ilustrasi merenung (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)
Media dan industri fashion masih cenderung menampilkan satu jenis tubuh pria sebagai standar. Kurangnya representasi tubuh yang beragam membuat pria Gen Z sulit menerima tubuh mereka sendiri. Mereka merasa bahwa tubuh mereka tidak cukup baik karena tidak sesuai dengan standar yang ditampilkan.
Padahal, setiap tubuh memiliki keunikan dan keindahannya sendiri. Jika lebih banyak variasi tubuh yang ditampilkan dalam media, pria Gen Z bisa lebih mudah menerima diri mereka sendiri. Representasi yang lebih inklusif dapat membantu mengurangi tekanan sosial yang mereka rasakan. Dengan begitu, mereka dapat membangun hubungan yang lebih sehat dengan tubuh mereka.
Hubungan pria Gen Z dengan tubuh mereka memang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Standar kecantikan, ekspektasi sosial, serta tekanan dari media berperan besar dalam membentuk persepsi mereka. Dengan kesadaran yang lebih tinggi, diharapkan mereka bisa lebih menerima dan menghargai tubuh mereka sendiri.