Istilah masculinity trap atau toxic masculinity merujuk pada ekspektasi sosial yang tidak realistis dan merusak tentang apa artinya menjadi pria. Norma-norma ini sering kali mendorong pria untuk menekan emosi, mendominasi orang lain, serta menghindari segala sesuatu yang dianggap sebagai kelemahan. Namun, efek dari masculinity trap bisa sangat merugikan, baik secara emosional maupun dalam hubungan dengan orang lain.
Konsep tersebut seringkali membuat seorang pria menjadi lebih ahli dalam menyembunyikan emosinya. Pria menjadi lebih sering menahan hasratnya untuk bercerita dan dan menyalurkan apa yang ia rasakan. Lebih jauh lagi pria bahkan menjadi tidak mengenal emosinya. Akhirnya banyak pria yang hanya bisa marah-marah ketika sedang merasa sedih atau kecewa.
Berusaha keluar dari stereotip masculinity trap adalah upaya untuk melepaskan diri dari ekspektasi sosial yang tidak sehat ini dan mengembangkan cara hidup yang lebih autentik dan penuh empati. Berikut adalah lima tips yang bisa diambil pria untuk melakukan detoksifikasi dari tekanan maskulinitas yang merugikan.