Perempuan dikenal dengan perasaannya yang sensitif. Akan tetapi, pria pun ada yang begitu, lho. Gak semua pria cuek soal perasaan dan selalu mengutamakan logika.
Perbedaan karakter ini bisa bikin pria sensitif diperlakukan kurang baik oleh teman-temannya. Terjadilah perundungan atau dia sendiri menjadi gampang minder. Ingin tahu seperti apa pria yang perasaannya sensitif? Ikuti penjelasannya, ya!
Pria biasanya berbicara secara langsung dan apa adanya. Mereka kadang kurang memperhatikan perasaan lawan bicara. Apalagi ketika menyampaikan kritik atau kemarahan, cara bicaranya dapat begitu keras saking semangatnya.
Bagi sesama pria yang cuek, hal begitu biasa dalam pergaulan mereka. Bahkan sikap to the point dirasa lebih baik dan jelas ketimbang penuh basa-basi sekadar demi menjaga perasaan. Namun, pria yang sensitif langsung merasa sakit hati dan menganggap temannya keterlaluan.
Jika pria berkarakter sensitif memprotes tindakan teman serta menyatakan perasaannya, akibatnya tambah tak menyenangkan. Kawan-kawan sesama pria mentertawakan sifatnya yang dianggap menyerupai perempuan.
Bahkan bila pria yang sensitif tidak pernah menangis di depan orang lain, tetap saja dia dikaitkan dengan sifat cengeng. Olok-olok ini tentu membuatnya kian tersiksa dan merasa tertolak dalam pertemanan.
Bila dia dapat jujur, ia lebih senang berada di antara teman-teman perempuan. Ini bukan kaitannya dengan rasa cinta, melainkan ia semata-mata lebih nyambung ketika berbicara dengan kawan perempuan.
Namun, proses pertemanan dengan lawan jenis kadang gak mudah. Selain teman pria mungkin mengejek, perempuan sendiri kadang ilfil dengan pria sensitif. Jadilah dia tak punya teman dekat.
Teman-teman pria yang memilih jaga jarak sebetulnya juga tak sepenuhnya salah. Mereka khawatir kalau-kalau gaya bercanda dan cara mereka menyampaikan kritik bikin si sensitif salah mengartikannya. Jika itu terjadi, mereka gak cukup sabar buat mencoba memahami serta menghiburnya.
Di pihak pria sensitif, ia pun sulit nyaman dengan kejujuran teman sesama pria. Akibatnya, baik pria yang sensitif maupun kawan-kawannya sama-sama seperti tak ingin lebih mendekatkan diri. Lama-kelamaan pria sensitif dapat merasa kesepian.
Pasangan pria sensitif kadang juga gemas sendiri. Dia merasa sebagai perempuan, seharusnya ia yang lebih perasa. Akan tetapi, malah suaminya yang terlalu sensitif.
Kalimat protes seperti di atas pun dapat membuat suami terkejut. Gara-gara karakter sensitifnya, kodratnya sebagai pria seolah-olah dipertanyakan. Namun apabila pria tak belajar mengurangi sifat perasanya, kepuasan batin istri akan berkurang.
Karakter pria memang berbeda-beda sehingga wajar kalau ada di antaranya yang lebih sensitif. Hanya saja, sifat ini lebih umum dimiliki perempuan. Jangan jadikan ini alasan buat mem-bully pria yang perasa.