Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kamu Harus Punya Parfum Pagi dan Malam yang Berbeda, Pahami!

ilustrasi parfum
ilustrasi parfum (unsplash.com/Dmitry Vechorko)
Intinya sih...
  • Setiap waktu memiliki suasana dan energi yang berbedaPagi: aroma citrus, green notes, atau floral lembutMalam: aroma amber, vanila, musk, atau woody
  • Intensitas aktivitas mempengaruhi pilihan aromaPagi: eau de toilette atau eau de cologneMalam: eau de parfum atau parfum extrait
  • Perubahan suhu dan kondisi kulit mempengaruhi daya tahan parfumPagi: aroma segar seperti citrus, aquatic, atau herbalMalam: aroma berat seperti amber, vanila, musk, atau woody
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Parfum bukan sekadar pelengkap penampilan, melainkan bagian dari identitas diri yang mampu menggambarkan suasana hati dan karakter seseorang. Aroma yang dikenakan bisa memengaruhi kesan pertama, meningkatkan rasa percaya diri, bahkan memberikan energi positif untuk menjalani hari. Di dunia parfum, setiap wewangian memiliki karakteristik unik yang disesuaikan dengan suasana, waktu, serta intensitas aktivitas seseorang.

Parfum untuk pagi biasanya dirancang agar lebih ringan, segar, dan menenangkan, sedangkan parfum malam cenderung lebih kuat, sensual, dan bertahan lama. Setiap waktu memiliki kondisi suhu, suasana, serta aktivitas yang berbeda, yang semuanya memengaruhi cara parfum bereaksi di kulit dan udara sekitar. Memilih parfum yang sesuai dengan waktu pemakaian bukan hanya tentang kesopanan aroma, tetapi juga tentang menciptakan harmoni antara suasana dan kepribadian.

Supaya penampilanmu tetap menarik, yuk simak kelima alasan kamu harus punya parfum pagi dan malam yang berbeda di bawah ini. Scroll, yuk!

1. Setiap waktu memiliki suasana dan energi yang berbeda

ilustrasi parfum
ilustrasi parfum (unsplash.com/Ashley Byrd)

Pagi hari identik dengan suasana segar, penuh semangat, dan penuh aktivitas. Saat sinar matahari baru muncul dan udara masih terasa ringan, tubuh membutuhkan energi baru untuk memulai hari. Parfum dengan aroma citrus, green notes, atau floral lembut biasanya menjadi pilihan tepat untuk waktu ini karena memberikan kesan bersih dan menyegarkan. Wewangian seperti lemon, bergamot, atau lili mampu membangkitkan semangat sekaligus memberikan kesan yang positif bagi lingkungan sekitar.

Sebaliknya, malam hari membawa suasana yang lebih tenang, santai, dan intim. Setelah menjalani hari panjang, tubuh dan pikiran membutuhkan suasana yang lebih hangat dan menenangkan. Parfum dengan aroma amber, vanila, musk, atau woody memberikan kesan elegan dan mendalam yang cocok digunakan saat malam. Ketika suhu udara menurun, aroma berat seperti ini akan menempel lebih lama di kulit tanpa terasa menyengat.

2. Intensitas aktivitas mempengaruhi pilihan aroma

ilustrasi parfum
ilustrasi parfum (unsplash.com/Laura Chouette)

Aktivitas pagi hingga sore biasanya padat dan melibatkan banyak interaksi sosial. Dalam suasana profesional atau kegiatan luar ruangan, aroma yang ringan dan tidak berlebihan menjadi pilihan yang sopan dan menyenangkan. Parfum dengan kadar eau de toilette atau eau de cologne lebih cocok digunakan pada waktu ini karena sifatnya yang tidak terlalu pekat. Selain memberikan kesegaran instan, wewangian ringan juga membantu menjaga kenyamanan bagi diri sendiri dan orang lain di sekitar.

Sementara itu, malam hari sering diisi dengan kegiatan yang lebih santai atau berkesan pribadi, seperti makan malam, acara sosial, atau sekadar bersantai di rumah. Parfum dengan intensitas lebih tinggi seperti eau de parfum atau parfum extrait memberikan nuansa yang lebih mewah dan tahan lama. Aroma yang kuat namun lembut menciptakan kesan memikat dan meningkatkan rasa percaya diri di suasana malam yang intim.

