Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Cowok Tak Perlu Malu Belikan Pembalut buat Cewek

ilustrasi pembalut (pexels.com/Sora Shimazaki)
ilustrasi pembalut (pexels.com/Sora Shimazaki)

Sebagai cowok, apa yang kamu lakukan ketika melihat ada cewek yang kebingungan karena darah menstruasinya tembus ke rok atau celananya? Siapa pun cewek itu tengah kesakitan lantaran siklus bulanannya dan bingung, bagaimana ia hendak pergi buat beli pembalut. Salut kalau kamu punya inisiatif buat membelikannya pembalut.

Namun, apabila dirimu termasuk dalam cowok yang anti membelikan pembalut bahkan untuk pasanganmu, ubah sikap ini. Alasanmu tentu rasa malu kalau dilihat oleh orang lain sedang membeli barang keperluan cewek. Namun, sikap seperti itu justru kurang berempati dan gak memiliki niat membantu yang tinggi.

Ini bukan sekadar tentang membelikan pembalut buat cewek yang lagi haid. Namun, secara umum merupakan kesediaanmu menolong orang lain. Gak perlu merasa malu ini dia lima alasan, kenapa cowok tidak perlu malu membelikan cewek pembalut di minimarket, kios, atau warung.

1. Kesediaanmu amat membantu cewek yang lagi gak bisa pergi sendiri

ilustrasi menstruasi (pexels.com/Polina Zimmerman)
ilustrasi menstruasi (pexels.com/Polina Zimmerman)

Jika seorang cewek tengah amat kesakitan atau pakaiannya terkena noda darah, bagaimana dia akan pergi buat membeli pembalut? Ketika bepergian, ia bisa saja lupa tidak membawa pembalut untuk ganti. Bisa jadi juga siklus menstruasinya gak teratur, sehingga dia tak menduga darah akan keluar saat itu juga.

Tunjukkan kepedulianmu dengan bergegas mengajukan diri untuk membelikannya pembalut. Terutama saat tak ada temannya sesama cewek. Dengan atau tanpa ia meminta tolong secara langsung padamu, milikilah inisiatif buat membantunya.

Perbuatanmu yang menolongnya untuk beli pembalut akan sangat disyukurinya. Sampai kapan pun, cewek yang kamu tolong bakal menandaimu sebagai cowok yang baik dan berjasa dalam hidupnya. Jangan malah pura-pura gak tahu dan membuatnya berlama-lama di kamar mandi saking bingungnya.

2. Jika kalian bahkan telah menikah, kenapa harus malu?

ilustrasi membantu teman (pexels.com/Andres Ayrton)
ilustrasi membantu teman (pexels.com/Andres Ayrton)

Baik kamu maupun pasangan sama-sama sudah dewasa. Menstruasi pada perempuan seharusnya bukan lagi hal tabu buatmu. Terlebih dengan status kalian sebagai suami istri yang berarti hubungannya telah sangat jauh.

Kalian berhubungan suami istri saja tidak pernah merasa malu. Masa kini istrimu butuh pembalut saja, dirimu tidak bersedia membelikannya? Lebih bisa dimaklumi kalau kamu belum pernah berpacaran, tak punya saudara cewek, dan sangat membatasi pergaulan hanya dengan sesama cowok.

Bila ketiga kondisi di atas tidak sesuai denganmu, gak ada alasan buat malu membelikan pembalut untuk cewek yang benar-benar membutuhkannya. Membelikan pembalut buat istri itu sewajar dia membelikanmu pakaian dalam bahkan kondom. Justru sikapmu yang tidak sungguh-sungguh peduli dengan kebutuhannya itulah yang memalukan.

3. Anggap saja sama seperti pembalut luka atau popok bayi

ilustrasi memasukkan pembalut (pexels.com/Sora Shimazaki)
ilustrasi memasukkan pembalut (pexels.com/Sora Shimazaki)

Orang yang terjatuh dan terluka, memerlukan pembalut untuk lukanya. Batita juga membutuhkan popok buat menampung kotorannya. Sementara itu, cewek memerlukan pembalut khusus ketika datang bulan.

Ketiga benda di atas hanyalah pemenuhan kebutuhan atas kondisi yang dialami. Berpikirlah sesederhana ini supaya membelikan cewek pembalut terasa sebagai hal yang biasa. Jangan menganggap ini tak seharusnya dilakukan oleh cowok.

Entah kamu cowok atau cewek, belilah apa yang menjawab suatu kebutuhan. Kalau dirimu mencoba membantu dengan membelikannya hal-hal lain, misalnya makanan dan minuman, sekalipun itu baik menjadi tidak berguna untuknya. Fokus saja pada kebutuhannya yang mesti dipenuhi dengan segera.

4. Kebanyakan pelayan toko atau kasir juga tidak bertanya apa-apa

ilustrasi menstruasi (pexels.com/Sora Shimazaki)
ilustrasi menstruasi (pexels.com/Sora Shimazaki)

Rasa malu ketika hendak membeli pembalut hanya bersumber dari pikiranmu sendiri. Kamu cemas membayangkan reaksi orang-orang di sekitarmu saat melihatmu membawa pembalut di keranjang belanja. Apalagi pelayan dan kasir toko yang langsung melayani transaksi, jangan-jangan mereka menertawakanmu.

Itu semua hanya bayanganmu. Setiap orang dewasa juga paham bahwa kamu gak mungkin memakainya sendiri. Tanpa kamu memberitahukan apa-apa, mereka pun telah mengerti kalau dirimu membelinya buat pasangan, teman, atau saudara.

Andai pun ada orang yang sampai bertanya, jawab saja dengan apa adanya. Biarkan dia tahu bahwa kamu tidak malu membelikan pembalut untuk cewek. Siapa tahu dirimu malah menjadi inspirasi untuk cowok-cowok lainnya.

5. Haruskah orang terdekatmu sampai minta tolong ke orang lain?

ilustrasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Sikapi persoalan kebutuhan mendesak akan pembalut ini secara praktis. Haruskah seorang cewek sampai meminta tolong pada orang lain yang posisi serta hubungannya lebih jauh daripada kamu cuma buat beli pembalut? Bukankah bila itu terjadi justru dirimu menjadi tampak begitu kejam lantaran tak mau membantunya?

Secara akal sehat pun kamu pasti tahu sikap seperti itu tidak tepat. Maka jangan biarkan rasa gengsi menguasaimu dan lawanlah dengan tetap bertindak benar. Siapa pun yang tengah paling dekat dengan cewek tersebut mesti membantunya. 

Menjadi pribadi yang penolong harus siap kapan saja, di mana saja, serta dalam kebutuhan-kebutuhan apa pun selama masih dalam kemampuanmu. Sebagai cowok yang sehat fisik dan psikis, kamu sama sekali gak ada kendala buat pergi ke toko dan membeli pembalut. Hambatanmu hanyalah memutus urat malu yang melintang dengan tidak tepat.

Penting buat cowok selalu mengedepankan tindakan-tindakan yang cepat serta akurat buat membantu siapa saja, termasuk cewek. Boleh jadi, membelikan pembalut buat cewek adalah bukti terbesar dari kasih sayang dan kepedulianmu padanya. Dibandingkan dengan sebatas kekuatan otot, cewek lebih menyukai tindakan cowok yang mengesampingkan rasa gengsinya supaya bisa membantu secara tepat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us