Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mencukur kumis (unsplash.com/Supply)
ilustrasi mencukur kumis (unsplash.com/Supply)

Punya kumis memang bikin penampilan makin keren dan dewasa, ya! Tapi gak semua orang itu gak betah memeliharanya. Ada juga yang lebih nyaman tampil bersih tanpa bulu di atas bibir. Nah, buat kamu yang rutin mencukur kumis, pasti tahu rasanya kalau kulit tiba-tiba merah, perih, bahkan muncul bruntusan kecil. Iritasi semacam itu bisa bikin gak pede dan ganggu banget, kan?

Sebenarnya, iritasi setelah mencukur itu bisa dicegah, lho! Kuncinya ada pada teknik dan produk yang kamu pakai. Dengan cara yang tepat, kamu bisa mencukur dengan lebih nyaman dan kulit tetap mulus tanpa drama. Berikut ini delapan tips mencukur kumis supaya terhindar dari iritasi. Simak terus, yuk!

1. Basahi wajah dengan air hangat terlebih dahulu

ilustrasi mencukur (unsplash.com/SanderSammy)

Sebelum mulai mencukur, ada baiknya kamu cuci muka dulu pakai air hangat. Kenapa harus air hangat? Soalnya air hangat bisa bantu membuka pori-pori dan melunakkan rambut kumis yang keras. Jadi, nantinya pas dicukur, rambutnya lebih gampang terangkat dan gak bikin kulit kesakitan. Bonusnya lagi, kotoran dan minyak di wajah juga ikut keangkat, jadinya lebih bersih!

Kalau mau maksimal, kamu bisa tempelkan handuk hangat ke wajah selama beberapa menit sebelum mulai mencukur. Cara ini sering dipakai juga di barbeshop, lho! Selain bikin rileks, kulitmu jadi lebih siap untuk pisau cukur tanpa drama iritasi. Lumayan gampang, kan?

2. Gunakan krim atau gel cukur yang lembut di kulit

ilustrasi mencukur (unsplash.com/Supply)

Setelah wajah dibasahi air hangat, langkah selanjutnya yang gak kalah penting adalah pakai krim atau gel cukur. Jangan asal pilih, ya! Pilih produk yang cocok buat kulit kamu, apalagi kalau kamu punya kulit sensitif. Krim atau gel cukur berfungsi sebagai pelindung antara pisau cukur dan kulit, jadi gesekannya gak langsung bikin perih atau iritasi.

Selain itu, krim atau gel yang bagus bisa bantu pisau cukur meluncur lebih halus dan rata. Jadi, kamu gak perlu menekan terlalu keras atau mengulang-ulang gerakan di tempat yang sama. Hasilnya? Kumis bersih dan kulit pun tetap mulus tanpa rasa perih setelahnya. Biar lebih nyaman, cari yang mengandung bahan melembapkan seperti aloe vera atau vitamin E, ya!

3. Gunakan pisau cukur yang tajam dan bersih

ilustrasi pisau cukur (unsplash.com/HamidRoshaan)

Banyak orang gak sadar kalau pisau cukur yang tumpul atau kotor justru jadi penyebab utama iritasi kulit. Pisau yang sudah tumpul bakal menarik-narik rambut, bukannya langsung memotong. Akibatnya, kulit jadi gampang kemerahan, terasa perih, bahkan bisa luka kecil yang bikin gak nyaman seharian. Jadi, penting banget untuk selalu pastikan pisau cukur kamu tajam dan bersih, ya!

Kalau kamu pakai pisau cukur sekali pakai, sebaiknya langsung ganti setelah 3-5 kali pemakaian. Kalau pakai alat cukur yang bisa diganti pisaunya, pastikan kamu rutin membersihkannya dengan air hangat setelah dipakai. Selain bikin cukur lebih lancar, pisau yang bersih juga mencegah bakteri menumpuk dan masuk ke pori-pori wajah. Gak mau kan, baru cukur malah jadi iritasi hingga bikin jerawatan?

4. Cukur searah tumbuhnya rambut

ilustrasi mencukur kumis (unsplash.com/Fotos)

Banyak orang tergoda buat mencukur melawan arah tumbuhnya rambut karena hasilnya terlihat lebih bersih. Tapi hati-hati, cara ini justru bisa bikin kulit kamu iritasi, merah, bahkan muncul benjolan kecil akibat rambut yang tumbuh ke dalam (ingrown hair). Mencukur searah tumbuhnya rambut memang butuh beberapa kali sapuan, tapi jauh lebih aman buat kulit.

Mulai dari area yang mudah dulu seperti bagian tengah bibir, lalu lanjut ke sisi kanan dan kiri. Perhatikan arah tumbuh rambut kumis kamu, biasaya tumbuh dari atas ke bawah atau agak miring. Mencukur searah itu membuat gesekan jadi lebih halus dan tekanan ke kulit lebih minimal. Hasilnya, wajah tetap mulus tanpa drama merah-merah setelah bercukur!

5. Jangan menekan pisau terlalu kuat

ilustrasi mencukur kumis (pexels.com/Kaboompics)

Sering kali kita merasa harus menekan pisau cukur kuat-kuat biar hasilnya bersih maksimal. Padahal, tekanan berlebihan justru bisa bikin kulit lecet dan perih. Pisau cukur yang tajam seharusnya bisa bekerja dengan ringan tanpa perlu ditekan keras. Jadi, biarkan alatnya yang bekerja, kamu cukup mengarahkannya dengan pelan dan hati-hati.

Coba bayangkan mencukur seperti mengusap permukaan kulit, bukan ‘mengikisnya’. Gerakan yang lembut tapi mantap lebih efektif dan jauh lebih aman buat kulit wajah. Kalau kamu merasa harus menekan keras, itu mungkin tanda pisaunya sudah tumpul dan perlu diganti. Ingat, semakin lembut cara mencukurnya, semakin kecil juga risiko iritasi setelahnya.

6. Bilas wajah dengan air dingin setelah mencukur

ilustrasi bilas wajah (pexels.com/АлексейВечерин)

Setelah selesai mencukur, jangan langsung lap wajah dan buru-buru beraktivitas. Coba luangkan waktu sebentar buat membilas wajah dengan air dingin. Air dingin ini fungsinya buat menutup kembali pori-pori yang tadi sempat terbuka saat proses mencukur. Selain itu, air dingin juga bisa bantu meredakan kemerahan dan rasa panas yang mungkin muncul setelah bercukur.

Sensasinya juga segar banget, lho! Apalagi kalau kamu pakai air es atau handuk dingin, bisa bikin kulit terasa lebih tenang dan rileks. Ini langkah sederhana tapi sering dilewatkan, padahal manfaatnya besar buat mencegah iritasi atau peradangan. Jadi, jangan lupa buat mengakhiri sesi cukur kamu dengan bilasan air dingin, biar kulit kamu tercegah dari iritasi, ya!

7. Gunakan aftershave atau pelembap yang bebas alkohol

ilustrasi alat cukur (unsplash.com/TheNixCompany)

Setelah wajah dibersihkan dan dibilas air dingin, jangan lupa kasih sentuhan terakhir, yaitu pakai aftershave atau pelembap. Tapi hati-hati, pilih produk yang bebas alkohol, ya! Soalnya aftershave yang mengandung alkohol bisa bikin kulit perih, kering, dan makin iritasi. Apalagi kalau ada luka kecil akibat cukuran tadi. Karena nantinya akan perih banget

Lebih baik pilih produk yang mengandung bahan alami yang menenangkan kulit, seperti aloe vera, chamomile, atau vitamin E. Produk-produk ini bisa bantu menenangkan kulit, melembapkan, dan mempercepat pemulihan setelah bercukur. Kulitmu juga bakal terasa lebih halus dan segar. Jadi, jangan anggap remeh langkah terakhir, karena pelembap yang tepat bisa jadi penyelamat utama dari iritasi!

8. Hindari mencukur terlalu sering

ilustrasi mencukur kumis (unsplash.com/Supply)

Mencukur kumis setiap hari memang bikin wajah selalu terlihat bersih dan rapi. Tapi hati-hati, kebiasaan ini bisa bikin kulit kamu stres, lho! Kulit butuh waktu untuk pulih setelah dicukur supaya gak mudah kemerahan atau iritasi. Kalau terlalu sering, apalagi dengan teknik atau alat yang kurang tepat, kulit bisa jadi gampang kering dan malah muncul masalah lain seperti luka atau bruntusan. 

Jadi, ada baiknya untuk memberi jeda antara sesi cukur, misalnya dua hari sekali. Selama jeda itu, kamu bisa pakai pelembap atau produk perawatan kulit lainnya supaya kulit tetap sehat dan lembap. Cara seperti ini bikin pengalaman bercukur kamu jadi lebih nyaman dan kulit kamu juga makin kuat menghadapi aktivitas sehari-hari!

Mencukur kumis memang terlihat sepele, tapi kalau dilakukan sembarangan bisa merepotkan, lho! Kulit wajah itu sensitif, apalagi di area sekitar bibir. Jadi, penting banget buat memperhatikan cara mencukur yang benar supaya hasilnya maksimal dan kulit tetap sehat. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team