5 Tanda Kamu Sudah Dewasa, Bukan Karena Usia!

27 Okt 2022, 18:00 WIB

Ilustrasi orang dewasa (Unsplash.com/danieal apodaca)

Banyak orang masih beranggapan bahwa dewasa ditentukan dari umur seseorang. Padahal umur bukan menjadi faktor utama penentu kedewasaan. Bagaimana orang berpikiran bahwa dewasa ditentukan oleh umur? Jadi, menurut mereka semakin tua seseorang semakin matang hormon-hormon yang ada di dalam tubuhnya dan didukung perubahan fisik yang signifikan.

Pandangan tersebut ada benarnya, tapi itu hanya dewasa secara fisik bukan secara mental dan pikiran. Dewasa secara mental adalah orang yang mampu mengendalikan emosi dan mempunyai pola pikir yang tinggi. Apa aja sifat dan perilaku orang yang sudah dewasa? Langsung aja kita simak.

1. Kamu bisa membuat keputusan tanpa melibatkan emosi

Ilustrasi ketika sedang mempertimbangkan keputusan (Unsplash.com/yosi prihantoro)

Orang yang dewasa bisa mengatur emosi dan membuat keputusan diwaktu bersamaan. Semarah apa pun dia, sesedih apa pun dia ketika mengambil keputusan tidak melibatkan perasaan. Hatinya sedang sakit, tetapi otak harus tetap sehat untuk mengambil sebuah keputusan.

Jika kamu bisa mengambil keputusan tanpa melibatkan perasaan dan memikirkannya dengan penuh pertimbangan, kamu sudah dewasa secara emosional. Kamu tidak akan pernah menyesal jika mengambil keputusan dengan akal pikiran tanpa melibatkan perasaan.

2. Lebih banyak mendengar daripada berbicara

ilustrasi pria dan wanita sedang ngobrol. (Pexels.com/William Fortunato)

Pada dasarnya, semua orang senang jika pendapat atau omongannya didengar dan dihargai oleh orang lain. Orang dewasa akan berpikiran bahwa semua orang memiliki kesempatan untuk berbicara dan ada saatnya untuk diam dan mendengar.

Orang yang memilki pikiran maju, akan menghargai orang yang sedang bicara, ia membayangkan ketika dirinya sedang berbicara dan tidak dihargai oleh orang. Oleh karena itu, orang yang dewasa lebih memilih untuk diam dan mendengar.

3. Suka mengalah untuk menghindari suatu permasalahan

Ilustrasi diam dan mengalah (Unsplash.com/linkedis sales solutions

Seperti yang saya katakan di awal, orang dewasa memilki mental dan pikiran yang berbeda. Ketika dia sedang diejak atau direndahkan, dia tidak pernah menganggapinya, karena ia tahu sia-sia menanggapi orang-orang yang memilki pikiran rendah.

Orang yang dewasa cenderung suka mengalah ketika terjadi perdebatan yang tidak terlalu penting. Kalah perdebatan bukan berarti kalah omongan, dia berpikiran jika perdebatan itu diteruskan akan timbul suatu permasalahan yang tidak diinginkan.

4. Memiliki tanggung jawab dan mau mengakui kesalahan

Ilustrasi berani mengakui kesalahan (unsplash.com/kate bezzubets)

Orang yang memilki mental yang matang cenderung berani tanggung jawab dan mengakui kesalahan. Mengakui kesalahan memang sulit untuk dilakukan karena ada perasaan gengsi dan dirinya tidak sepenuhnya salah. Orang yang berani mengakui kesalahan akan lebih mendapat respect dari orang lain dan masalah akan cepat selesai.

Mengakui kesalahan dan berani tanggung jawab atas kesalahan yang ia perbuat sangat sulit dilakukan. Hanya orang yang memilki mental dan pikiran dewasa yang bisa melakukannya. Karena perasaan gengsi dan tidak mau disalahkan, jika kamu mau mengakui kesalahan dan berani tanggung jawab kamu sudah dewasa secara mental.

5. Berani jujur ketika menegakkan kebenaran

Ilustrasi mengatakan kejujuran (Unsplash.com/yuvraj singh

Jujur adalah hal yang sulit untuk dilakukan, bukan berarti mustahil dilakukan. Banyak orang yang melakukan kebohongan karena takut terjadi hal buruk nantinya dan akan merugikannya. Pada dasarnya, sesuatu yang disembunyikan lama-lama pasti akan terungkap. Lebih baik jujur di awal walaupun menyakitkan daripada ketahuan diakhir yang lebih menyakitkan.

Orang yang sudah dewasa akan berani mengungkapkan kebenaran apa adanya. Jujur kepada orang lain dan dirinya sendiri, jika kamu berani jujur kepada orang lain, kamu sudah dewasa secara mental.

Orang akan dewasa jika mau mengubah sifat,pikiran dan pandangannya kepada orang lain. Orang yang dewasa tidak memikirkan egonya sendiri, namun juga memperhatikan orang yang ada di sekitarnya. Jika kamu memilki sifat atau perilaku seperti diatas, kamu sudah termasuk orang dewasa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.