Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bagi kamu yang selalu menggunakan kacamata untuk membantu penglihatanmu, tentu sudah akrab dengan komponen-komponen pada kacamata. Misalnya, frame, engsel, nosepad, hingga lensa kacamata.
Lensa merupakan salah satu komponen utama pada kacamata karena yang membantu mata seseorang untuk melihat lebih jelas. Ada beberapa jenis lensa kacamata yang digunakan untuk kondisi-kondisi tertentu sesuai keluhan yang dialami seseorang.
Mau tahu apa saja jenisnya? Simak sampai habis, ya!
1. Lensa kacamata single vision
Ilustrasi lensa single vision atau lensa tunggal (alibaba.com) Lensa single vision juga disebut lensa tunggal karena hanya memiliki satu titik fokus yang bisa memperbaiki gangguan penglihatan. Biasanya lensa tunggal dipakai untuk keluhan, seperti rabun jauh (miopi) dengan menggunakan lensa minus, rabun dekat (hipermetropi) dengan lensa positif, dan penglihatan berbayang (astigmatisma) dengan menggunakan lensa silinder.
2. Lensa kacamata bifokal
Ilustrasi lensa kacamata bifokal (essilor.co.id) Sementara lensa bifokal merupakan lensa yang terdiri dari dua titik fokus, sehingga bisa membantu penglihatan dengan lensa jarak jauh pada bagian atas dan lensa jarak dekat pada bagian bawah. Titik fokus pada lensa bagian atas dipakai untuk membaca. Sementara lensa bagian bawah biasanya digunakan untuk melihat secara jarak jauh.
Lensa bifokal lebih sering digunakan oleh seseorang yang sudah berusia 40 tahun ke atas. Sebab pada usia tersebut biasanya memiliki tingkat fokus lensa yang mulai buruk.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Kacamata Anti Radiasi untuk Pria, Cegah Kerusakan Mata!
3. Lensa kacamata progresif
Ilustrasi lensa kacamata progresif atau lensa trifokal (roka.com) Jenis lensa kacamata progresif atau trifokal memiliki kemiripan dengan lensa bifokal karena sama-sama memiliki dua titik fokus yang berfungsi untuk memperbaiki rabun jauh maupun rabun dekat.
Perbedaannya, kacamata dengan lensa progresif lebih mampu membantu pengguna untuk melihat sudut pandang dengan jarak sedang. Namun, lensa progresif tidak mempunyai garis pembatas, seperti pada bifokal.
Hal tersebut menyebabkan perubahan fokus tidak terlalu jelas, sehingga orang yang memakainya membutuhkan waktu supaya terbiasa.
4. Lensa kacamata transisi
Ilustrasi lensa kacamata transisi atau lensa photochromic (gazaleyecare.com) Lensa transisi memiliki kemampuan untuk mengubah warna karena ada sifat cahaya yang terpolarisasi. Saat penggunanya berada di luar ruangan, maka lensanya akan menjadi gelap. Sedangkan saat kembali ke dalam ruangan, lensanya akan menjadi bening kembali.
Lensa transisi sering dianjurkan untuk mata sensitif agar tidak terpapar sinar ultraviolet secara terus-menerus.
5. Lensa kacamata mirror
Ilustrasi lensa kacamata mirror (pexels.com/Felipe Ferreira) Lensa kacamata mirror adalah jenis lensa yang biasanya dipakai untuk kacamata hitam. Lensa ini menghasilkan siluet dengan berbagai warna pada permukaan lensa kacamatanya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Kacamata mirror memiliki efek pantulan yang biasanya memiliki warna beragam. Mulai dari biru, kuning, oranye, hingga silver.
6. Lensa kacamata minus
Ilustrasi pria menggunakan kacamata minus (Unsplash/Gregory Hayes) Lensa kacamata minus digunakan oleh pengguna yang memiliki masalah rabun jauh atau miopi. Lensa ini memiliki bentuk cekung dan bisa dikombinasikan dengan lensa lainnya, misalnya lensa untuk silinder atau photochromic.
Cara kerja lensa minus adalah dengan mengoreksi titik fokus yang mulanya berada di depan retina dan bayangannya kabur, menjadi jatuh tepat di retina.
7. Lensa kacamata plus
ilustrasi pria melepas kacamata (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya) Lensa kacamata plus adalah kebalikan dari lensa minus. Lensa plus memiliki bentuk cembung dan fungsinya berkebalikan dengan lensa minus. Lensa plus digunakan untuk pengguna yang memiliki masalah rabun dekat atau hipermetropi.
Cara kerjanya adalah dengan mengumpulkan cahaya dan memperbaiki titik fokus bayangan supaya tepat jatuh di retina. Sebab awalnya bayangan yang dipantulkan jatuh di belakang retina.
8. Lensa kacamata silinder
ilustrasi astigmatisme atau mata silinder (unsplash.com/Timothy Eberly) Lensa kacamata silinder diperuntukkan bagi pengguna yang punya masalah astigmatisme. Astigmatisme adalah gangguan ketika bentuk bola mata yang kurang melengkung dan mengaburkan titik fokus berkas cahaya yang masuk ke mata.
Lensa silinder membantu penderitanya untuk membiaskan cahaya secara tepat, sehingga tidak kabur.
Baca Juga: 7 Jenis Kacamata untuk Berbagai Style Cowok, Catat Bro!
9. Kacamata 5 lensa
Ilustrasi kacamata 5 lensa (id.aliexpress.com) Kacamata 5 lensa adalah jenis kacamata yang memiliki lima lensa berbeda sesuai kebutuhan. Biasanya lensa kacamata ini bisa dilepas pasang. Kacamata ini juga disebut kacamata clip-on karena bisa dipasang kembali untuk digunakan.
Baca Juga: 10 Kacamata Termahal di Dunia, Ada yang Seharga Mobil Mewah!