Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Soundrenaline 2025: Melampaui Batas Festival, Merawat Ekosistem Musik

WhatsApp Image 2025-12-23 at 18.16.44.jpeg
Suasana Soundrenaline 2025 (IDN Times/Reza Febrian)
Intinya sih...
  • Soundrenaline 2025 menjadi platform kolaboratif multi-kota dan multi-titik, membawa musik langsung ke jantung komunitas dengan akses inklusif bagi talenta dari seluruh Indonesia.
  • Soundrenaline 2025 membuktikan diri sebagai jendela bagi dunia untuk melihat ledakan kreativitas lokal, memudahkan pencarian talenta autentik dan pertumbuhan komunitas yang berkelanjutan.
  • Festival ini menjawab kekhawatiran dominasi teknologi digital dengan menegaskan bahwa festival musik fisik tak akan tergantikan oleh AI, karena pengalaman musik langsung tidak bisa digantikan oleh algoritma manapun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tahun 2025, Soundrenaline mengambil langkah berani yang mendobrak pakem festival musik konvensional. Melalui visi "Sana Sini", Soundrenaline bertransformasi menjadi platform kolaboratif yang bergerak secara multi-kota dan multi-titik. Pendekatan desentralisasi ini bukan sekadar perubahan lokasi, melainkan sebuah upaya sistematis untuk membawa musik langsung ke jantung komunitas dan memberikan akses yang lebih inklusif bagi talenta-talenta dari seluruh penjuru Indonesia.

Sebagaimana diketahui, perjalanan Soundrenaline 2025 dimulai dari Makassar pada 16 November, berlanjut ke Medan pada 22 November, kemudian ke Bandung pada 29 November, dan kembali ke Sumatra, tepatnya di Palembang pada 6 Desember, kemudian ditutup dalam perayaan puncak selama empat hari penuh di Jakarta pada 18 hingga 21 Desember 2025.

Langkah ini mendapatkan validasi kuat dari kurator Johnnie Moylett, perwakilan dari Fuji Rock Festival. Baginya, Soundrenaline telah melakukan sikap yang sangat proaktif dalam menjangkau audiens. Johnnie melihat potensi besar dalam model ini untuk menciptakan sebuah struktur industri yang selama ini belum terjamah di Indonesia.

"Band-band ini sering tidak punya kesempatan main di kota lain. Biasanya band muda hanya dapat satu kesempatan main di Jakarta, tapi sekarang mereka punya kesempatan main di tempat lain. Itu ide yang sangat segar. Indonesia adalah negara yang sangat besar. Band di Jawa mungkin tidak pernah punya kesempatan main di Jakarta, tapi sekarang mereka punya peluang itu. Ini akan menciptakan ‘sirkuit’ musik yang mungkin belum ada sebelumnya," ungkap Johnnie Moylett di sela gelaran Soundrenaline 2025, M Bloc, Minggu (21/12/2025).

1. Jendela bagi dunia untuk melihat ledakan kreativitas lokal

WhatsApp Image 2025-12-22 at 20.51.37.jpeg
Suasana Soundrenaline 2025 (Dok. Istimewa)

Sejalan dengan visi perluasan “sirkuit” tersebut, Soundrenaline 2025 juga membuktikan diri sebagai jendela bagi dunia untuk melihat ledakan kreativitas lokal. Max Thomas, kurator dari Secretly Distribution mengakui bahwa model partisipatif ini sangat memudahkan pencarian talenta autentik karena terpapar begitu banyak musik baru yang sudah dikurasi.

Selama tiga hari memantau talenta lokal, Max menyebut nama-nama seperti Murphy Radio, Isyana Sarasvati, hingga unit musik eksperimental dan hip-hop lokal lainnya sebagai artis yang siap dipasarkan secara internasional.

"Saya sudah melihat begitu banyak musik dalam tiga hari terakhir yang tidak akan pernah saya temukan sendiri atau muncul secara organik di feed saya. Tim A&R kami di AS dan Inggris bahkan lebih jauh dari sini, jadi festival ini sangat membantu. Saya melihat beberapa artis yang menurut saya bisa bekerja dengan baik secara internasional, seperti Murphy Radio, Isyana Sarasvati, dia luar biasa. Bermain di acara seperti ini sudah menempatkan mereka di radar orang-orang internasional," tegas Max Thomas.

