TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hair Stylist Termahal Beberkan Rahasia Rambut Keren ala Oppa Korea

Ternyata model potongan rambut aja gak cukup

Haijoel dalam acara Red Ginger & Blood Orange Men’s Care Collection Launching di HABITATE, Jakarta Selatan (21/3/2024). (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Jakarta, IDN Times - Sama seperti perempuan, kesadaran laki-laki untuk merawat diri pun semakin kencang. Anggapan laki-laki tidak perlu merawat diri pun, dianggap toxic maskulinity bagi sejumlah orang. Tidak mengherankan hadir tren gaya rambut dari tahun ke tahunnya yang digandrungi kaum adam.

Hair stylist kondang di Indonesia, Zulhaidir atau Jule atau yang. tenar disebut Haijoel, hadir dalam Red Ginger & Blood Orange Men’s Care Collection Launching di Habitate, Jakarta Selatan pada Kamis (21/3/2024) malam. Dalam kesempatan tersebut, hair stylist dengan bayaran termahal itu, membeberkan rahasia rambut keren ala oppa Korea.

1. Rambut keren ala oppa-oppa Korea gak cukup pakai styling aja, tapi ada juga treatment

Haijoel (paling kanan) dalam acara Red Ginger & Blood Orange Men’s Care Collection Launching di HABITATE, Jakarta Selatan (21/3/2024). (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Tren rambut comma hair khas Korea, jadi tren di tahun 2020-an. Gaya ini disukai karena cenderung natural, namun sisi kanan dan kirinya dibuat tidak terlalu tipis.

"Potongan Korea ini sampingnya gak terlalu tipis. Kalau saya ke tukang cukur, 'Mas, sampingnya gak usah tipis-tipis.' Kenapa susah banget nyarinya? Kebetulan, trennya Korea ke arah sana, yang belah tengah dan sisirnya pakai tangan aja," cerita Haijoel soal pengalamannya pertama kali membuat comma hair.

Seiring berjalannya waktu, Haijoel memahami bahkan potongan Korea yang terkesan natural itu, tetap membutuhkan perawatan dan aneka produk. Ada pemakaian balm, clay, dan hair powder di baliknya.

"Potongan Korea yang teman-teman lihat di sosial media itu, ternyata tidak hanya pakai styling, melainkan treatment. Di Korea sana, sudah terkenal design perm. Jadi, idol atau aktor KPop rambutnya sudah dibentuk gitu ternyata, bukan di-styling pakai sisir. Ternyata, rambut mereka sama aja kayak kita, lurus, keriting juga, berantakan. Treatment inilah yang jadi tren di Jepang dan Korea sana," papar finalis The Cuts itu.

Haijoel pun berpesan agar gayanya maksimal, rambut pun harus dirawat terlebih dahulu. "Kalau kita mau comma-nya sempurnanya kayak tadi, ternyata harus melalui banyak treatment. Jadi, kalau mau rambutnya bagus, harus dirawat. Itu yang belum sampai ke masyarakat Indonesia sekarang," ujarnya menyimpulkan.

Baca Juga: 5 Tips Mempersiapkan Rambut Sebelum Bleaching, Jangan Keramas!

2. Bukan cuma gaya oppa-oppa Korea yang kini populer, tren rambut laki-laki dari masa ke masa pun tidak hanya bermodalkan model potongan saja

Haijoel (paling kanan) dalam acara Red Ginger & Blood Orange Men’s Care Collection Launching di HABITATE, Jakarta Selatan (21/3/2024). (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Dalam presentasinya, Haijoel menjelaskan tren gaya rambut dari tahun 1950-an hingga 2020-an. "Kita baru saja selesai Perang Dunia pada 1945. Pada masa itu, orang tidak ada yang peduli rambut. Lagi perang, coy!," kata pendiri Haijoel Men’s Salon tersebut ketika menjelaskan kenapa tren gaya rambut baru dimulai pada tahun 1950-an.

Di tahun 1950-an, gaya rambut ala Elvis Presley yang slick dan pomp sangat digandrungi. Dengan bantuan pomade yang saat itu masih terbuat dari lemak babi dan bisa membuat rammbut lebih mudah disisir, gaya itulah tercipta.

Lantas, 10 tahun kemudian atau tahun 1960-an, muncul grup musik The Beatles. Gaya rambut Bowl Cut populer dengan bantuan hair spray. Sama seperti era musik rock yang muncul pada tahun 1970-an, hair spray membantu laki-laki dalam menjaga rambut gondrongnya.

Memasuki tahun 1980-an, ada yang disebut sebagai gaya rambut mullet. Gaya ini punya ciri khas berupa rambut dipotong lebih pendek di bagian depan, atas dan samping, tetapi lebih panjang di bagian belakang. Lebih kompleks dari tahun-tahun sebelumnya, perawatan yang dikenakan adalah gel, pomade, dan hair spray sekaligus.

Era 90-an ditandai dengan gaya rambut belah tengah ala Devon Sawa. Terlihat natural, rupanya pemakaian gel dibutuhkan agar poni tidak berserakan dan mudah terlihat lepek. "Saya lahir tahun '90. Kalau pangkas rambut, saya bilangnya pengin potong gaya Andy Lau," kisahnya.

Tahun 2000-an adalah momennya emo. Selain poni yang lebat di bagian wajah, ada pula tren rambut spike. Rahasianya adalah aplikasi wax, gel, dan hair spray.

Pada tahun 2010-an, tren rambut tidak hanya didominasi oleh gaya musisi dan aktor. Seiring dengan merebaknya dunia digital, influencer sosial media dan pemain bola jadi referensi berpenampilan. "Tren jadi lebih beragam," kata dia. Di tahun inilah, gaya rambut mulai kembali ke tahun 1950-an dengan pemakaian pomade. Bedanya, sudah ditemukan alat clipper yang bisa menciptakan efek gradasi pada sisi kiri dan kanan kepala.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya