikap egois ini akan berkurang dengan sendirinya.

3. Memahami orang lain

ilustrasi pria yang sedang mengobrol (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Walaupun memahami orang lain tidaklah mudah, namun kita bisa mencobanya. Ini bisa dimulai dari hal terkecil. Misalnya saja ketika kamu melihat orang lain yang terlihat sangat capek di bus dan bus dalam keadaan sangat penuh, sedangkan kamu duduk dan dia berdiri, kamu bisa menawarkan tempat dudukmu tersebut.

Meskipun terlihat sederhana, namun cara tersebut bisa membuat dia sangat berterima kasih padamu, dengan bantuan kecil yang kamu berikan. Contoh lainnya, saat kamu berbagi makanan yang kamu punya kepada teman sekantor yang tidak sempat makan siang atau menjadi pendengar yang baik saat ada teman yang bercerita juga bisa menjadi hal yang berharga untuk mereka. 

Rasa simpati yang kita bangun tersebut, seiring berjalannya waktu, akan membuat kita memahami bahwa sikap egois tidaklah perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Berterima kasih dan menghargai orang lain

ilustrasi pria yang merenung (unsplash.com/Anthony Tori)

Ringan dalam mengucapkan kata terima kasih dengan bantuan sekecil apa pun yang kita dapatkan, bisa menjadi cara untuk menghilangkan perilaku egois kita sedikit demi sedikit. Menerapkan rasa syukur sebesar-besarnya dan membantu orang lain di saat mereka mengalami kesusahan juga bisa mengurangi sikap mementingkan diri sendiri.

 Hal ini karena kita akan semakin menyadari bahwa selain memperjuangkan hak yang menjadi miliki kita, kita juga berkewajiban untuk memperhatikan sesama.

Nah, beberapa sikap di atas bisa membuat kita mengurangi atau bahkan menghilangkan sikap egois. Selama tidak merugikan kita, sikap egois sebaiknya tidak diterapkan dalam kehidupan kita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team