Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sepatu loafers
ilustrasi sepatu loafers (pexels.com/AnnaZhuk)

Intinya sih...

  • Pria sepatu putih perfeksionis soal kebersihan dan detail, sulit digoyahkan saat orang lain bilang merepotkan.

  • Pria sepatu hitam praktis dan logis, sulit digoyahkan oleh tren atau opini sekitar.

  • Pria sepatu putih mempertahankan pilihannya dengan pendekatan estetika dan prinsip kerapian, sementara pria sepatu hitam dari sisi fungsionalitas.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pilihan sepatu putih atau hitam buat pria sering kelihatan sepele, padahal diam-diam mencerminkan banyak hal tentang karakter dan kebiasaannya. Ada pria yang merasa lebih hidup saat memakai sepatu putih yang cerah, dan ada juga yang merasa paling nyaman dengan sepatu hitam yang aman di segala situasi. Dua pilihan warna ini bukan sekadar soal gaya, tapi juga soal cara mereka menghadapi dunia.

Kalau diperhatikan lebih dalam, preferensi sepatu ini bahkan bisa mengungkap tingkat “keras kepala” seorang pria. Ada yang keras kepala soal kerapian, ada yang keras kepala soal efisiensi, dan ada pula yang keras kepala soal tampilan. Mari kita bedah satu per satu untuk mencari siapa yang sebenarnya lebih ngeyel.

1. Pria sepatu putih

ilustrasi pria memakai sneakers putih (pexels.com/SHVETS Production)

Pria penyuka sepatu putih biasanya perfeksionis soal kebersihan dan detail. Mereka rela membersihkan sepatu berkali-kali demi tampil maksimal, bahkan ketika hujan sekalipun. Konsistensi mereka dalam menjaga warna putih tetap cerah menunjukkan sikap yang tegas dan sulit digoyahkan.

Namun, keras kepala mereka biasanya muncul saat orang lain bilang sepatu putih itu merepotkan. Mereka tetap akan memakainya karena sudah sesuai standar pribadi mereka. Bagi mereka, kalau sudah suka, ya dipertahankan, meski konsekuensinya ribet sendiri.

2. Pria sepatu hitam

ilustrasi pria memakai sepatu boots (pexels.com/omid bonyadian)

Pria penyuka sepatu hitam cenderung praktis dan logis dalam mengambil keputusan. Mereka memilih hitam karena awet, mudah dipadukan, dan tidak perlu banyak perawatan. Mereka tidak suka ribet, dan apa pun yang bisa disederhanakan akan disederhanakan.

Keras kepala mereka muncul dari sikap realistis yang berlebihan. Kalau menurut mereka hitam adalah yang paling efisien, maka pilihan lain akan sulit masuk. Mereka setia pada satu konsep dan tidak mudah digoyahkan oleh tren atau opini sekitar.

3. Perbedaan cara mereka mempertahankan pilihan

ilustrasi gunakan sepatu khusus lari yang nyaman (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Pria sepatu putih mempertahankan pilihannya dengan pendekatan estetika dan prinsip kerapian. Mereka rela berusaha ekstra demi tampil meyakinkan. Ketika dipertanyakan, mereka berdiri tegak dengan alasan “yang penting clean”.

Sementara itu, pria sepatu hitam mempertahankan pilihannya dari sisi fungsionalitas. Mereka yakin hidup tidak perlu dipersulit, dan sepatu hitam adalah bukti paling sederhana. Ketika dikritik, mereka hanya akan menjawab, “yang penting tahan lama.”

4. Keras kepala dalam keseharian

ilustrasi mencoba sepatu (pexels.com/Pixabay)

Dalam kehidupan sehari-hari, pria sepatu putih biasanya keras kepala soal penampilan dan detail kecil. Hal-hal seperti kerapihan meja, kebersihan kamar, atau estetika pakaian sering jadi prioritas. Mereka punya standar personal yang tidak bisa ditawar.

Sebaliknya, pria sepatu hitam lebih keras kepala soal efisiensi. Mereka bisa bersikukuh mempertahankan cara kerja atau rutinitas karena menurut mereka itu yang paling logis. Mereka jarang berubah sampai benar-benar ada bukti kuat yang menunjukkan cara lain lebih baik.

5. Jadi siapa yang lebih keras kepala?

ilustrasi orang memakai sepatu (pexels.com/Ray Piedra)

Sebenarnya keduanya keras kepala, hanya saja bentuknya berbeda. Pria sepatu putih keras kepala soal estetika dan standar pribadi, sedangkan pria sepatu hitam keras kepala soal logika dan kepraktisan. Keduanya sama-sama teguh, hanya beda medan perangnya.

Kalau mau dibilang siapa yang “lebih” keras kepala, jawabannya tergantung konteks. Tapi satu hal pasti: pria dengan pilihan warna sepatu favorit biasanya punya karakter yang kuat, entah itu menjaga kebersihan sepatu putih atau mempertahankan keandalan sepatu hitam.

Pada akhirnya, warna sepatu hanyalah simbol dari cara pria melihat hidup. Sepatu putih menunjukkan dedikasi terhadap detail, sedangkan sepatu hitam menunjukkan kepatuhan pada efisiensi. Keduanya punya sisi keras kepala yang unik dan tidak bisa dibandingkan secara mutlak.

Yang lebih penting adalah bagaimana pilihan itu membuat mereka nyaman menjalani hari. Sebab entah putih atau hitam, setiap pria tetap membawa cerita, gaya, dan keteguhan versi mereka sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team