Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria dengan rambut lepek (unsplash.com/Gursimrat Ganda)
ilustrasi pria dengan rambut lepek (unsplash.com/Gursimrat Ganda)

Intinya sih...

  • Debu jalanan dan cuaca panas memicu rambut lepek

  • Membilas sampo kurang bersih dapat menyebabkan rambut lepek

  • Penggunaan pomade berlebihan juga menjadi penyebab rambut lepek pada pria

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Rambut lepek adalah masalah umum yang sering dialami pria, terutama bagi mereka yang aktif beraktivitas sehari-hari. Tampilan rambut yang menempel di kulit kepala, terasa berminyak, dan kehilangan volume dapat menurunkan rasa percaya diri. Meski terlihat sepele, ada banyak penyebab rambut lepek pria, mulai dari kebiasaan perawatan rambut hingga pemilihan produk yang kurang tepat.

Mulai dari kebiasaan sederhana hingga cara merawat rambut yang kurang tepat, semua dapat berpengaruh pada kondisi rambut. Dengan mengetahui penyebabnya, kamu bisa mengetahui apa saja yang harus diperbaiki serta menemukan cara terbaik agar rambut tetap mengembang, bersih, dan terlihat rapi sepanjang hari. Nah, berikut ini IDN Times telah merangkum enam penyebab rambut lepek pada pria, sehingga kamu bisa menghindarinya. Let's check this!

1. Debu jalanan menempel dapat memicu minyak berlebih

ilustrasi debu jalanan (unsplash.com/Devon Janse van Rensburg)

Dua faktor yang paling sering menjadi penyebab rambut menjadi lepek ialah karena debu jalanan dan cuaca yang panas. Debu jalanan yang beterbangan saat kamu sedang berkendara motor, berjalan kaki, dan berada di area ramai dapat dengan mudah menempel pada rambut dan kulit kepala. Partikel kecil debu ini kemudian dapat mengotori kulit kepala, membuatnya menyumbat pori-pori, sehingga kulit kepala memproduksi lebih banyak minyak untuk melawan kekeringan dan membuat rambut terlihat kusam.

Dengan aktivitas di liar ruangan tersebut rambut menjadi cepat lepek meski baru beberapa jam setelah keramas. Juga pada pria yang sering menggunakan helm, kondisi ini bisa semakin parah karena debu menempel dan lembab karena cuaca panas. Itulah mengapa pria yang sering beraktivitas outdoor, berkendara motor, atau tinggal di daerah panas cenderung lebih cepat mengalami rambut lepek.

2. Saat membilas sampo kurang bersih

ilustrasi pria sedang membilas sampo (unsplash.com/Victor Furtuna)

Tergesa-gesa saat membilas sampo merupakan salah satu penyebab paling umum rambut pria mudah lepek. Ketika sisa sampo tidak terangkat sepenuhnya, residu tersebut akan menempel pada kulit kepala dan batang rambut. Residu ini membuat rambut terasa berat, cepat berminyak, dan terlihat menempel di kepala meskipun baru saja keramas.

Selain itu, sisa sampo yang tertinggal juga dapat mengganggu keseimbangan minyak alami di kulit kepala. Akibatnya, produksi sebum bisa meningkat dan membuat rambut semakin cepat lepek. Adanya residu sampo juga bisa menyumbat pori-pori kulit kepala, membuatnya terasa gatal, tidak nyaman, dan sulit mengembang.

Nah, untuk mencegah rambut lepek karena sampo, kamu bisa fokuskan bilasan pada area yang sering terlewat seperti area belakang kepala, belakang telinga, dan tengkuk. Gunakan air hangat untuk membantu meluruhkan busa, lalu akhiri dengan air dingin agar rambut lebih segar. Ingat untuk jangan menggunakan sampo terlalu banyak cukup dua pump saja sudah cukup untuk rambut pria. Jika menggunakan sampo yang teksturnya kental, seperti anti-ketombe atau moisturizing, bilas sedikit lebih lama dari biasanya.

3. Penggunaan pomade berlebihan

ilustrasi pomade pria (unsplash.com/Apothecary 87)

Menggunakan pomade memang bisa membuat gaya rambut terlihat rapi dan lebih mudah diatur. Namun, memakai pomade secara berlebihan justru menjadi salah satu penyebab utama rambut pria tampak lepek, berat, dan berminyak sepanjang hari. Karena pomade memiliki tekstur yang cenderung kental dan berminyak. Ketika diaplikasikan terlalu banyak, produk ini akan menumpuk di batang rambut dan kulit kepala, sehingga rambut kehilangan volume alaminya.

