Ilustrasi kehidupan di zaman nabi (pexels/Mouad Mabrouk)
Saat Nabi Musa AS pergi untuk menerima kitab Taurat, dan kepemimpinannya digantikan oleh Nabi Harun AS, kondisi ini dimanfaatkan oleh seorang Bani Israil bernama Samiri yang berusaha agar Bani Israil tidak menyembah Allah SWT.
Dia membuat sebuah patung lembu yang didalamnya diisi oleh pasir bekas tapak kuda yang dikirim oleh Jibril. Sebelumnya kuda rombongan Nabi Musa AS sempat terjebak di pasir saat menyeberangi laut Merah. Allah SWT melalui malaikat Jibril mengirimkan kuda betina untuk menarik perhatian kuda Musa agar berusaha bangit dari pasir Laut Merah. Bekas tapak kaki kuda malaikat Jibril ini diambil oleh Samiri untuk dijadikan jimat dan isi berhala.
Kaum Bani Israil dibujuk oleh Samiri untuk menyembah patung lembu karena dapat mengeluarkan suara akibat pasir bekas tapak kuda yang dikirim malaikat Jibril. Nabi Harun berusaha keras agar kaumnya tidak berpaling menyembah berhala, namun beberapa kaumnya sangat sulit untuk dicegah.
Saat Musa kembali dan mengetahui sebagian kaumnya menyembah berhala, dia sangat kecewa kepada Harun, dan menarik janggutnya. Tiba-tiba sebagian janggut Harun yang ditarik Musa berubah warna menjadi putih, dan sebagian yang tidak ditarik warnanya tetap hitam, sehingga semenjak saat itu Nabi Harun AS memiliki janggut dengan dua warna.
Nabi Harun pun menjelaskan tentang usahanya untuk mencegah kaum Bani Israil menyembah berhala hingga Nabi Musa AS mengerti bahwa kaumnya sedang dalam pengaruh Samiri. Kemudian Samiri pun diazab oleh Allah, dan berhala tersebut dihancurkan.