ilustrasi galau (pexels.com/Mike Greer)
Perpisahan itu tampaknya bermula dari konflik antara kedua belah pihak. Bisa jadi karena perbedaan kebiasaan yang mencolok, masing-masing memiliki makna hidup yang berbeda, memiliki hubungan, dari orangtua yang tidak cocok, dari pertengkaran ke pertengkaran, dan lain sebagainya. Jadi, saat penghakiman datang, biasanya kamu merasa bersalah atau menyalahkan mantan. Kamu menyesali tindakan yang kamu yakini menyakiti mantan kamu.
Kamu berharap jika saja waktu dapat terulang kembali, kamu bisa lebih baik kepada mantan kamu. Dia pasti masih ada di sisimu. Kemudian kamu menyadari itu tidak mungkin. Akibatnya, kamu terus-menerus menyesali tindakan kamu, merasa seperti kotoran paling tidak berguna di dunia yang layak dihina, dan lain sebagainya.
Berhenti menyalahkan diri sendiri sepanjang waktu. Mungkin keputusan kemarin adalah salahmu atau salahnya. Tapi sekarang tidak masalah karena kalian terpisah. Bersyukurlah karena perpisahan kemarin membuat kamu memahami apa yang salah, apa yang dapat kamu hindari, dan cara menangani konflik dengan lebih baik. Ini adalah sesuatu yang sangat berharga untuk diterapkan pada hubungan kamu selanjutnya.