Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Bijak Menghadapi Pasangan Kurang Komunikatif

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Polina Zimmerman)
Intinya sih...
  • Pahami gaya komunikasinya, sesuaikan cara bicaramu agar lebih nyambung dengannya.
  • Bangun kepercayaan secara konsisten untuk menciptakan suasana nyaman dan terbuka.
  • Jangan paksa bicara saat suasana hati sedang tidak baik, gunakan pendekatan yang kreatif dan tidak menghakimi.

Menjalani hubungan dengan pasangan yang kurang komunikatif memang bisa menjadi tantangan tersendiri. Kadang, kamu merasa bingung harus memulai percakapan dari mana, apalagi jika responsnya selalu singkat atau bahkan tidak ada. Namun, bukan berarti hubungan itu tidak bisa bertahan atau berkembang.

Justru, ada banyak cara bijak yang bisa kamu lakukan agar komunikasi tetap berjalan dengan baik. Memahami karakter pasangan dan menyesuaikan pendekatan adalah langkah awal yang krusial. Jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa pasangan tidak peduli hanya karena ia tidak banyak bicara.

1. Pahami dulu gaya komunikasinya

ilustrasi berbicara (pexels.com/William Fortunato)

Setiap orang memiliki gaya komunikasi yang berbeda, dan penting untuk memahami milik pasanganmu. Ada yang suka berbicara panjang lebar, tapi ada juga yang lebih suka menyampaikan lewat tindakan. Dengan mengetahui gaya komunikasi pasangan, kamu bisa menyesuaikan cara bicaramu agar lebih nyambung dengannya.

Kadang, orang yang terlihat pendiam sebenarnya sedang memproses pikiran lebih dalam. Dia tidak serta-merta cuek, hanya saja butuh waktu lebih untuk mengungkapkan perasaannya. Oleh karena itu, jangan memaksanya bicara sebelum ia merasa siap.

2. Bangun kepercayaan secara konsisten

ilustrasi berbicara (pexels.com/Katerina Holmes)

Komunikasi yang terbuka lahir dari rasa aman dan percaya. Jika pasangan merasa dihakimi setiap kali bicara, bisa jadi dia jadi makin tertutup. Maka dari itu, ciptakan suasana nyaman agar ia merasa diterima tanpa syarat.

Konsistensi adalah kunci untuk membangun kepercayaan itu. Mulailah dengan menunjukkan bahwa kamu bisa dipercaya dalam hal-hal kecil. Semakin sering dia melihat bahwa kamu bisa diandalkan, makin besar pula keinginannya untuk terbuka.

3. Jangan paksa bicara saat suasana hati sedang tidak baik

ilustrasi sedih (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi sedih (pexels.com/RDNE Stock project)

Memaksakan obrolan saat suasana hati pasangan sedang buruk hanya akan memperkeruh keadaan. Alih-alih mendapatkan kejelasan, yang ada justru pertengkaran. Kenali kapan waktu yang tepat untuk mulai mengajak bicara.

Tunggu hingga suasana hatinya membaik agar percakapan bisa berjalan lebih tenang. Kamu pun bisa menyampaikan pesan dengan lebih jelas tanpa emosi berlebihan. Dengan begitu, komunikasi menjadi lebih produktif dan tidak saling menyakiti.

4. Gunakan pendekatan yang kreatif dan tidak menghakimi

ilustrasi nonton (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi nonton (pexels.com/cottonbro studio)

Menghadapi pasangan yang kurang komunikatif menuntut kamu untuk kreatif. Kamu bisa mulai dengan mengajak menonton film bersama, lalu berdiskusi ringan seputar cerita film tersebut. Ini bisa menjadi jalan masuk untuk percakapan yang lebih dalam.

Hindari menggunakan nada menyudutkan saat memulai obrolan. Ucapan seperti "kamu kok gak pernah cerita sih?" hanya akan membuatnya merasa disalahkan. Cobalah dengan cara yang lebih lembut, seperti "aku kangen ngobrol banyak sama kamu".

5. Fokus pada bahasa tubuh dan sinyal nonverbal

ilustrasi berbicara (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi berbicara (pexels.com/RDNE Stock project)

Komunikasi tidak melulu soal kata-kata. Terkadang, bahasa tubuh dan ekspresi wajah bisa lebih jujur daripada ucapan. Perhatikan bagaimana pasangan menunjukkan rasa sayang atau perhatian dalam bentuk tindakan kecil.

Bisa jadi dia menunjukkan kasih sayangnya lewat membantu pekerjaan rumah atau sekadar menemanimu diam. Hargai bentuk komunikasinya itu dan jangan bandingkan dengan cara orang lain. Dengan begitu, kamu akan lebih memahami cintanya lewat caranya sendiri.

6. Ciptakan rutinitas yang mendukung percakapan

ilustrasi berbicara (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi berbicara (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Salah satu cara memperbaiki komunikasi adalah dengan menciptakan rutinitas harian yang mendukung percakapan. Misalnya, membiasakan makan malam bersama tanpa gangguan gadget. Momen-momen sederhana ini bisa menjadi kesempatan emas untuk berbagi cerita.

Kamu juga bisa membuat kebiasaan bertanya hal ringan sebelum tidur, seperti "hari ini paling seru bagian apa?". Kebiasaan ini akan membuat pasangan lebih terbuka secara perlahan. Percakapan yang ringan tapi rutin bisa menumbuhkan koneksi emosional yang lebih kuat.

7. Sabar dan berikan waktu untuk berkembang

ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

Perubahan tidak bisa terjadi dalam semalam, apalagi dalam hal komunikasi. Diperlukan kesabaran ekstra untuk melihat perkembangan pada pasangan yang tertutup. Selama kamu menunjukkan usaha yang tulus, hasilnya akan terlihat seiring waktu.

Jangan mengukur keberhasilan komunikasi hanya dari seberapa banyak pasangan bicara. Terkadang, keterbukaan itu muncul lewat tindakan yang tidak kamu sangka. Beri dia ruang untuk tumbuh dengan caranya sendiri tanpa tekanan berlebih.

Menjalani hubungan dengan pasangan yang kurang komunikatif memang membutuhkan strategi khusus. Namun, dengan pendekatan yang bijak dan penuh pengertian, komunikasi tetap bisa terbangun dengan baik. Jangan menyerah dulu, bisa jadi kamu hanya perlu memahami sudut pandangnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us