Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi laki-laki bermain ukulele (pexels.com/mikhail-nilov)
ilustrasi laki-laki bermain ukulele (pexels.com/mikhail-nilov)

Intinya sih...

  • Sejarah ukulele di dunia dimulai dari Hawaii, dibawa oleh imigran Portugis dan pertama kali dimainkan secara publik pada tahun 1879.

  • Sejarah ukulele di Indonesia dimulai dari kedatangan bangsa Portugis pada masa penjajahan, terutama di Kota Ambon, dan digunakan dalam berbagai genre musik.

  • Jenis-jenis ukulele meliputi Soprano, Concert, Tenor, Baritone, dan Bass, masing-masing dengan karakter suara yang berbeda.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kamu pastinya gak asing dengan ukulele. Alat musik yang menyerupai gitar ini identik dengan musik keroncong. Tak hanya itu, sejarah ukulele mengalami perjalanan yang cukup panjang, baik di dunia maupun Indonesia.

Menariknya, ukulele juga dikenal dengan istilah kentrung berkat bunyi yang ditimbulkan. Secara umum, alat musik ini berukuran 20 inci dengan penggunaan 4 senar. Nada yang dihasilkan alat musik petik ini pun terbilang unik. Karenanya, ukulele dapat dimainkan sebagai instrumen tunggal atau bersamaan dengan alat musik lainnya.

Bila kamu tertarik mempelajari cara memainkan alat musik ini, sebaiknya kenali dulu sejarah ukulele. Biar gak penasaran lagi, ini dia perjalanan sejarah ukulele yang dimulai sejak tahun 1879.

1. Sejarah ukulele di dunia

ilustrasi laki-laki bermain ukulele (pexels.com/nurseryart)

Meski digemari di Indonesia, sejarah ukulele di dunia nyatanya bermula dari Hawaii. Istilah ukulele sendiri dimaknai sebagai kutu loncat dalam bahasa Hawaii.

Penyebaran ukulele di Hawaii diawali dengan kedatangan imigran Portugis untuk menetap di Kepulauan Hawaii. Mulanya, pedagang dan pelaut Portugis membawa dan memperkenalkan alat musik ini dengan memainkannya di depan umum. pertunjukan ukulele pertama kali dibawakan oleh Joao Fernandez pada tahun 1879.

Sebelum dikenal sebagai ukulele, alat musik gitar kecil ini dinamai Braginho karena dibuat pertama kali di provinsi Braga, Portugal. Selain itu, ukulele juga disebut dengan cavaquinho, yang artinya sepotong kayu kecil.

Istilah ukulele sendiri merupakan serapan dari kata oo-koo-lay-lay. Dalam bahasa Hawaii, uku berarti kutu loncat. Menariknya, penamaan ini bukan tanpa alasan. Kepiawaian gerakan jemari Fernandez saat memainkan alat musik ini terkesan menyerupai kutu loncat. Sejak saat itulah, masyarakat Hawaii menamai instrumen gitar kecil ini sebagai ukulele.

Dalam perkembangannya, persebaran ukulele ke seluruh dunia juga melalui jalur imigran, tepatnya dari tahun 1878 hingga 1913. Dalam kurun waktu 35 tahun, ukulele masuk ke Amerika Serikat, Jepang, dan Benua Eropa.

2. Sejarah ukulele di Indonesia

ilustrasi laki-laki bermain ukulele (pexels.com/cottonbro)

Sejarah ukulele di Indonesia pun juga diawali dengan kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia. Di bawah kepemimpinan Alfonso de Albuquerque, bangsa Portugis menjajah Indonesia sejak tahun 1512.

Selama masa penjajahan, kebudayaan-kebudayaan Portugis diperkenalkan di Indonesia, termasuk dalam hal musik. Pengenalan ukulele pun tak ketinggalan. Terlebih karena kebudayaan Indonesia syarat akan seni sehingga mudah mendapat respon baik dari masyarakat.

Adapun cikal bakal penyebaran ukulele di Indonesia dimulai di tanah Maluku, tepatnya di Kota Ambon. Dalam catatan sejarah, bangsa Portugis menginjakkan kaki di Indonesia pertama kalinya di daerah ini.

Seiring berjalannya waktu, alat musik ini digunakan untuk mengiringi beragam genre lagu, mulai dari klasik, jazz, country, reggae, rock, dan yang paling dominan musik keroncong. Kerennya lagi, istilah keroncong pun berasal dari kata cong atau cung yang merupakan bunyi irama dari ukulele.

Nah, itulah sejarah ukulele dari dunia hingga melanglang buana sampai ke Indonesia. Secara garis besar, persebaran ukulele dibawa oleh bangsa Portugis melalui jalur perdagangan dan saat masa penjajahan.

3. Jenis-jenis ukulele

Ilustrasi Ukulele Mudah Dibawa (freepik.com/freepik)

Bagi kamu yang tertarik belajar atau sedang mencari ukulele yang cocok, penting untuk mengenali perbedaan tiap jenisnya terlebih dahulu. Dengan begitu, kamu bisa menentukan tipe ukulele yang paling sesuai dengan gaya bermain dan karakter musik yang ingin kamu hasilkan.

