ilustrasi orang sedang menunggu (pexels.com/Anastasiya Vragova)
Seseorang yang terbelenggu dalam rasa duka, memang tak bisa dipungkiri bahwa kondisi hatinya sedang rapuh. Namun, jangan menjadi lemah karena alasan tersebut, sehingga terus berharap akan ada seseorang yang datang memberikan bantuan padamu.
Kamulah yang sebenarnya paling utama untuk bisa menolong diri sendiri. Jika kamu mengharap bisa mengikhlaskan semuanya, maka berusahalah dengan berbagai cara, bukan malah hanya diam dan menunggu kehadiran orang lain. Belum tentu akan ada orang yang langsung datang dan membantu. Jadilah sosok mandiri yang bisa menjadi penolong bagi diri.
Setiap manusia memiliki pengalaman dan luka yang berbeda. Berat atau ringannya juga tak bisa disamaratakan, sebab kemampuan seseorang dalam menghadapi persoalan tak baik jika dibandingkan. Luka di masa lalu, tak bisa kamu lupakan, maka agar gak terus terbayang dan membelenggu diri di masa kini dan yang akan datang, berusahalah untuk bisa mengikhlaskannya.
Ketika semua luka sudah sembuh dan hati pun ikhlas. Maka, kamu yang semula tak berdaya bisa menjadi kuat dan bersemangat. Lalu, kamu yang tadinya kurang kreatif menjadi sangat aktif dalam menghasilkan karya, dan sebagainya. Pada intinya, keikhlasan hatimu terhadap luka masa lalu dapat membentukmu menjadi pribadi yang semakin maju. Sebab, perjalanan sukses bisa terhambat, salah satu penyebabnya yaitu, karena masih ada luka yang membelenggu.