TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda jika Ibadah Puasamu Diterima Allah SWT, Cek Yuk!

Ibadah diterima ada tanda-tandanya!

ilustrasi berdoa (freepik.comFreepik)

Diterima atau tidaknya sebuah amalan seperti puasa memang sulit untuk diukur. Terlebih hal tersebut memang hak prerogatif Allah SWT, dan Allah pun juga tidak memberikan petunjuk secara detail terkait diterima atau tidaknya suatu amalan.

Meskipun demikian, ada beberapa ulama besar yang telah menulis banyak kitab yang berisikan tanda-tanda sebuah amalan diterima oleh Allah SWT. Lantas, apa saja tanda bahwa amalan puasa kita diterima Allah SWT? Berikut adalah penjelasannya. Simak sampai selesai ya!

1. Memperoleh kebahagiaan hidup yang diukur dengan perasaan bebas dari kekhawatiran dan kesedihan

ilustrasi pria bekerja (pexels.com/AndreaPacquaito)

Menurut penjelasan Syekh Ahmad Zarruq, buah dari suatu amal adalah adanya kebaikan dalam urusan dunia dan agama dari seorang hamba. Beliau menjelaskan lebih lanjut, bahwa kebaikan yang dimaksud adalah terkait kebahagiaan yang dikukur dari perasaan yang bebas dari kekhawatiran dan kesedihan.

Artinya orang tersebut saat dan sesudah bulan Ramadan, hidupnya penuh dengan rasa bahagia dan terhindar dari rasa khawatir berlebihan terhadap sesuatu yang di luar kuasa kita. 

2. Memperoleh ketenangan hidup yang ditandai dengan keridhoan batin dan sifat qana‘ah atas segala pemberian Allah

ilustrasi orang ngobrol (pexels.com/nappy)

Tanda kedua bahwa amalan puasamu diterima oleh Allah SWT adalah hidup orang tersebut diselimuti dengan ketenangan batin. Orang tersebut senantiasa merasa qana'ah atau merasa cukup dengan apa yang diberikan Allah kepadanya.

Baik pemberian kecil atau pun besar dari-Nya senantiasa ia syukuri dan dipergunakan sebaik-baiknya untuk semakin mendekat kepada Allah SWT. Dengan memiliki sikap seperti itu, orang ini tidak mudah iri atau dengki dengan orang lain.

Baca Juga: 5 Makna Positif dari Saling Kirim Hampers saat Bulan Ramadan

3. Dijauhkan dari sifat keji dan mungkar 

ilustrasi orang mabuk miras (pexels.com/rebcenter moscow)

Tanda amalan puasa kita diterima adalah senantiasa dijauhkan dari sifat keji dan mungkar. Pasalnya, selama kurang lebih 30 hari berpuasa kita sudah dilatih untuk mengendalikan nafsu untuk tidak berbuat tindakan keji dan mungkar yang bisa membatalkan puasa dan menghilangkan pahala puasa.

Sehingga meskipun bulan Ramadan telah usai, kita sudah terbiasa menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal buruk seperti mabuk, berkata kotor, mencela orang dan lain sebagainya. 

4. Terbiasa beristighfar

ilustrasi mengaji (unsplash.com/Taliwang Mengaji)

Ibnu Qoyyim mengungkapkan bahwa tanda diterima sebuah  malan adalah ketika hati orang tersebut masih merasa bahwa amalan yang ia lakukan masih hina dan kecil. Sampai-sampai orang tersebut membiasakan diri beristigfar sesuai beribadah.

Sikap tersebut membuatnya semakin bersemangat untuk menambah dan memperbaiki tiap ibadah yang ia lakukan. Selain itu, dengan beristigfar juga menjadi ajang untuk introspeksi diri dari kesalahan-kesalahan yang sudah kita perbuat.

Baca Juga: Ramadan Kareem atau Ramadan Mubarak? Ini Ucapan yang Tepat

Verified Writer

Candra Septian Bantara

Mahasiswa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya