TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hermès, Chanel, Gucci, hingga Christian Dior Resmi Tutup Toko di Rusia

Keputusan ini diikuti oleh berbagai brand mewah lainnya

ilustrasi tas Gucci (instagram.com/gucci)

Invasi berskala penuh yang diluncurkan oleh Rusia ke Ukraina membawa banyak dampak buruk bagi masyarakatnya. Salah satu yang kini tengah menjadi sorotan adalah tutupnya sejumlah toko brand fashion mewah dan premium di Rusia sehingga menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. 

Beberapa di antara brand tersebut yang sudah melakukan konfirmasi seperti Hermès, Chanel, dan Gucci, yang menyatakan akan berhenti berdagang di Rusia sementara waktu. Berikut keterangan langsungnya yang perlu kamu ketahui.

1. LMVH dan Kering, dua perusahaan induk di industri mode menutup semua usaha dagangnya di Rusia

ilustrasi produk hermes (instagram.com/hermes)

Hermès sebagai brand pembuat tas Birkin terkemuka dan Richemont selaku pemilik Cartier, termasuk di antara perusahaan induk pertama dari merek fashion yang mengumumkan penutupan toko di Rusia. Aktivitas penutupan ini pun pada akhirnya diikuti oleh LVMH, Kering, dan Chanel.

LVMH sendiri merupakan perusahaan induk dari beberapa jenama kenamaan seperti Kenzo, Givenchy, dan Christian Dior. Sementara Kering adalah perusahaan induk dari rumah mode seperti Bottega Veneta, Gucci, dan Saint Laurent.

2. LMVH mengonfirmasi bahwa semua 124 tokonya di Rusia akan ditutup

ilsutrasi tas Gucci (instagram.com/gucci)

Setiap keputusan gak serta merta diambil tanpa adanya alasan yang jelas. Hal ini pula yang terjadi pada fenomena penutupan sejumlah brand fashion mewah di Rusia.

Dalam unggahan di laman LinkedIn, Chanel menulis alasannya menutup toko di Rusia adalah karena khawatir terhadap situasi invasi yang terjadi di daerah setempat. Selain itu, LMVH pun telah meenyatakan bahwa semua 124 tokonya di Rusia akan ditutup, tetapi akan terus membayar 3.500 karyawannya di negara tersebut.

"Mengingat kekhawatiran kami yang meningkat tentang situasi saat ini, meningkatnya ketidakpastian, dan kompleksitas untuk beroperasi, Chanel memutuskan untuk menghentikan sementara bisnisnya di Rusia," terang mereka di LinkedIn.

Baca Juga: 20 Daftar Brand Fashion Paling Populer di Dunia, Balenciaga Teratas!

Verified Writer

Izi Mizi

pecinta film dan makanan yang suka menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya