Sejak lama, cowok sering dilekatkan dengan peran pemimpin dalam berbagai aspek hidup. Mulai dari hubungan, keluarga, sampai dunia kerja, ekspektasi ini terasa seperti kewajiban tidak tertulis. Akibatnya, banyak cowok merasa harus selalu kuat, tegas, dan tahu arah bahkan saat dirinya sendiri masih bingung. Tekanan ini sering muncul tanpa disadari.
Padahal, konsep kepemimpinan terus berkembang. Dunia sekarang tidak lagi melihat pemimpin sebagai sosok dominan semata. Kerja sama, empati, dan kemampuan mendengar justru makin dihargai. Di sinilah mitos soal “cowok harus selalu siap memimpin” perlu dibedah ulang.
