TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bukan Macho, 5 Ciri Ini Justru Tunjukkan Bahwa Kamu Lemah, Bro! 

Segera singkirkan kalau kamu punya 

pexels.com/andrea piacquadio

Menjadi macho adalah keinginan dari banyak pria. Pria yang macho memang biasanya memiliki daya tarik tersendiri, terutama di mata lawan jenis. Maka gak heran jika banyak cowok yang ingin dianggap macho. Kalau kamu cowok, bisa jadi kamu pun punya keinginan itu.

Tapi awas, saat ini toxic masculinity sudah begitu marak sehingga kamu mungkin terpengaruh. Bisa jadi kamu merasa punya sejumlah ciri yang menunjukkan kamu macho. Padahal mungkin tanpa kamu sadari, hal-hal itu justru menunjukkan kamu lemah lho! Hal-hal apa saja itu? Dan kenapa itu justru ciri kelemahan? Cek lima poin berikut ini, bro.

1. Merasa harus mengikuti standar penampilan yang dianggap macho

pexels.com/joe matouk

Umumnya seorang pria akan dianggap macho jika memiliki ciri tertentu dalam penampilan fisiknya. Misalnya memiliki tubuh kekar berotot, memiliki rambut-rambut wajah, serta selalu mengenakan pakaian yang maskulin. Tentu gak ada yang salah dengan berpenampilan seperti itu. Tapi kalau kamu merasa harus mengikuti standar tersebut, sebenarnya itu kelemahan lho.

Sifat macho identik dengan keberanian, termasuk berani menjadi diri sendiri. Maka kalau kamu ingin menjadi macho, kamu harusnya gak takut berpenampilan sesuai yang kamu suka. Bukan justru merasa harus mengikuti standar orang lain. Kalau kamu takut diejek soal penampilan, itu justru menunjukkan bahwa kamu gak macho, bro!

Baca Juga: 5 Sifat Cowok Delta Ini Bikin Cewek Sebal dan Mundur Teratur, Bye!

2. Suka berkelahi 

pexels.com/neosiam 2020

Sifat macho juga identik dengan kekuatan fisik serta kemampuan membela diri. Mungkin kamu memiliki keduanya sehingga merasa dirimu macho. Tapi kalau kamu sering menggunakan keunggulan fisikmu itu untuk berkelahi dengan orang lain, itu justru bukti bahwa kamu lemah.

Kenapa? Karena laki-laki sejati gak hanya kuat secara fisik, tapi juga mental. Ia harus mampu menahan emosi dan mengendalikan dirinya sendiri. Kalau kamu sering terpancing emosi sehingga berkelahi dengan orang lain, itu artinya gak mampu mengendalikan emosimu sendiri, dan itu adalah kelemahan, bukan kekuatan.

3. Tidak mau kalah dalam adu argumen 

pexels.com/vera arsic

Tidak hanya secara fisik, bertarung gagasan dalam adu argumen juga terkadang bisa sampai pada titik yang membuat kita emosi. Perdebatan yang tadinya sehat pun bisa berubah jadi debat kusir nir makna. Tujuannya bukan lagi bertukar pikiran, tapi mencari kemenangan. Kalau itu terjadi, jangan sampai kamu terpancing karena itu pun tanda kelemahan.

Memang, orang yang menang debat sekilas terlihat pintar dan berwawasan. Tapi sebenarnya itu justru menunjukkan kebodohan karena kamu berdebat tanpa manfaat. Maka selain menahan diri untuk gak adu fisik, kamu juga perlu membuktikan kekuatanmu dengan menahan diri untuk gak adu kata-kata kalau tak ada gunanya.

4. Ingin selalu dominan dalam hubungan 

pexels.com/odonota wellness center

Toxic masculinity juga bisa berpengaruh ke dalam hubungan. Misalnya kamu jadi merasa bahwa sebagai cowok, kamu harus bisa lebih dominan dalam hubunganmu daripada pasangan. Kalau pasanganmu yang lebih dominan, seolah kamu lemah. Padahal kenyataannya justru sebaliknya, lho.

Pria yang benar-benar macho adalah pria yang siap mengalah. Maka saat berhubungan, dia akan berusaha mengalah supaya dirinya gak jadi lebih dominan. Bahkan kalaupun pasangannya lebih dominan dalam beberapa hal, itu bukan masalah buatnya. Sebaliknya, dia akan lebih fokus untuk membahagiakan pasangannya, bukan memuaskan egonya sendiri. Itu baru cowok macho!

Baca Juga: 5 Tanda Nyata Kamu Terlalu Dominan dan Banyak Berkorban dalam Hubungan

Verified Writer

Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya