Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria mengajukan cuti kerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi pria mengajukan cuti kerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Intinya sih...

  • Ajukan cuti jauh-jauh hari untuk memudahkan atasan mengatur jalannya pekerjaan

  • Ingatkan atasan dan rekan kerja beberapa hari sebelum cuti agar mereka bisa mempersiapkan diri

  • Selesaikan semua pekerjaan penting sebelum cuti, tinggalkan nomor darurat untuk atasan dan rekan kerja

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Cuti memang hak karyawan yang berhak diambil. Namun, saat mengambil cuti kamu juga perlu menerapkan etika, Bro. Karena perusahaan memiliki sistem kerja di mana jika salah satu karyawannya cuti, maka ada konsekuensi terhadap jalannya pekerjaan yang terkadang menimbulkan drama.

Sehingga kamu perlu banget menerapkan etika ketika akan cuti yang bakal IDN Times bahas kali ini. Jadi kamu bisa cuti dengan tenang, dan rekan kerja tetap bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Jadi, simak apa saja etikanya di bawah ini ya, Bro!

1. Hindari mengajukan cuti dadakan, lebih baik langsung ajukan jika sudah merencanakan cuti

ilustrasi pria mengajukan cuti kerja (pexels.com/RDNE Stock project)

Mengajukan cuti gak bisa dadakan lho, Bro. Karena ada banyak pihak yang harus mengatur jalannya pekerjaan ketika ada satu orang yang cuti. Meski cuti memang hak karyawan, namun sebaiknya hindari mengajukan cuti dadakan. Ajukan cuti jauh-jauh hari dari hari kamu ingin cuti. Sehingga atasan bisa mempertimbangkan dan mengatur jalannya pekerjaan lebih nyaman karena banyaknya waktu yang tersedia.

Jika kamu memang sudah punya rencana matang untuk cuti di tanggal tertentu, maka tak masalah untuk segera mengajukan cuti, bahkan satu bulan sebelumnya. Karena selain membuat atasan mudah mengatur tim yang bekerja. Peluang sudah ada karyawan lain yang cuti di hari yang sama lebih rendah karena kamu mengajukan cuti jauh-jauh hari.

2. Ingatkan kembali rekan kerja dan atasan beberapa hari sebelum kamu cuti

ilustrasi pria mengajukan cuti kerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Karena banyak yang dipikirkan, atasan bisa saja lupa dengan tanggal cutimu meski dirinya sudah menyetujuinya. Maka, sebaiknya ingatkan kembali atasan beberapa hari sebelum tanggal cutimu tiba. Sehingga atasan tidak kaget saat kamu cuti karena lupa dengan tanggal cutimu.

Begitu juga dengan rekan kerja yang berhubungan denganmu. Beri tahu mereka bahwa kamu akan cuti beberapa hari lagi. Sehingga mereka juga bisa mempersiapkan diri untuk menggantikan pekerjaanmu selama kamu cuti, Bro!

3. Selesaikan semua pekerjaan penting sebelum kamu cuti

ilustrasi pria mengajukan cuti kerja (pexels.com/Yan Krukau)

Sebelum kamu cuti, sebaiknya selesaikan dulu semua pekerjaan penting yang biasanya kamu kerjakan. Sehingga saat cuti tiba, orang yang menggantikanmu sementara tak terlalu banyak pekerjaan yang ditanganinya. Selain itu, saat kembali masuk kerja, pekerjaan yang harus kamu selesaikan karena cuti juga jadi gak terlalu banyak karena sudah diselesaikan sebelum cuti.

Lalu, jangan lupa untuk memberitahu hal-hal penting seperti catatan khusus, bahkan kata sandi yang dibutuhkan untuk mengakses pekerjaan. Sehingga orang yang menggantikanmu gak kebingungan dan mengganggu cutimu. Persiapkan semua keperluan sebelum kamu pergi cuti, agar orang yang menggantikanmu lebih mudah mengerjakan pekerjaanmu sementara.

4. Tinggalkan nomor darurat kepada atasan dan rekan kerja

ilustrasi pria mengajukan cuti kerja (pexels.com/Yan Krukau)

Meski cuti adalah hak untuk meninggalkan pekerjaan, namun ada kalanya atasan atau rekan kerja membutuhkan bantuanmu. Apalagi jika ada pekerjaan di mana hanya kamu yang mengetahui solusi untuk pekerjaan itu. Maka, ada baiknya untuk meninggalkan nomor yang bisa dihubungi atasan atau rekan kerja dalam kondisi darurat.

Selain itu, dengan memberikan nomor darurat kepada atasan atau rekan kerja, menunjukkan bahwa kamu tetap bertanggung jawab pada kerjaan. Atasan dan rekan kerja juga gak khawatir saat perlu menghubungimu. Karena kamu sudah mempersilakan mereka untuk menghubungi meski sedang cuti.

Meski cuti adalah hak yang bisa kamu ambil, menunjukkan etika saat akan mengajukan cuti perlu banget kamu terapkan. Sehingga kamu tetap bertanggung jawab pada pekerjaan. Serta atasan dan rekan kerja tetap bisa bekerja dengan nyaman tanpa drama meski kamu sedang tidak ada di kantor. Jadi, terapkan etika saat akan cuti di atas ya, Bro!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team