ilustrasi pria berkemeja abu-abu (pexels.com/Karola G)
Menariknya, kebanyakan pria sebenarnya nggak sepenuhnya hitam atau putih. Mereka bisa tegas di satu waktu, tapi lembut di waktu lain. Bisa realistis, tapi juga sentimental di saat tertentu. Hidup jarang sesederhana dua warna, selalu ada gradasi yang berubah seiring waktu.
Dan mungkin di situlah esensinya. Pria belajar menyeimbangkan sisi gelap dan terang dalam dirinya sendiri. Mereka tahu kapan harus kuat, tapi juga kapan harus terbuka. Karena pada akhirnya, yang bikin mereka manusia seutuhnya adalah kemampuan buat berdiri di antara keduanya.
Hitam dan putih mungkin cuma warna, tapi buat pria, keduanya bisa jadi simbol dari dua sisi kepribadian yang saling melengkapi. Ada ketegasan dan ketenangan, ada kontrol dan kejujuran, semuanya nyatu dalam keseharian yang sering nggak kelihatan dari luar.
Dan mungkin, itu juga yang bikin setiap pria unik. Nggak ada yang sepenuhnya gelap atau terang. Kita semua cuma berusaha menyeimbangkan diri di antara keduanya, sambil terus belajar bahwa jadi “cukup” itu kadang jauh lebih penting daripada terlihat “sempurna.”