Mendaki gunung merupakan salah satu hobi yang menuntut komitmen, kesiapan fisik, serta dukungan emosional dari lingkungan terdekat, termasuk pasangan. Kegiatan ini bukan sekadar petualangan fisik, melainkan juga perjalanan mental yang memberi kesempatan untuk melepas penat, menemukan makna baru, dan membangun ketahanan diri. Namun, tidak semua pasangan langsung memahami hobi ini.
Beberapa mungkin merasa tersisihkan, khawatir akan keselamatan, atau tidak bisa mengerti mengapa mendaki menjadi begitu penting dalam kehidupan seseorang. Perbedaan sudut pandang ini jika tidak ditangani dengan komunikasi yang tepat dapat memicu konflik dan ketidakharmonisan dalam hubungan.
Untuk menghindari terjadinya masalah yang lebih besar, yuk simak ketujuh strategi komunikasi agar pasangan mendukung hobi mendaki gunung berikut ini. Let's scroll down!