Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Age Verification

This content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

Pixabay.com/SnapwireSnaps
Pixabay.com/SnapwireSnaps

Semakin canggih teknologi, kemudahan mengakses konten-konten berbau pornografi di internet pun semakin menggila. Meski tak selalu benar, kebanyakan pengakses konten porno memang biasanya didominasi kaum cowok. Tak melulu situs-situs terlarang, bentuk-bentuk konten pornografi bisa diakses secara bebas dalam berbagai platform media sosial, grup-grup, linimasa, dan jenis media kekinian lainnya. Seolah sudah menjadi rahasia umum, konten-konten dewasa tersebut diakses oleh sebagian besar pengguna internet dengan bebas.

Berikut ini beberapa hal unik mengenai kaitan konten pornografi dengan sebagian besar kaum cowok. Simak ya!

1. Tipe-tipe cowok saat berhadapan dengan konten dewasa

Pixabay.com/Free-Photos

Ada beberapa tipe cowok berbeda ketika mereka sedang dihadapkan pada konten khusus dewasa. Ada yang terang-terangan dengan gamblang mengumbar bebas konten tersebut dengan liar, namun tak sedikit juga yang melakukannya secara sembunyi-sembunyi karena alasan tertentu. Di luar tipe tadi, ada juga nih yang malu-malu kucing, jaim, biasa saja, merasa bosan, bahkan ada yang hanya cengangas-cengenges bingung. 

2. Semua cowok punya koleksi film dewasa?

Pixabay.com/Pexels

Meski tak selalu benar, kebanyakan cowok memang biasanya akan lebih tertarik dengan hal-hal berbau seks. Kebanyakan dari mereka akan mengoleksi video-video dewasa dengan alasan-alasan tertentu. Ada yang keranjingan menontonnya secara rutin, namun tak sedikit juga yang hanya melihat pada saat-saat tertentu.

Meski menawarkan kesenangan, sebaiknya cari kegiatan fisik lain yang bisa mengalihkan pikiranmu dari hal-hal menyangkut urusan 'arus bawah'. Kamu tidak ingin masa mudamu dihabiskan untuk hal-hal yang tak mendatangkan manfaat bukan?

3. Konten pornografi pemicu onani?

Pixabay.com/cuncon

Meski tak semuanya, sebagian besar cowok setidaknya sekali pasti melakukan onani dalam kehidupannya. Terutama generasi muda, mereka mudah sekali dipengaruhi oleh konten-konten pornografi yang memang memancing rasa penasaran bagi banyak penggunanya.

Beberapa dari mereka malah menganggap konten pornografi tersebut menjadi pemicu seorang cowok melakukan onani. Jika tidak benar-benar terpaksa, lebih baik kurangi aktivitas onani dan ganti dengan kegiatan lain yang bisa menyehatkan pikiran, jiwa dan raga.

4. Perbedaan cowok beristri dan cowok single terhadap konten esek-esek

Pexels.com/Helena Lopes

Ada perbedaan mendasar antara cowok beristri dan yang masih membujang terkait konten esek-esek di internet. Jika cowok lajang terkesan menggebu-gebu saat merespons konten tersebut, maka cowok beristri  biasanya lebih pasif dan tak terlalu membuatnya merasa penasaran.

Apa pun jenis perbedaan tersebut, hal tersebut bukan menjadi alasan bagi kamu untuk tidak terlalu fokus pada konten-konten negatif di internet. Jika kamu ingin belajar tentang seks, kamu bisa langsung membaca konten-konten pendidikan seks bagi generasi muda yang sudah pasti akan menambah wawasanmu.

5. Langsung dicap munafik saat menolak disodorkan hal-hal berbau porno

Pixabay.com/Pexels

Dalam lingkungan pertemanan tertentu, kamu pasti pernah disebut munafik saat jaim ketika disodorkan konten pornografi. Tak hanya itu, orang yang jaim juga biasanya akan mendapat julukan vulgar bahwa dirinya dianggap 'tak normal'.

Ingat ya, munafik atau tidak, normal atau tidak, semua itu sama sekali tak ada hubungannya dengan responsnya saat disodorkan konten tersebut. Terlepas dari suka atau tidak, merespons konten pornografi di muka publik tentu saja bukan merupakan aksi unjuk kejantanan yang bisa dibenarkan.

Wahai generasi muda, daripada kamu meluangkan banyak waktu untuk mengakses konten pornografi, lebih baik berkarya sesuai dengan hobi masing-masing. Masa muda itu singkat, jadi gunakan masa singkat tersebut dengan kegiatan-kegiatan positif yang bermanfaat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team