2. Pertumbuhan komunitas yang berkelanjutan

WhatsApp Image 2025-12-22 at 21.44.11.jpeg
Suasana Soundrenaline 2025 (Dok. Istimewa)

Kehadiran ruang-ruang inovatif ini menegaskan bahwa Soundrenaline 2025 tidak hanya berhenti pada urusan panggung utama. Melalui program 'The Space' dan 'The Lab', festival ini berinvestasi pada pertumbuhan komunitas yang berkelanjutan.

Cecilia Soojeong Yi dari DMZ Peace Train Music Festival menekankan bahwa komunitas adalah fondasi paling krusial bagi ekosistem musik. Baginya, kehadiran delegasi internasional ke dalam ruang-ruang komunitas ini adalah kunci untuk memperkenalkan wajah asli musik Indonesia ke dunia.

"Komunitas adalah fondasi dari ekosistem musik ini, yang membentuk industri dan pasar musik di Indonesia maupun internasional. Sangat penting mereka fokus pada hal itu. Mereka berfungsi sebagai penghubung bagi semua musisi di berbagai wilayah Indonesia. Mereka harus mendatangkan lebih banyak delegasi internasional ke sini karena itulah cara dunia menyaksikan apa yang terjadi di Indonesia, daripada hanya melihat satu artis yang dianggap mewakili Indonesia padahal mungkin tidak selalu begitu," tutur Cecilia.

Inisiatif membawa musisi dari 37 kota juga dipuji oleh Weining Hung, pendiri 9 Kick. Ia melihat konektivitas regional ini bukan hanya soal jam terbang, melainkan peluang luar biasa bagi orang-orang dari pinggiran kota atau kota lapis kedua dan ketiga untuk berada di panggung yang sesungguhnya.

Kekuatan solidaritas ini pulalah yang membuat Orbis Fu, kurator dari ULC Presents merasa terkesan. "Setiap saat saya merasa betapa kuatnya komunitas lokal di sini. Orang-orang saling mendukung, menghormati, dan berkontribusi. Saya sangat iri dengan komunitas musik di Indonesia," kata Orbis Fu.

3. Festival musik tak akan tergantikan AI

WhatsApp Image 2025-12-23 at 18.18.15.jpeg
Suasana Soundrenaline 2025 (IDN Times/Reza Febrian)

Di sisi lain, Soundrenaline 2025 juga menjawab kekhawatiran global mengenai dominasi teknologi digital dan artificial intelligence (AI). Seluruh pakar internasional ini sepakat bahwa esensi dari festival musik fisik tidak akan pernah bisa digantikan oleh algoritma manapun.

Cecilia Soojeong Yi kembali memberikan penekanan yang sangat emosional sekaligus nyata tentang mengapa festival fisik akan terus bertahan selamanya.

"Pengalaman musik bukan cuma soal mendengar dari speaker, tapi soal hujan deras yang kita alami bersama. Itu semua membentuk pengalaman musik langsung yang tidak bisa Anda lupakan. Itu bukan cuma di otak Anda, tapi di tubuh Anda," ucap Cecilia.

Senada dengan hal tersebut, Johnnie Moylett menegaskan bahwa faktor manusia adalah kunci utama. "Semangat manusia bukan mesin. Selera pribadi orang, Anda tidak bisa mencintai sesuatu yang palsu. Robot itu hebat, AI luar biasa, bisa digunakan untuk menulis email atau pekerjaan berat lainnya, tapi kalau soal musik, semangat manusia akan selalu menang," tegasnya.

Pada akhirnya, melalui The Stage, The Space, dan The Lab, Soundrenaline 2025 telah berhasil merajut semangat kreatif nasional agar terus berkembang secara berkelanjutan. Dengan memberikan ruang bagi talenta lintas genre dan daerah, festival ini bukan hanya sekadar hiburan, melainkan sumber inspirasi bagi pelaku dan penikmat musik untuk terus berkarya di tengah perubahan zaman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us

Latest in Men

See More

7 Inspirasi OOTD Minimalis Kasual ala Brennan Johnson, Effortless!

23 Des 2025, 19:47 WIBMen