Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi raket tenis (freepik.com/freepik)
ilustrasi raket tenis (freepik.com/freepik)

Memilih raket tenis yang tepat merupakan langkah penting bagi siapa pun yang ingin meningkatkan performa di lapangan. Banyak orang cenderung hanya mempertimbangkan merek atau harga tanpa benar-benar memahami faktor-faktor yang memengaruhi kenyamanan dan efektivitas permainan. Kesalahan dalam memilih raket dapat berdampak pada teknik, kontrol, bahkan risiko cedera saat bermain.

Kesalahan dalam memilih raket tenis sering kali terjadi akibat kurangnya informasi dan pemahaman mengenai karakteristik yang sesuai dengan gaya bermain masing-masing individu. Banyak pemain, terutama pemula, mengira bahwa semua raket memiliki fungsi yang sama sehingga memilih berdasarkan tampilan atau rekomendasi tanpa menyesuaikan dengan kebutuhan pribadi.

Untuk meningkatkan performa permainanmu, langsung saja simak ketujuh kesalahan yang sering dilakukan saat memilih raket tenis berikut ini. Keep scrolling!

1. Memilih raket yang terlalu berat atau terlalu ringan

ilustrasi raket tenis (freepik.com/Rochak Shukla)

Bobot raket sangat berpengaruh terhadap kontrol dan tenaga pukulan. Raket yang terlalu berat bisa menyebabkan kelelahan lebih cepat dan meningkatkan risiko cedera pada pergelangan tangan maupun bahu. Sebaliknya, raket yang terlalu ringan mungkin terasa lebih mudah digunakan, tetapi sering kali mengurangi stabilitas dan kekuatan pukulan. Pemain yang baru mulai bermain tenis sering kali memilih raket ringan karena terasa lebih nyaman, tetapi menyulitkan dalam menghadapi lawan yang memberikan pukulan keras.

Penting untuk menyesuaikan bobot raket dengan kekuatan fisik dan gaya bermain. Pemain dengan tenaga lebih besar bisa menggunakan raket yang lebih berat untuk mendapatkan pukulan yang lebih kuat dan stabil. Sementara itu, pemain dengan kecepatan tangan lebih baik bisa memilih raket yang sedikit lebih ringan untuk meningkatkan manuver. 

2. Mengabaikan ukuran pegangan

ilustrasi raket tenis (freepik.com/freepik)

Ukuran pegangan pada raket tenis berperan penting dalam kenyamanan dan kendali pukulan. Pegangan yang terlalu besar bisa menghambat pergerakan pergelangan tangan, sementara pegangan yang terlalu kecil bisa menyebabkan cengkeraman tidak stabil dan meningkatkan risiko cedera. Kesalahan dalam memilih ukuran pegangan sering kali terjadi karena banyak orang tidak mengukur tangan mereka dengan benar sebelum membeli raket.

Salah satu cara menentukan ukuran pegangan yang tepat adalah dengan mencoba menggenggam raket dan memastikan ada sedikit ruang antara ujung jari dan telapak tangan. Jika jarak tersebut terlalu besar atau terlalu kecil, maka ukuran pegangan tidak ideal. Menggunakan overgrip bisa menjadi solusi untuk menyesuaikan ukuran pegangan, tetapi tidak dapat sepenuhnya mengatasi masalah jika pegangan dasar sudah tidak sesuai.

3. Tidak memperhatikan keseimbangan raket

ilustrasi raket tenis (freepik.com/freepik)

Setiap raket memiliki titik keseimbangan yang berbeda, yang menentukan distribusi beratnya. Ada raket dengan keseimbangan ke kepala (head-heavy), keseimbangan ke pegangan (head-light), dan yang seimbang di tengah (even-balanced). Raket dengan keseimbangan ke kepala cenderung memberikan pukulan yang lebih bertenaga, tetapi bisa mengurangi manuver. Sebaliknya, raket dengan keseimbangan ke pegangan memberikan kendali lebih baik, tetapi membutuhkan lebih banyak tenaga dalam pukulan.

