Ngaku deh, kita pasti punya satu-dua teman yang setelah menikah jadi jarang nongkrong bareng. Bukan karena kemauannya sendiri, melainkan karena tuntutan dari istri yang membatasi ruang geraknya berkomunikasi dengan teman-teman nongkrongnya. Gak seperti saat masih single dulu.
Banyak pria yang merasa takut kehilangan kebebasan setelah berumah tangga. Segala-galanya harus izin pasangan dan melalui persetujuan pasangan. Mereka takut tidak punya otoritas terhadap hidupnya sendiri. Padahal, pernikahan seharusnya tak membatasi ruang gerak seseorang, melainkan dibutuhkan pengertian satu sama lain bukan?
Sebetulnya, baik laki-laki maupun perempuan, pasti punya ketakutannya masing-masing soal membina rumah tangga. Tetapi seperti banyak pepatah mengatakan, "Ketakutan itu bukan untuk dipelihara, tapi harus dilawan," begitu pula dengan ketakutan soal pernikahan.
Tiap pasangan punya pergumulannya masing-masing, dan itulah fungsi pernikahan untuk memanggul beban hidup bersama-sama. Bukan hanya pada satu pundak saja. Karena jika dipanggul bersama, ketakutan-ketakutan soal pernikahan, terlebih soal hidup dan masa depan, akan terasa lebih ringan bukan?