Selain membuat tampilan rambut tidak fresh, pomade yang menumpuk pada rambut juga bisa membuat kulit kepala terasa tidak nyaman. Sisa pomade yang menempel dapat menyumbat pori-pori, membuat kulit kepala lebih cepat berminyak, dan dapat munculnya ketombe ringan. Alhasil, rambut pun terlihat kusam dan tidak mengembang meski sudah diatur berkali-kali.

4. Salah memilih jenis sampo

ilustrasi moisturizing shampo (unsplash.com/Ela De Pure)

Sampo yang tidak sesuai dengan jenis rambut dan kondisi kulit kepala dapat menyebabkan ketidakseimbangan produksi minyak pada kulit kepala. Jika kamu memiliki kulit kepala berminyak tetapi memakai sampo yang terlalu melembapkan, rambut akan cepat berminyak dan akhirnya tampak lepek. Sebaliknya, jika kulit kepala kering tetapi kamu memakai sampo yang terlalu kuat seperti jenis strong cleansing, kulit kepala bisa memproduksi minyak berlebih sebagai kompensasi. Hasilnya, rambut tetap lepek walau sudah keramas.

Kandungan tertentu dalam sampo juga bisa menyebabkan penumpukan residu di batang rambut. Produk yang terlalu creamy, terlalu silikon-heavy, atau tidak mudah dibilas dapat meninggalkan lapisan yang membuat rambut terasa lengket dan tidak mengembang. Karena itu, memilih sampo yang tidak sesuai kebutuhan membuat rambut pria lebih cepat kusam dan kehilangan volumenya.

Tips dalam memilih sampo yang tepat untuk kulit kepala berminyak kamu dapat pilih sampo dengan varian oil control, clarifying, dan fresh & clean. Untuk kulit kepala kering, pilih sampo varian moisturizing dan hydrating. Untuk rambut tipis, kamu bisa memilih sampo varian volumizing agar rambut lebih mengembang. Yang terakhir untuk pengguna pomade atau gel, gunakan sampo dengan formula deep cleansing untuk mengangkat residu.

5. Jarang keramas

ilustrasi shower (unsplash.com/Caleb Wright)

Kulit kepala secara alami memproduksi minyak atau sebum setiap harinya. Jika kamu jarang mencuci rambut, minyak alami pada rambut akan menumpuk bersama keringat dan sel kulit mati. Akibatnya, rambut terlihat berminyak dan lepek. Kondisi ini membuat rambut sulit mengembang dan tampak kusam meski tidak terkena produk styling.

Selain membuat rambut tampak lepek, jarang keramas juga dapat menyebabkan kulit kepala terasa gatal dan kotor. Penumpukan minyak yang berlebihan bisa menarik debu kecil dari udara, sehingga rambut semakin terlihat kusut dan tidak fresh. Bahkan pada beberapa orang, terlalu lama tidak mencuci rambut bisa memicu timbulnya ketombe ringan karena area kulit kepala menjadi lembap dan kurang bersih.

Oleh karena itu, kamu harus rajin keramas, minimal 2-3 kali seminggu untuk kulit kepala normal, kulit kepala berminyak idealnya setiap hari atau 1–2 hari sekali, dan kulit kepala kering minimal 2 kali seminggu sudah cukup. Setelah aktivitas berat atau banyak berkeringat, keramas lebih cepat dari jadwal biasanya juga tidak apa-apa.

6. Tidur dalam kondisi rambut masih basah

ilustrasi pria sedang tidur dengan rambut basah (unsplash.com/Shane)

Saat rambut masih basah dan langsung kamu tidur, air yang tersisa pada batang rambut dan kulit kepala akan bercampur dengan minyak alami. Kondisi ini membuat rambut menjadi lebih cepat menempel dan tampak lepek di pagi hari. Selain itu, rambut basah yang menempel pada bantal mudah membentuk pola lipatan, sehingga rambut terlihat tidak rapi dan kehilangan volume alami.

Tidur dengan rambut masih basah juga menciptakan lingkungan lembap di kulit kepala. Hal ini bisa membuat rambut dapat meningkatkan risiko munculnya ketombe ringan karena kulit kepala lembap terlalu lama. Oleh karena itu, keringkan rambut terlebih dahulu sebelum tidur, baik dengan handuk atau pengering rambut blow dryer dengan suhu rendah.

Berbagai penyebab rambut lepek pria tersebut bisa menjadi acuan untuk memperbaiki rutinitas perawatan rambut harian. Dengan langkah yang tepat, rambut tidak hanya akan terasa lebih bersih, tetapi juga tampak lebih bervolume dan sehat setiap saat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team