Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bertengkar (pexels.com/wayhomestudio)

Fenomena playing victim adalah salah satu perilaku manipulatif yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dalam banyak kasus, perilaku ini muncul tanpa disadari oleh individu yang melakukannya. Hal ini menciptakan dinamika hubungan yang tidak sehat, baik di lingkungan keluarga, pertemanan, atau pekerjaan.

Orang yang suka playing victim cenderung memosisikan diri mereka sebagai korban meskipun situasinya tidak selalu demikian. Tujuan dari perilaku ini sering kali adalah untuk mendapatkan simpati, perhatian, atau untuk menghindari tanggung jawab yang seharusnya mereka emban. Berikut adalah tujuh ciri-ciri orang yang memiliki kecenderungan untuk melakukan playing victim.

1. Tidak pernah mengakui kesalahan

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Vera Arsic)

Salah satu ciri utama dari orang yang suka melakukan playing victim adalah ketidakmampuan mereka untuk mengakui kesalahan. Ketika mereka terlibat dalam suatu masalah atau konflik, mereka akan selalu mencari alasan atau menyalahkan orang lain. Setiap kali mereka melakukan kesalahan, alih-alih mengakui perannya, mereka justru mencari kambing hitam.

Mereka merasa dengan menyalahkan pihak lain, citra mereka sebagai korban akan tetap terjaga. Dengan cara ini, mereka tidak pernah benar-benar belajar dari kesalahan mereka dan justru terjebak dalam siklus yang sama. Ketidakmampuan untuk mengambil tanggung jawab adalah cara mereka untuk mempertahankan status sebagai "korban" dalam setiap situasi.

2. Sering mengeluh tentang ketidakadilan

Editorial Team

Tonton lebih seru di