Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Distorsi Keras Seringai dan Dedikasi untuk Serigala Militia

Aksi Seringai dalam konseer tunggal bertajuk "Serigala Militia Selamanya." (IDN Times/Ilyas Mujib)
Aksi Seringai dalam konseer tunggal bertajuk "Serigala Militia Selamanya." (IDN Times/Ilyas Mujib)

Suguhan musik rock ugal-ugalan begitu memanaskan konser tunggal band Seringai bertajuk “Serigala Militia Selamanya” di Lapangan Hockey Plaza Festival pada Sabtu, 30 November 2024. Raungan distorsi membakar semangat segerombolan metalhead yang menyaksikan langsung pertunjukan tersebut.

Gerombolan muda-mudi berbaju hitam berkerumun sejak sore hari. Mereka sudah mengantre rapi di gate entrance untuk masuk area konser, walaupun matahari terik membakar wilayah tersebut.

Selepas masuk, para penonton ini langsung dijejali beberapa stand yang berjajar rapi, termasuk merchandise booth hingga live screening printing. Tak ayal, mereka langsung menyerbu tempat tersebut untuk membeli dan ikut bidding rilisan fisik, pernak-pernik hingga kaos yang dijual Seringai.

Menariknya, Seringai menjual merchandise khusus yang keuntungannya didonasikan semua untuk Gaza. Maklum, selama ini mereka begitu lantang menyuarakan dukungan untuk Palestina.

Beranjak sedikit ke area mosh pit, ribuan penonton begitu antusias menikmati lagu dari beberapa band sebagai pembuka konser “Serigala Militia Selamanya.” Band-band macam Tore Up, Amerta, hingga Godplant bergiliran tampil sebelum empunya konser mentas.

Di sisi lain, metalhead juga bisa santai menunggu penampilan Seringai dengan membeli beberapa makanan atau minuman, yang sudah tersedia di F&B area. Tak sedikit yang duduk leha-leha tanpa alas di atas rerumputan hijau, untuk sekadar makan camilan yang sudah dibeli.

“Asik nih, bisa santai, konser band metal rasa piknik. Jarang nih bisa se-intimate gini,” kata salah satu fans Seringai, Reza.

1. Seringai energik sejak awal mentas

Aksi Seringai dalam konseer tunggal bertajuk "Serigala Militia Selamanya." (IDN Times/Ilyas Mujib)
Aksi Seringai dalam konseer tunggal bertajuk "Serigala Militia Selamanya." (IDN Times/Ilyas Mujib)

Sekitar pukul 20.10 WIB, area mosh pit sudah sangat padat. Suasana semakin riuh ketika empat personel Seringai mulai nampak di atas panggung diikuti intro renyah “Menelan Mentah, Semua Ini Tak Akan Bertahan Lama.”

Gerombolan Serigala Militia, sebutan fans Seringai, semakin merangsek ke tengah sambil berjingkrak usai hits “Akselerasi Maksimum” dikumandangkan, hingga berlanjut ke beberapa lagu, termasuk “Tragedi.”

Di atas panggung yang ditata dengan visual dan lighting cukup mewah, Seringai menghidangkan musik garang nan agresif. Bak serigala melolong, tepat saat masuk chorus, penonton kompak ikut bernyanyi pada salah satu hits andalan, “Amplifier.” 

Usai menunjukkan aksi yang energik dengan menyanyikan beberapa lagu, Arian sang frontman band, menyapa penonton saat jeda. Dia terlihat antusias dengan atmosfer ribuan penggemar yang berjejal di mosh pit konser “Serigala Militia Selamanya.”

“Ya, Inilah lagu terakhir dari kami,” kata Arian dengan nada bercanda, diikuti pekik para penggemar yang menggaungkan nama Seringai.

Tak diberi jeda, penonton terus diajak berpeluh keringat dengan melakukan circlepit hingga moshing saat lagu “Citra Natural” dibawakan. Mereka ikut bernyanyi dan mengepalkan tangan seolah memberi energi bagi personel yang maraton memainkan lagu di atas panggung.

2. Kritik sosial untuk calon gubernur dan aksi "koboy" polisi

Beberapa tembang kembali dimainkan, termasuk lagu tentang tokoh film Star Wars, yakni "Fett, Sang Pemburu.” Setelahnya, penonton kemudian dimanjakan dengan single teranyar yang baru pekan lalu dirilis, yakni “Pulang.”