Banyak pemain memilih raket hanya berdasarkan bobot total tanpa mempertimbangkan distribusi beratnya. Padahal, keseimbangan raket sangat mempengaruhi cara bermain, terutama dalam hal pukulan topspin, slice, dan volleys. Pemain yang lebih suka bermain di garis belakang lapangan biasanya lebih cocok dengan raket head-heavy, sedangkan pemain yang sering bermain di dekat net bisa mendapatkan manfaat lebih dari raket head-light.

4. Mengabaikan ketegangan senar

ilustrasi raket tenis (freepik.com/freepik)

Ketegangan senar atau string tension mempengaruhi daya pantul dan kendali bola. Ketegangan yang terlalu tinggi memberikan kontrol lebih baik tetapi mengurangi daya pantul, sedangkan ketegangan yang terlalu rendah meningkatkan daya pantul tetapi mengurangi akurasi pukulan. Banyak pemain, terutama pemula, tidak memperhatikan ketegangan senar saat membeli raket dan menggunakan ketegangan standar tanpa mempertimbangkan gaya permainan mereka.

Setiap pemain memiliki preferensi yang berbeda tergantung pada teknik dan kekuatan pukulan. Pemain dengan pukulan keras mungkin lebih nyaman dengan ketegangan senar yang lebih tinggi untuk meningkatkan kendali, sementara pemain yang mengandalkan efek spin lebih baik menggunakan ketegangan lebih rendah untuk meningkatkan daya pantul bola.

5. Tidak memperhatikan material raket

ilustrasi raket tenis (freepik.com/senivpetro)

Material raket memainkan peran penting dalam menentukan daya tahan, fleksibilitas, dan kenyamanan penggunaan. Raket tenis modern umumnya dibuat dari material seperti grafit, karbon, atau campuran serat kaca. Kesalahan yang sering terjadi adalah memilih raket tanpa mempertimbangkan materialnya, hanya berdasarkan harga atau merek tertentu.

Raket berbahan grafit biasanya lebih ringan dan lebih nyaman digunakan untuk pemula karena memberikan kontrol lebih baik. Sementara itu, raket berbahan karbon lebih cocok untuk pemain yang menginginkan kombinasi antara kekuatan dan fleksibilitas. Memahami perbedaan material raket dapat membantu dalam memilih raket yang sesuai dengan tingkat keahlian dan kebutuhan permainan.

6. Memilih raket berdasarkan tren atau rekomendasi orang lain

ilustrasi raket tenis (freepik.com/freepik)

Banyak orang memilih raket hanya karena merek tertentu sedang populer atau digunakan oleh pemain profesional favorit. Kesalahan ini sering kali menyebabkan seseorang membeli raket yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Raket yang digunakan oleh atlet profesional biasanya dirancang untuk pemain dengan teknik dan kekuatan tertentu, sehingga tidak selalu cocok untuk semua orang.

Penting untuk memilih raket berdasarkan kebutuhan pribadi dan bukan sekadar tren. Mencoba berbagai jenis raket sebelum membeli dan mempertimbangkan aspek-aspek teknis seperti bobot, ukuran pegangan, dan keseimbangan jauh lebih penting daripada mengikuti rekomendasi tanpa pertimbangan yang matang.

7. Tidak mencoba raket sebelum membeli

ilustrasi raket tenis (freepik.com/master1305)

Kesalahan terakhir yang sering terjadi adalah membeli raket tanpa mencobanya terlebih dahulu. Banyak orang hanya melihat spesifikasi atau ulasan di internet tanpa merasakan langsung bagaimana raket tersebut di tangan mereka. Padahal, setiap pemain memiliki preferensi unik terkait berat, keseimbangan, dan pegangan raket.

Mencoba raket sebelum membeli memungkinkan seseorang untuk merasakan kenyamanan dan kecocokan dengan gaya bermain mereka. Beberapa toko olahraga atau klub tenis menyediakan fasilitas uji coba, yang bisa dimanfaatkan sebelum memutuskan pembelian. Memilih raket yang tepat dapat meningkatkan kenyamanan bermain dan mengoptimalkan performa di lapangan.

Kesalahan dalam memilih raket tenis dapat berdampak pada kenyamanan, teknik, dan bahkan risiko cedera. Setiap pemain memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga pemilihan raket harus disesuaikan dengan gaya bermain dan kemampuan individu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRifai