5 Fakta dan Sejarah Alat Musik Recorder, Seru Dipelajari!

Dari beragam alat musik yang sering dimainkan, alat musik recorder menjadi sebuah alat musik yang mungkin masih jarang jadi pilihan para cowok. Alat musik tiup yang sering digunakan anak sekolah dalam pelajaran seni musik ini, sebenarnya sangat indah saat dimainkan. Serta membutuhkan teknik khusus untuk memainkannya, jadi seru untuk dipelajari.
Bagi kamu yang sedang mencari hobi bermain musik yang gak mainstream, dan tertarik dengan recorder, kali ini IDN Times bakal bahas fakta dan sejarahnya. Sehingga bisa membuat kamu jadi makin tertarik, nih. Jadi, simak penjelasannya di artikel ini ya, Bro!
1. Recorder merupakan alat musik melodis yang dimainkan dengan cara ditiup

Recorder tergolong alat musik melodis, dimana alat musik ini bisa mengeluarkan suara berupa melodi-melodi sesuai dengan nada yang dimainkan. Recorder dapat dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik ini memanfaatkan tekanan udara dari mulut kita saat meniupnya.
Recorder memiliki lubang di sepanjang bodinya. Lubang ini berfungsi untuk mengatur nada yang akan dimainkan. Pemain recorder perlu melakukan kombinasi membuka tutup lubang-lubang ini menggunakan jari sesuai dengan nada yang keluar sambil meniupnya. Sehingga recorder merupakan alat musik yang butuh kombinasi teknik pernapasan dan penjarian untuk memainkannya.
2. Sejarah recorder, sudah ada sejak abad pertengahan Eropa

Recorder termasuk alat musik yang sudah sangat tua dimainkan. Karena dasarnya merupakan alat musik tiup, recorder sudah terlihat dalam cerita rakyat Amerika Selatan hingga Jepang. Namun recorder dipercaya pertama kali muncul dalam sejarah di Eropa selama abad pertengahan.
Mulai dari paruh kedua abad ke-15 hingga abad ke-17, recorder sering terlihat di berbagai pertunjukan musik. Namun penggunaan recorder semakin menurun pada akhir abad ke-18 karena penggunaan flute yang semakin masif. Lalu recorder mulai terlihat banyak digunakan kembali pada abad ke-20 hingga sekarang.
3. Perbedaan recorder dan flute, sama-sama alat musik tiup tapi banyak perbedaan

Sebagian orang masih sering tertukar antara flute atau seruling, dengan recorder. Meski sama-sama alat musik tiup, namun kedua alat musik ini ternyata berbeda lho, Bro. Ciri yang paling mudah dilihat adalah posisi alat musik saat dimainkan.
Flute merupakan alat musik tiup yang saat dimainkan posisinya menyamping atau berada dari mulut ke arah bahu kanan pemain. Sedangkan recorder, saat dimainkan posisinya vertikal dan lurus ke depan, dengan kedua tangan berada di depan tubuh.
Selain itu, sistem penjarian antara flute dan recorder juga berbeda. Flute cenderung lebih simpel dan nyaman penjariannya, karena posisi menyamping saat dimainkan dan sistem lubang buka tutup yang lebih mudah ditekan. Sedangkan recorder lebih rumit karena teknik penjarian, posisi, serta lubang yang langsung dibor ke bodi recorder yang butuh kerapatan tertentu untuk mengatur udara yang keluar masuk.
4. Teknik memainkan recorder, perpaduan teknik pernapasan dan penjarian

Dalam memainkan recorder, badan perlu berdiri tegap dengan dada dibusungkan agar lebih mudah mengambil napas, serta kedua belah siku tidak menyentuh badan saat memegang recorder. Lalu untuk posisi tangan, ibu jari tangan kiri diposisikan menutup lubang oktaf atau lubang yang posisinya berbeda dari lubang lainnya, lalu jari telunjuk menutup lubang 1, jari tengah menutup lubang 2, dan jari manis menutup lubang 3. Sedangkan untuk tangan kanan, jari telunjuk menutup lubang 4, jari tengah menutup lubang 5, jari manis menutup lubang 6, dan jari kelingking menutup lubang 7.
Lalu untuk sumber tiupannya, pastikan posisi bibir berada di bagian tiupan recorder tanpa terlalu dalam. Hindari menggigit sumber tiupan agar udara yang dialirkan lebih lancar. Teknik pernapasan yang digunakan untuk memainkan recorder adalah pernapasan diafragma. Tiup secara halus dan rata, hindari terlalu kuat meniup agar suara yang dihasilkan lebih merdu, sambil membuka tutup jari pada lubang recorder sesuai nada yang ingin dihasilkan. Untuk menghasilkan nada rendah dan tinggi, kamu bisa membuka lubang oktaf mulai 1/2 hingga 3/4 bukaan.
5. Tak hanya satu, alat musik recorder ada berbagai jenis sesuai nada dasarnya

Tak hanya satu jenis saja, alat musik recorder ternyata masih dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan nadanya. Seperti recorder bass yang memiliki ukuran besar dengan rentang nada F3-F5 untuk memberi nada rendah dalam musik. Lalu ada recorder alto yang memiliki rentang nada F4-F6.
Lalu juga ada recorder tenor dengan nada C4-C6 yang punya ciri khas nada yang lembut dan kaya. Ada juga recorder soprano dengan nada C5-C7. Serta recorder sopranino dengan nada F5-F6.
Ternyata alat musik recorder begitu kompleks fakta, sejarah, dan cara memainkannya bukan, Bro? alat musik tiup yang satu ini seru dan menantang untuk dipelajari. Cocok bagi kamu yang ingin memelajari alat musik yang gak mainstream untuk dikuasai, bukan?