“Lagu ini tentang kesehatan mental, baru rilis minggu ini, dan sejauh ini mendapat respons positif. Mungkin ini relate dengan teman-teman,” kata Arian sebelum dia melagukan.

Lagu "Pulang" sendiri baru dirilis pada 16 November 2024. Ini jadi karya perdana Seringai setelah enam tahun. Paling mutakhir, mereka merilis karya pada 2018 silam, yakni album “Seperti Api.”

Usai disambung hits “Program Party Seringai,” suasana semakin liar saat penonton diajak bergerak dengan lagu yang ditujukan untuk menyindir salah satu calon gubernur yang baru saja ikut kontestasi politik di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil, yakni “Lagu Ini Tak Sependek Jalan Pikiranmu.”

Lagu-lagu bernada kritikan kemudian kembali digaungkan diiringi distorsi cadas yang megah, seperti lagu yang ditujukan untuk protes terhadap aksi “Koboy” polisi dengan judul “Lencana.”

Lagu itu didedikasikan Seringai untuk korban sipil yang tewas ditembak polisi, termasuk anak-anak sekolah, seperti Afif Maulana (Padang), hingga yang teranyar Gamma Rizkynata Oktavandy (Semarang).

3. Persembahkan lagu Gaza untuk Palestina

Tensi sedikit menurun saat Seringai membawakan lagu “Gaza.” Tembang itu dinyanyikan sebagai momentum bagi band yang beranggotakan Arian 13 (vokal), Ricky Siahaan (gitar), Sammy Bramantyo (bass), dan Edy Khemod (drum), menyeruakan perlawanan atas ketidakadilan dari tindakan genosida yang dilakukan Israel ke Palestina.

“Rasanya kemanusiaan versi barat sudah mati. Bahkan band-band yang kita sukai, ternyata memilih untuk mendukung genosida yang sedang berlangsung. Perseta* dengan mereka!” kata Vokalis Seringai, Aryan 13, bicara lantang kepada penonton.

“Daripada mendengarkan Radiohead, lebih baik mendengarkan Motorhead,” lanjut dia.

Tembang Gaza yang dibawakan semakin penggah lantaran Seringai mengajak personel band Amerta, Lody Adrian (synthesizer) dan dua pemain terompet Raga serta Ragil. Walau alunan melodi instrumen kian menarik dan rumit, suasanan mosh pit tetap riuh dan penonton ikut terhanyut ke dalam lagu itu.

Kemudian, Seringai berkolaborasi dengan Amerta membawakan lagu “Marijuanaut,” yang membuat penonton berdecak kagum.

Tak lupa, beberapa lagu andalan seperti “Dilarang di Bandung” hingga hits pamungkas di konser ini, "Serigala Militia" digeber Seringai untuk memuaskan dahaga para penggemarnya.

4. Seringai tampil prima saat maraton membawakan lagu dari empat albumnya

Aksi Seringai dalam konseer tunggal bertajuk "Serigala Militia Selamanya." (IDN Times/Ilyas Mujib)
Aksi Seringai dalam konseer tunggal bertajuk "Serigala Militia Selamanya." (IDN Times/Ilyas Mujib)

Walau sudah cukup berumur, Aryan menunjukkan penampilan yang prima dengan tata vokal berat nan emosional saat menyanyikan lirik-lirik penuh kritik sosial. Dia cukup ngos-ngosan, tapi pria yang juga merupakan pentolan band Puppen ini tetap bertenaga membawakan lagu sepanjang set, membuat musik yang dimainkan Seringai semakin gahar.

Sementara, Ricky yang memainkan gitar, menyuguhkan sound cukup sangar dengan menonjolkan auman efek berdistorsi heavy rock. Hal itu membuat adrenaline penonton kian membuncah sepanjang pertunjukkan Seringai.

Musik Seringai kian agresif berkat betotan bass Sammy dan gebukan drum dari Edy Khemod. Walau terdengar bingar, harmonisasi musik mereka begitu terkohorensi dan mudah dinikmati untuk headbang.

Lebih dari 20 repetoar dari empat karya Seringai dilahap dengan antusiasi ribuan penonton. Tak ayal, konser Seringai bertajuk “Serigala Militia Selamanya” dinilai sukses memuaskan penggemarnya, termasuk pencinta musik underground yang hadir langsung.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
Wahyu Kurniawan
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us