TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rahasia di Balik Kesuksesan Sambal Bakar Indonesia, Cek Guys!

Richard Theodore sukses membangun kerajaan kuliner

Foto profil Richard Theodore (Dok.Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Nama Richard Theodore sebagai satu di antara pengusaha muda di Indonesia saat ini memang tengah naik daun. Pria kelahiran 16 November 1995 tersebut sukses membangun kerajaan kuliner beromzet hingga puluhan miliaran rupiah setiap bulannya.

Satu di antara restoran kuliner yang dibangunnya adalah Sambal Bakar Indonesia yang begitu fenomenal. Sejak didirikan pertama kali pada Juli 2022, hanya dalam waktu kurang dari dua tahun, Sambal Bakar Indonesia telah memiliki 22 outlet yang tersebar di sejumlah kota di tanah air, mulai dari Jabodetabek, Lampung, Surabaya, hingga Bali. Di mana seluruh gerai tersebut dioperasikan dan dibangun sendiri oleh Richard dan teamnya dengan nilai investasi mencapai Rp5 miliar hingga Rp10 miliar per gerainya.

Setiap outlet Sambal Bakar kerap ramai dikunjungi para pelanggan dengan rata-rata jumlah pengunjung mencapai 1.000 orang per hari. Tak heran jika resto tersebut makin ngehits dan mampu mencatatkan pendapatan rata-rata sebesar Rp1 miliar hingga Rp3 miliar per bulan untuk satu gerai saja. 

1. Bagi Richard Theodore, kuliner merupakan bisnis yang tak akan pernah mati

Foto profil Richard Theodore (Dok.Istimewa)

Berkembang pesatnya Sambal Bakar Indonesia ini tak lepas dari tangan dingin sang CEO, Richard Theodore. Pria yang juga dijuluki sebagai Raja F&B Indonesia tersebut bukanlah berasal dari keluarga pengusaha tetapi dia memang sudah sejak kecil bercita-cita ingin menjadi pengusaha sukses.

Bersekolah di SMK jurusan Tata Boga dan melanjutkan kuliah di Universitas Bina Nusantara jurusan manajemen bisnis, Richard memilih untuk menggeluti usaha food and beverage service. Sebab baginya, kuliner merupakan bisnis yang tak akan pernah mati.

"Saya basic-nya seorang profesional, dulu pernah bekerja di Kawan Lama Group tepatnya di Ace Hardware. Namun, basic pendidikan saya adalah culinary dan kuliahnya ambil business di Binus University. Menurut saya, kuliner adalah bisnis yang enggak bisa mati, karena semua orang butuh makan. Setiap kehidupan butuh konsumsi makanan dan minuman," kata Richard Theodore lewat keterangan tertulisnya.

2. Alasan menyajikan menu sambal bakar

Menu Sambal Bakar (Instagram.com/sambalbakar)

Keputusan pria yang akrab disapa Bang Rich ini untuk berkecimpung dalam bisnis kuliner yang spesifik menyajikan sambal bakar bukan tanpa alasan. Baginya, sambal yang dibakar plus dipadukan dengan makanan tradisional Indonesia, seperti ayam goreng, bebek goreng, lele goreng, kulit goreng, hingga telor barendo sangat digemari masyarakat di tanah air.

"Karena menurut saya ini konsep yang bagus, sambal di bakar dengan variasi traditional food menjadi daily konsumsi untuk banyak orang," jelas Richard.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya