Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria berkemeja hitam dan putih
ilustrasi pria berkemeja hitam dan putih (pexels.com/AlphaTradeZone)

Intinya sih...

  • Pria yang pilih hitam biasanya realistis dan tegas. Mereka fokus pada hasil dan lebih nyaman dengan hal yang bisa mereka kendalikan.

  • Sementara yang suka putih cenderung tenang dan terbuka. Mereka punya standar tersendiri dan prinsip yang kuat.

  • Hitam menggambarkan sisi misterius yang penuh pertimbangan. Pria seperti ini sering dianggap "sulit ditebak" karena berhati-hati dalam bertindak.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Buat sebagian orang, memilih warna hitam atau putih mungkin cuma soal selera. Tapi buat pria, pilihan sederhana ini kadang nyimpen makna yang lebih dalam. Dua warna ini bukan sekadar soal gaya berpakaian, tapi bisa jadi refleksi dari cara mereka ngeliat dunia dan diri sendiri.

Ada pria yang selalu milih hitam karena merasa aman dan tegas, tapi ada juga yang suka putih karena lebih terbuka dan tenang. Keduanya punya sisi menarik masing-masing, dan sering kali, tanpa sadar, pilihan warna itu nunjukin kepribadian mereka lebih dari yang terlihat.

1. Pria yang pilih hitam biasanya realistis dan tegas

ilustrasi pria memakai kemeja hitam (pexels.com/SHVETS production)

Warna hitam sering diidentikkan dengan kekuatan dan kontrol. Pria yang sering pakai warna ini biasanya tahu apa yang dia mau, dan nggak suka terlalu banyak basa-basi. Mereka cenderung realistis, fokus pada hasil, dan lebih nyaman dengan hal-hal yang bisa mereka kendalikan.

Tapi di balik ketegasan itu, ada sisi hati-hati yang kuat. Pria dengan pilihan warna hitam sering berusaha melindungi diri dari hal-hal yang nggak pasti. Mereka lebih memilih terlihat tenang di luar, meski kadang banyak hal yang sebenarnya lagi mereka pikirin di dalam.

2. Sementara yang suka putih cenderung tenang dan terbuka

ilustrasi pria memakai kemeja putih (pexels.com/Ivan Samkov)

Putih selalu identik dengan kesederhanaan dan kejujuran. Pria yang lebih suka warna ini biasanya nggak neko-neko dan punya cara pandang yang jernih. Mereka lebih mudah terbuka terhadap hal baru dan nggak terlalu ribet mikirin kesan luar.

Tapi di balik kesederhanaan itu, mereka punya standar tersendiri. Pria yang suka putih cenderung punya idealisme tentang hidup yang bersih, bukan dalam arti perfeksionis, tapi pengin semuanya berjalan dengan niat baik dan tulus. Mereka mungkin nggak keras, tapi punya prinsip yang kuat.

3. Hitam menggambarkan sisi misterius yang penuh pertimbangan

ilustrasi pria berkemeja hitam (pexels.com/Jan Ziegler-Kroll)

Ada alasan kenapa banyak pria ngerasa lebih “aman” pakai warna hitam. Selain terlihat elegan, hitam juga bikin mereka nggak terlalu terekspos. Ini cocok buat pria yang nggak suka banyak bicara, tapi selalu berpikir dalam sebelum bertindak.

Mereka lebih memilih mengamati dulu sebelum terlibat. Dalam hubungan atau pekerjaan, pria seperti ini sering dianggap “sulit ditebak”, padahal sebenarnya mereka cuma berhati-hati. Bagi mereka, nggak semua hal harus dibuka ke dunia, cukup disimpan rapat di balik warna gelap yang netral.

4. Putih mencerminkan pria yang jujur dan nggak suka drama

ilustrasi pria memakai kemeja putih (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kalau ada pria yang selalu nyaman pakai warna putih, besar kemungkinan dia tipe yang nggak suka ribet. Buatnya, kejelasan itu penting. Dia lebih suka bilang apa adanya, meskipun kadang kedengarannya terlalu blak-blakan. Tapi justru dari situlah kelihatan niat baiknya.

Pria dengan selera seperti ini biasanya juga lebih damai dalam menghadapi hidup. Mereka nggak suka drama, nggak suka konflik, dan lebih memilih jalan tengah. Kadang, kesederhanaan mereka justru bikin orang lain merasa tenang di sekitarnya.

5. Antara hitam dan putih, ada abu-abu yang jadi tempat kebanyakan pria berdiri

ilustrasi pria berkemeja abu-abu (pexels.com/Karola G)

Menariknya, kebanyakan pria sebenarnya nggak sepenuhnya hitam atau putih. Mereka bisa tegas di satu waktu, tapi lembut di waktu lain. Bisa realistis, tapi juga sentimental di saat tertentu. Hidup jarang sesederhana dua warna, selalu ada gradasi yang berubah seiring waktu.

Dan mungkin di situlah esensinya. Pria belajar menyeimbangkan sisi gelap dan terang dalam dirinya sendiri. Mereka tahu kapan harus kuat, tapi juga kapan harus terbuka. Karena pada akhirnya, yang bikin mereka manusia seutuhnya adalah kemampuan buat berdiri di antara keduanya.

Hitam dan putih mungkin cuma warna, tapi buat pria, keduanya bisa jadi simbol dari dua sisi kepribadian yang saling melengkapi. Ada ketegasan dan ketenangan, ada kontrol dan kejujuran, semuanya nyatu dalam keseharian yang sering nggak kelihatan dari luar.

Dan mungkin, itu juga yang bikin setiap pria unik. Nggak ada yang sepenuhnya gelap atau terang. Kita semua cuma berusaha menyeimbangkan diri di antara keduanya, sambil terus belajar bahwa jadi “cukup” itu kadang jauh lebih penting daripada terlihat “sempurna.”

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team