3 Alasan Kenapa Kopi Jadi Gaya Hidup Cowok Modern, Bukan Cuma Tren!

Intinya sih...
Kopi Tuku menjadi ikon gaya hidup urban
Ritual produktivitas ala cowok urban dengan kopi di pagi hari
Gaya simpel tetapi punya selera, networking casual yang autentik di kedai kopi
Jakarta, IDN Times - Sepuluh tahun sudah sejak Kopi Tuku pertama kali membuka kedainya dan memperkenalkan filosofi “kopi untuk semua”. Dari gerai kecil di Jakarta Selatan, kini Kopi Tuku menjelma menjadi ikon gaya hidup urban yang menjangkau berbagai lapisan masyarakat, terutama para pria muda yang ingin tampil simpel tapi tetap punya selera.
Ulang tahun ke-10 Kopi Tuku bukan sekadar perayaan bisnis, tapi juga penanda bagaimana kopi telah menjadi bagian dari identitas masyarakat modern, termasuk pria urban. Pasalnya, cowok masa kini gak cuma ngopi buat ngejar kafein.
Lebih dari itu, kopi kini menyatu dalam keseharian, menjadi simbol karakter, pilihan gaya, dan bahkan bentuk ekspresi diri. Berikut tiga alasan mengapa tren kopi makin identik dengan gaya hidup cowok modern, sejalan dengan spirit yang terus dijaga oleh Kopi Tuku selama satu dekade terakhir.
1. Ngopi jadi ritual produktivitas ala cowok urban
Bagi banyak cowok modern, segelas kopi di pagi hari bukan cuma rutinitas, tapi semacam ritual untuk mengatur mood dan fokus sebelum menghadapi dunia. Kopi Tuku, dengan cita rasa yang familier dan harga yang ramah, telah menjadi pilihan tetap banyak pria yang ingin tetap produktif tanpa terlihat terlalu ribet.
Apalagi dengan tren remote working dan fleksibilitas kerja saat ini, banyak pria membawa laptop mereka ke kedai kopi favorit sebagai cara untuk tetap aktif, terinspirasi, dan tentunya terlihat keren. Coffee culture bukan cuma tentang minuman, tapi tentang ritme hidup yang efisien dan penuh tujuan.
Hal ini juga diperkuat lewat pernyataan yang disampaikan M. Septiansyah selaku VP Business & Operations Tuku. Ia mengatakan, bila tren kopi saat ini bukan hanya soal rasa, tetapi juga relevansi. Oleh karenanya, Tuku masih menjadi kopi susu dengan cita rasa gula aren yang terus terus berkembang peminatnya, bahkan mengalami peningkatan yang cukup signifikan di skala nasional.
"Tren kopi susu gula aren ini masuk akan terus berkembang karena konsumsi kopu nasional naik hingga 6,5%. Sehingga, kini ada pergeseran preferensi ke arah kesadaran wellness," katanya dalam Perayaan Ulang Tahun Tuku ke-10 yang berlangsung di Gallery Urban Forest Cipete, Jakarta, pada Senin (30/6/2025).
"Di Tuku sendiri, kita menjual rata-rata 17 juta ml per hari dan terus berupaya memenuhi keinginan setiap Tetangga (sebutan pelanggan sekaligus pecinta Tuku) yang ingin menikmati Kopi Tuku. Oleh karena itu, sebagai bocoran, Tuku akan melebarkan sayap ke Bali dan Amsterdam," imbuhnya.
2. Gaya simpel, tapi tetap punya selera
Kopi itu personal. Cowok modern pun gak lagi sekadar minum kopi hitam seadanya. Sekarang, pilihan menu seperti Es Kopi Susu Tetangga atau Aren Latte jadi semacam signature taste. Cowok-cowok dengan gaya minimalis tapi tajam, biasanya tahu persis jenis kopi yang mereka suka dan Kopi Tuku menyediakan semuanya tanpa gimmick berlebihan.
Ini cocok dengan karakter pria masa kini, yang ingin tampil effortless tapi tetap standout. Kopi sudah jadi bagian dari lifestyle yang menunjukkan bahwa mereka tahu apa yang mereka mau, baik soal rasa, estetika, maupun pengalaman.
"Kami belajar, ada waktu dan Tetangga adalah dua hal yang menentukan arah Tuku. Kini, Tuku pun semakin jelas dan mantap menjadi lokomotif yang menggerakkan sumber daya Indonesia, sehingga bukan hanya membawa dan memperkenalkan produk yang relevan, tetapi juga cara pandang dari kopi itu sendiri," terang Vella Siahaya, CXO Toko Kopi Tuku.
3. Esensi ngopi sama dengan networking casual yang autentik
Cowok modern lebih suka ngobrol santai di coffee shop dibanding meeting kaku di ruang rapat. Dari ngobrol soal ide bisnis, collab konten, sampai diskusi soal motor dan sneakers, kedai kopi seperti Tuku jadi ruang aman dan nyaman buat networking yang lebih cair.
Tuku sendiri punya atmosfer yang hangat dan down to earth, menjadikannya tempat strategis buat membangun koneksi baru tanpa harus sok formal. Bagi pria muda yang aktif dan terus membangun relasi, kopi dan obrolan ringan bisa membuka banyak pintu peluang.
"Tuku itu definisi dari sebuah kedai kopu yang menyapa hangat pelanggan hingga menjadi Tetangga," pungkas Aryo Widiwardhono, Komisaris Utama PT Karya Tetangga Tuku.
Di usia ke-10, Kopi Tuku bukan sekadar brand kopi. Ia sudah menjadi bagian dari dinamika hidup para pria modern yang tahu ritme kerja, punya gaya personal, dan sadar pentingnya relasi. Lebih dari sekadar minuman, kopi adalah bahasa baru dari gaya hidup laki-laki masa kini. Selamat ulang tahun Kopi Tuku, semoga terus jadi teman cerita dan inspirasi banyak pria urban Indonesia!