1. Ukulele Soprano

Ukulele soprano adalah jenis ukulele paling kecil dan juga paling klasik di antara semua tipe. Panjang totalnya sekitar 51–53 cm dengan 12 hingga 15 fret. Karakter suaranya cerah, ringan, dan nyaring, menghasilkan tone khas yang sering dikaitkan dengan musik tradisional Hawaii. Karena ukurannya kecil, suara soprano cenderung memiliki volume lebih lembut namun tetap tajam di nada tinggi.

Ukulele ini paling cocok bagi pemula, anak-anak, atau pemain yang menyukai karakter tradisional. Namun, karena jarak antar fret-nya cukup rapat, pemain dengan jari besar mungkin perlu waktu untuk beradaptasi.

2. Ukulele Concert

Ukulele concert sedikit lebih besar daripada soprano, dengan panjang sekitar 58–61 cm dan memiliki 15 hingga 20 fret. Jenis ini menawarkan keseimbangan antara kenyamanan bermain dan kualitas suara. Nada yang dihasilkan lebih hangat dan bulat, dengan proyeksi suara yang lebih kuat dibanding soprano.

Ukulele concert cocok untuk pemain menengah atau mereka yang mencari suara lebih dalam tapi masih ingin mempertahankan karakter cerah khas ukulele. Karena lehernya lebih panjang, pemain juga punya ruang gerak lebih luas untuk memainkan melodi dan akor kompleks.

3. Ukulele Tenor

Ukulele tenor memiliki ukuran sekitar 66 cm dengan 17 hingga 22 fret, menjadikannya pilihan utama para pemain profesional. Dari segi suara, tenor memberikan nada lebih dalam, kaya, dan beresonansi kuat, menyerupai perpaduan antara ukulele dan gitar kecil. Frekuensi menengah-bawah lebih menonjol sehingga cocok untuk memainkan melodi solo atau gaya bermain fingerstyle.

Ukulele ini juga memiliki jarak antar senar yang lebih lebar, membuatnya lebih nyaman untuk teknik permainan yang rumit. Banyak musisi terkenal seperti Jake Shimabukuro menggunakan ukulele tenor karena fleksibilitas dan dinamika suaranya yang luas.

4. Ukulele Baritone

Ukulele baritone merupakan jenis terbesar dengan panjang sekitar 74–76 cm dan 18 hingga 21 fret. Suara yang dihasilkan cenderung dalam, lembut, dan berkarakter mellow, sangat mirip dengan gitar akustik karena memiliki tuning yang sama dengan empat senar teratas gitar standar (D-G-B-E).

Baritone menjadi pilihan ideal bagi pemain gitar yang ingin beralih ke ukulele tanpa harus belajar ulang posisi akor. Kekurangannya, ukulele ini tidak menghasilkan suara “cerah dan ringan” seperti tipe lainnya, tetapi justru memberikan nuansa yang lebih matang dan menenangkan.

5. Ukulele Bass

Ukulele bass termasuk kategori modern dan jarang ditemukan di kalangan pemain amatir. Panjangnya mirip dengan baritone, namun menggunakan senar tebal dari bahan karet atau poliuretan khusus. Suara yang dihasilkan sangat dalam, empuk, dan menyerupai bass elektrik, tetapi dalam format yang jauh lebih kecil dan portabel.

Jenis ini sering digunakan oleh grup musik akustik atau band kecil untuk melengkapi frekuensi rendah yang tidak bisa dijangkau ukulele lain. Meskipun tidak umum, ukulele bass mulai populer di kalangan musisi profesional karena suaranya yang unik dan teksturnya yang lembut.

4. FAQ

man with ukulele (Sumber:pexels/cottonbro)

1. Dari mana asal ukulele?

Ukulele berasal dari Hawaii, dibawa oleh imigran Portugis yang mengenalkan instrumen tersebut ke Kepulauan Hawaii.

2. Siapa yang pertama kali memainkan ukulele di Hawaii secara publik dan kapan?

Pertunjukan ukulele pertama dilakukan oleh Joao Fernandez pada tahun 1879.

3. Mengapa disebut “ukulele” dan apa makna namanya?

Nama “ukulele” berasal dari bahasa Hawaii, “uku-lele” yang berarti kutu loncat. Nama ini muncul karena gerakan jemari pemain yang lincah, terlihat seperti kutu loncat.

4. Kapan ukulele mulai masuk ke Indonesia, dan dari mana pertama kali menyebar?

Ukulele dibawa ke Indonesia oleh bangsa Portugis sejak masa penjajahan, pertama kali mulai dikenal di daerah Maluku, khususnya Kota Ambon.

5. Dalam genre musik apa ukulele biasanya digunakan di Indonesia?

Di Indonesia, ukulele digunakan dalam berbagai genre musik seperti keroncong, serta genre lain seperti klasik, jazz, country, reggae, dan rock. Keroncong adalah yang paling dominan.

Editorial Team