ilustrasi seorang pria marah-marah (Pexels.com/ Moose Photos)
Ketika mudah marah, penyebabnya terkadang adalah sifat kamu yang mudah tersinggung. Meski orang yang dianggap menyakiti hati kamu tidak berniat untuk melakukan hal demikian. Perasaan kamu yang mudah jatuh ke dalam prasangka segera tersulut emosinya.
Cara terbaik untuk menjauhi hal ini adalah, dengan memikirkan juga apa yang orang lain rasakan. Contoh yang simpel adalah ketika ada orang lain yang merebut antrian kamu di suatu supermarket. Meski keinginan untuk marah sangat tinggi. Cobalah untuk berpikir dari sudut pandang yang lain, dan utamakan tindakan persuasif.
Berpikir positif, mungkin orang yang merebut antrian kamu telah melakukannya secara tidak sengaja. Karena terus memikirkan kejadian buruk yang dialami, dia jadi tidak sadar akan kehadiran kamu. Cobalah dengan tenang berbicara kepada dia untuk meluruskan hal yang terjadi. Strategi ini lebih mudah daripada meluapkan amarah secara emosional.