Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria mengatur keuangan (pexels.com/kaboompics)
ilustrasi pria mengatur keuangan (pexels.com/kaboompics)

Intinya sih...

  • Hidup melebihi kemampuan demi gengsi

  • Nggak punya tabungan darurat

  • Terlalu santai soal utang

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Usia 20-an sering disebut sebagai masa penuh peluang sekaligus tantangan. Di fase ini, banyak pria baru mulai menghasilkan uang sendiri, membangun karier, dan belajar mengatur keuangan. Tapi sayangnya, nggak sedikit yang justru terjebak dalam kebiasaan finansial yang bisa merugikan diri sendiri di masa depan.

Padahal, keputusan finansial di usia muda punya dampak besar buat kehidupan nanti. Salah langkah sedikit saja bisa bikin rencana masa depan berantakan. Nah, biar kamu nggak ikut-ikutan salah jalan, yuk kenali beberapa kesalahan finansial yang sering dilakukan pria di usia 20-an berikut ini!

1. Hidup melebihi kemampuan demi gengsi

ilustrasi belanja banyak (pexels.com/Max Fischer)

Banyak pria muda yang tergoda untuk tampil keren di depan teman-teman atau rekan kerja. Kadang, mereka rela menghabiskan uang buat beli barang branded, nongkrong di tempat mahal, atau pamer gaya hidup yang belum sesuai dengan penghasilan. Semua demi terlihat sukses di mata orang lain.

Padahal, gaya hidup seperti ini bisa bikin keuangan cepat bocor tanpa disadari. Hidup melebihi kemampuan hanya akan menciptakan tekanan finansial dan rasa cemas setiap akhir bulan. Lebih baik hidup sederhana tapi tenang, daripada mewah tapi penuh utang.

2. Nggak punya tabungan darurat

ilustrasi dana darurat (pexels.com/designer491)

Salah satu kesalahan klasik yang sering dilakukan pria muda adalah mengabaikan dana darurat. Mereka merasa masih muda, masih kuat, dan belum butuh perlindungan finansial. Tapi hidup nggak selalu bisa ditebak bisa aja ada kejadian mendadak seperti kehilangan pekerjaan atau biaya kesehatan yang tinggi.

Dengan punya tabungan darurat, kamu jadi lebih siap menghadapi situasi tak terduga tanpa harus berutang. Idealnya, dana darurat ini cukup untuk menutupi kebutuhan hidup 3 sampai 6 bulan ke depan. Mungkin terdengar kecil, tapi ini pondasi penting dalam keuangan pribadi.

3. Terlalu santai soal utang

ilustrasi pria memasukkan uang ke dompet (pexels.com/EVG Kowalievska)

Kartu kredit, cicilan gadget, sampai pinjaman online sering dianggap “penyelamat” di saat kepepet. Sayangnya, banyak yang terlena dengan kemudahan ini dan akhirnya terjebak dalam utang konsumtif. Apalagi kalau penggunaannya bukan untuk hal produktif, tapi sekadar memenuhi keinginan.

Utang yang nggak dikelola dengan baik bisa jadi beban besar di kemudian hari. Bayangkan kalau tiap bulan penghasilanmu habis hanya buat bayar cicilan. Karena itu, penting banget buat belajar membedakan antara utang baik dan utang buruk sejak dini.

4. Nggak mulai investasi dari sekarang

ilustrasi investasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)

Banyak pria di usia 20-an berpikir bahwa investasi bisa dilakukan nanti-nanti saja, saat penghasilan sudah besar. Padahal, justru di usia muda kamu punya waktu paling panjang untuk menikmati efek compounding dari investasi. Semakin cepat mulai, semakin besar potensi hasilnya di masa depan.

Nggak harus langsung dengan nominal besar kok. Kamu bisa mulai dari investasi reksa dana, emas, atau instrumen lain yang sesuai profil risikomu. Yang penting, biasakan dulu menaruh sebagian uangmu untuk berkembang, bukan habis begitu saja.

5. Mengabaikan perencanaan jangka panjang

ilustrasi atur keuangan pribadi (pexels.com/pexels)

Banyak pria muda terlalu fokus pada kesenangan saat ini tanpa memikirkan masa depan. Padahal, perencanaan jangka panjang seperti menyiapkan dana pensiun, membeli rumah, atau asuransi sangat penting. Kalau semuanya ditunda, kamu akan kehilangan waktu dan momentum.

Perencanaan keuangan bukan berarti kamu harus pelit atau nggak menikmati hidup. Tapi, dengan perencanaan yang jelas, kamu bisa menikmati hidup sekarang tanpa mengorbankan kenyamanan masa depan. Itulah yang disebut keseimbangan finansial.

Kesalahan finansial di usia 20-an memang wajar terjadi, tapi bukan berarti harus diulang terus. Justru di fase inilah kamu punya kesempatan buat belajar dan memperbaiki cara mengatur uang. Mulailah dengan kebiasaan kecil seperti mencatat pengeluaran, menabung rutin, dan belajar tentang investasi.

Ingat, masa depan yang stabil dimulai dari keputusan kecil yang kamu ambil hari ini. Jadi, jangan tunggu sampai terlambat buat membenahi keuanganmu. Karena pria yang bijak bukan yang paling banyak uangnya, tapi yang tahu cara mengelolanya dengan cerdas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team