3. Perubahan suhu dan kondisi kulit mempengaruhi daya tahan parfum

ilustrasi parfum
ilustrasi parfum (unsplash.com/Laura Chouette)

Faktor lingkungan seperti suhu dan kelembapan sangat memengaruhi bagaimana parfum bereaksi di kulit. Pada pagi hingga siang hari, suhu biasanya lebih hangat dan aktivitas tubuh lebih tinggi, sehingga aroma parfum mudah menguap. Dalam kondisi ini, parfum dengan aroma segar seperti citrus, aquatic, atau herbal lebih ideal karena tetap terasa ringan meskipun cepat menyebar. Wewangian ini juga membantu tubuh tetap terasa segar dan tidak berlebihan saat berkeringat.

Berbeda dengan malam hari, ketika suhu udara lebih sejuk dan aktivitas tubuh menurun, parfum dengan aroma berat justru bekerja lebih efektif. Kulit yang lebih dingin di malam hari membuat aroma pekat terjaga stabilitasnya, menampilkan karakter parfum secara maksimal. Menggunakan parfum berat di pagi hari bisa terasa berlebihan, sedangkan memakai aroma ringan di malam hari bisa membuatnya cepat menghilang.

4. Meningkatkan citra diri dan daya tarik personal

ilustrasi parfum
ilustrasi parfum (unsplash.com/Masood Aslami)

Parfum adalah perpanjangan dari kepribadian seseorang. Aroma yang dikenakan dapat meninggalkan kesan mendalam bagi orang lain, bahkan sebelum kata pertama diucapkan. Di pagi hari, aroma segar yang ringan mencerminkan citra pribadi yang bersih, energik, dan profesional. Ketika bertemu rekan kerja atau menghadiri kegiatan luar, aroma seperti ini memberi kesan positif dan menciptakan suasana yang ramah. Kesegaran yang ditimbulkan membuat seseorang tampak lebih rapi, bersemangat, dan mudah didekati.

Sementara parfum malam berfungsi memperkuat sisi elegan dan karisma seseorang. Wewangian yang lebih dalam dan sensual menonjolkan kesan dewasa serta percaya diri. Ketika digunakan pada acara makan malam atau pertemuan pribadi, aroma seperti ini mampu meningkatkan daya tarik dengan cara yang halus namun memikat. Memiliki dua jenis parfum untuk waktu yang berbeda membantu seseorang menyesuaikan citra dirinya sesuai dengan suasana, tanpa kehilangan ciri khas personal.

5. Menjaga keberagaman aroma agar tidak membosankan

ilustrasi parfum
ilustrasi parfum (unsplash.com/Mpho Mojapelo)

Menggunakan parfum yang sama setiap hari dan setiap waktu dapat membuat aroma menjadi kurang menarik, bahkan terasa monoton. Hidung manusia bisa terbiasa terhadap aroma tertentu setelah sering terpapar, sehingga wangi parfum yang dulu terasa kuat bisa menjadi tidak tercium lagi. Fenomena ini disebut olfactory fatigue atau kelelahan penciuman. Dengan memiliki parfum berbeda untuk pagi dan malam, indra penciuman tetap segar dan lebih peka terhadap variasi aroma.

Pergantian parfum juga dapat dijadikan cara untuk mengekspresikan suasana hati dan karakter yang berbeda di setiap waktu. Misalnya, seseorang bisa memilih aroma citrus atau floral di pagi hari untuk mencerminkan keceriaan, lalu berganti dengan aroma oriental atau woody di malam hari untuk menunjukkan ketenangan dan kedewasaan. Variasi ini menciptakan pengalaman personal yang lebih kaya dan menyenangkan, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

Pergantian aroma juga memberikan ruang bagi indra penciuman untuk tetap sensitif dan bebas dari rasa bosan. Setiap aroma membawa cerita, dan memiliki dua aroma berbeda berarti memiliki dua cara untuk merayakan kehidupan dengan wangi yang tak terlupakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us

Latest in Men

See More

5 MBTI yang Jarang Jatuh Cinta karena Terlalu Cinta Kerja, Apa Saja?

16 Okt 2025, 13:03 WIBMen