Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mitos vs Fakta: Pria Fokus Karier Pasti Lupa Cinta, padahal Punya Cara Sendiri

ilustrasi laki-laki yang mengejar karir (pexels.com/Nicola Barts)
ilustrasi laki-laki yang mengejar karir (pexels.com/Nicola Barts)
Intinya sih...
  • Mitos: kerja keras sama dengan abaiBanyak orang mengira pria yang sibuk berarti tidak peduli. Kehadirannya jarang, pesannya singkat, dan pikirannya tampak selalu di tempat lain.
  • Fakta: cinta diekspresikan lewat tanggung jawabBagi sebagian pria, cinta tidak selalu hadir sebagai puisi atau kejutan manis. Ia muncul sebagai komitmen menepati janji dan menjaga stabilitas.
  • Mitos: jarang komunikasi berarti jarang rasaPesan yang telat dibalas sering dibaca sebagai penurunan cinta. Frekuensi komunikasi dianggap indikator utama. Ketika intensitas turun, kekhawatiran ikut naik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pria yang tenggelam dalam pekerjaan sering dicap dingin urusan cinta. Jam kerja panjang, jarang balas pesan, dan akhir pekan yang masih diisi rapat membuat kesimpulan itu terasa masuk akal. Tapi benarkah fokus karier selalu berarti mengorbankan perasaan?

Di balik layar laptop dan tumpukan target, ada hati yang tetap bekerja. Hanya saja, cara mengungkapkannya tidak selalu kentara. Di sinilah mitos perlu dibedah agar karier dan cinta tidak dilihat sebagai dua kutub yang selalu bertabrakan.

1. Mitos: kerja keras sama dengan abai

Ilustrasi pria lari
Ilustrasi pria lari (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Banyak orang mengira pria yang sibuk berarti tidak peduli. Kehadirannya jarang, pesannya singkat, dan pikirannya tampak selalu di tempat lain. Lalu label “tidak perhatian” pun ditempel tanpa ragu.

Padahal, kerja keras sering lahir dari niat memberi rasa aman. Ada yang membangun karier demi masa depan yang lebih pasti. Absennya hari ini bisa jadi tabungan kebahagiaan esok hari.

2. Fakta: cinta diekspresikan lewat tanggung jawab

ilustrasi pasangan di street food (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi pasangan di street food (pexels.com/RDNE Stock project)

Bagi sebagian pria, cinta tidak selalu hadir sebagai puisi atau kejutan manis. Ia muncul sebagai komitmen menepati janji dan menjaga stabilitas. Bentuknya mungkin kaku, tapi isinya serius.

Tanggung jawab adalah bahasa cinta yang jarang dipuji. Namun di sanalah dedikasi tumbuh diam-diam. Saat kebutuhan diperhatikan dan rencana dipikirkan matang, itu pun bagian dari romantis.

3. Mitos: jarang komunikasi berarti jarang rasa

ilustrasi pria bermain laptop
ilustrasi pria bermain laptop (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pesan yang telat dibalas sering dibaca sebagai penurunan cinta. Frekuensi komunikasi dianggap indikator utama. Ketika intensitas turun, kekhawatiran ikut naik.

Faktanya, ritme kerja bisa menggerus waktu tanpa menggerus rasa. Ada pria yang memilih fokus penuh saat bekerja agar tidak setengah-setengah di mana-mana. Rasa tetap ada, hanya kemasannya berbeda.

4. Fakta: cara mencinta tak selalu terlihat

ilustrasi pasangan di danau (pexels.com/Thomas balabaud)
ilustrasi pasangan di danau (pexels.com/Thomas balabaud)

Sebagian pria menunjukkan cinta lewat hal praktis. Mengantar di pagi buta, memastikan pulang aman, atau sekadar mengingat detail kecil. Ini bukan adegan film, tapi nyata.

Cinta versi ini tidak ramai, tapi konsisten. Ia hidup di kebiasaan dan perhatian kecil. Di situlah rasa bersemi tanpa perlu pengakuan besar.

5. Mitos: sukses karier membuat lupa perasaan

ilustrasi pria dan wanita mengobrol (pexels.com/Samson Katt)
ilustrasi pria dan wanita mengobrol (pexels.com/Samson Katt)

Ada anggapan bahwa ambisi menumpulkan empati. Pria yang mengejar target dianggap tak sempat merawat perasaan. Maka, sukses dicurigai sebagai jarak.

Kenyataannya, banyak pria justru memeluk cintanya lebih erat saat sukses. Mereka belajar menghargai yang setia menemani dari awal. Kesibukan bukan penghapus rasa, ia hanya mengubah ritme.

Karier dan cinta bukan dua jalur yang harus saling meniadakan. Keduanya bisa berjalan berdampingan, meski kadang tersandung. Memahami cara mencinta yang berbeda membantu merawat hubungan dengan lebih bijak.

Alih-alih menuntut satu bentuk ekspresi, belajar membaca usaha yang sunyi bisa membuka mata. Pria fokus karier bukan berarti tak punya rasa. Ia hanya mencinta dengan caranya sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us

Latest in Men

See More

5 Perbedaan Mata Minus dan Plus, Apa Kamu Mengalaminya?

01 Des 2025, 11:00 WIBMen