Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Meski tidak selamanya cowok diidentikkan dengan hal dan perbuatan jorok, kenyataannya memang masih banyak cowok yang menganggap hal tersebut adalah lumrah dan bukan merupakan sebuah kesalahan.
Yang menjadi pusat perhatian dalam tingkat ‘jorok’ tentu saja para penghuni kosan. Karena jauh dari tempat tinggalnya sendiri. Cowok yang menghuni sebuah kosan tentu saja akan melakukan hal-hal yang dianggap orang sebagai jorok.
Entah karena kebiasaan atau terpengaruh para penghuninya, cowok kosan selalu melakukan hal jorok tersebut. Seolah sudah menjadi sebuah rutinitas yang tidak melanggar norma apa pun.
Nah, hal jorok seorang penghuni kosan, cowok biasanya menganggap remeh dengan pemakaian dan penempatan celana dalamnya sendiri. Ada beberapa kebiasaan yang sering dilakukan penghuni kosan cowok.
1. Lempar atau gantung setelah dipakai
Kebanyakan penghuni kosan cowok biasanya akan meletakkan celana dalamnya di sembarang tempat sehabis dipakai. Entah di atas ranjang, pojokan kamar, atau kolong lemari asalkan tidak disimpan di luar kamar kosannya.
Paling rajin biasanya digantung bersama pakaian-pakaian kotor di belakang pintu. Hanya sedikit kaum cowok yang menyimpan celana dalam bekas pakai di tempat-tempat tersembunyi. Kebanyakan cowok memang cuek dengan penempatan miliknya sendiri ketika sudah dipakai.
2. Antara side A dan side B
Entah musim hujan atau stok di lemari sudah habis, ada beberapa tipe cowok kosan yang memakai celana dalamnya secara bolak-balik. Memang terdengar menjijikkan, namun ada saja segelintir cowok yang melakukannya karena kepepet.
Satu hari ia memakai di side A, besok memakai di side B. Jadi, selain menghemat detergen, waktu dan tenaga, mereka ternyata bisa menghemat rasa malu.
3. Penghuni jemuran berminggu-minggu
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Pernah lihat beberapa dereten celana dalam cowok di halaman kosan yang berhari-hari menggantung di atas jemuran? Bukannya belum kering atau sedang hujan tak henti-henti. Namun kebanyakan cowok kosan memang malas mengambil pakaiannya di jemuran.
Entah tidak sempat atau tidak menyadari, pakaian-pakaian dalam itu biasanya melambai-lambai berhari-hari di atas jemuran dan membuat penghuni kosan lain kesal dan menyingkirkannya di pinggiran.
4. Kebesaran atau kesempitan
https://www.concealedcarry.com/gear/do-i-need-bigger-pants-for-concealed-carry-and-how-to-maximize-the-space/ Memang, ukuran merek sebuah pakaian dalam tidak akan sama dengan yang lainnya. Kita sudah susah payah mencari ukuran yang sesuai. Namun tak jarang ketika dipakai terasa kebesaran atau kekecilan. Kalau kebesaran sedikit sih masih bisa dipakai karena tidak akan terlihat orang lain.
Namun jika kekecilan, tentu saja akan membuat si pemakainya merasa tidak nyaman. Selain akan merugikan kesehatan, celana dalam yang kesempitan membuat daerah yang ditutupnya akan cepat berkeringat dan gatal.
5. Bolong atau melar
Eits, jangan salah. Ada lho, beberapa cowok penghuni kosan yang betah memakai celana dalam bolong atau karetnya melar di sana-sini. Ini bukan menyangkut tentang harga atau mutu, namun sebuah kenyamanan tersendiri bagi pemakainya.
Karena merasa dipakai di dalam dan tak terlihat, mereka biasanya merasa aman dan nyaman saat santai memakai celana dalam keadaan ‘minus’ seperti itu. Nyaman dan irit itu beda tipis ya?
