Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Merawat dan Menyimpan Dasi agar Tetap Rapi dan Awet

ilustrasi pria charming (unsplash.com/Mohamad Khosravi)
Intinya sih...
  • Bersihkan dasi dengan lembut dan tepat, hindari mesin cuci dan detergen keras
  • Lepaskan simpul dasi dengan hati-hati, jangan tarik kasar agar struktur tidak rusak
  • Jangan simpan dasi dalam keadaan terikat, gantung secara vertikal atau gulung longgar untuk ruang terbatas

Dasi bisa dijadikan sebagai pelengkap busana formal, serta simbol kerapian dan gaya seseorang. Walaupun tampak sederhana, dasi tetap memerlukan perawatan khusus supaya tetap awet dan tampil maksimal setiap kali dikenakan.

Tak sedikit orang yang sering mengabaikan cara menyimpan atau merawat dasi dengan tepat, sehingga dasi gampang kusut, berubah bentuk, atau bahkan rusak. Berikut ini tips praktis yang dapat kamu terapkan untuk menjaga dasi tetap rapi dan awet.

1. Bersihkan dasi dengan lembut dan tepat

ilustrasi dasi (unsplash.com/Daniil Onischenko)

Dasi sebaiknya tak dicuci dengan memakai mesin cuci karena dapat menyebabkan kerusakan pada bahan dan bentuknya. Untuk menyingkirkan noda ringan, pakailah tisu kering atau kain lembap dengan gerakan menepuk, bukan menggosok.

Apabila terdapat noda berat, sebaiknya bawa ke layanan dry clean profesional. Kamu juga perlu menghindari pemakaian detergen keras atau pemutih karena dapat membuat warnanya pudar. Perawatan yang lembut bisa berguna untuk memperpanjang umur pakai dasi.

2. Lepaskan simpul dasi dengan hati-hati

ilustrasi dasi (unsplash.com/Daniil Onischenko)

Kamu sebaiknya tidak menarik dasi dengan kasar ketika melepaskannya dari leher. Tarikan yang kuat dapat mengakibatkan kerusakan pada struktur simpul dan menyebabkan serat kain menjadi cepat rusak.

Kamu disarankan untuk melepaskan simpul satu per satu dengan sabar dan perlahan. Sesudah dilepas, kamu bisa meratakan dasi supaya tak membentuk lipatan permanen. Perlakuan yang lembut dapat melindungi bentuk dasi tetap presisi.

3. Jangan simpan dasi dalam keadaan terikat

ilustrasi dasi (unsplash.com/Rhii Photography)

Menyimpan dasi yang masih terikat bisa mengakibatkan bekas lipatan dan kerutan yang susah untuk dihilangkan. Sesudah dipakai, selalu buka simpul dasi dan biarkan dalam keadaan yang lurus.

Dasi yang disimpan dalam kondisi terikat akan cenderung lebih cepat aus pada area simpul. Kebiasaan tersebut mungkin tampak praktis, namun akan merusak dasi dalam jangka panjang. Sebaiknya luangkan waktu sebentar untuk melepaskannya.

4. Gantung dasi agar tetap lurus

ilustrasi dasi (unsplash.com/Emmanuel Boldo)

Cara terbaik untuk menyimpan dasi ialah dengan menggantungnya secara vertikal memakai gantungan khusus. Menggantung dasi dapat bermanfaat untuk membantu melindungi bentuk dan mencegah kerutan.

Kamu juga perlu memastikan bahwa lokasi menggantung tak lembap dan jauh dari sinar matahari langsung. Kamu juga bisa menaruh gantungan di dalam lemari supaya dasi tetap bersih dan tak berdebu. Cara tersebut sangat ideal untuk koleksi dasi dalam jumlah yang banyak.

5. Gulung dasi bila ruang terbatas

ilustrasi dasi (unsplash.com/戸山 神奈)

Apabila tak mempunyai gantungan khusus, maka dasi dapat disimpan dengan cara digulung longgar. Kamu bisa menggulung dari ujung kecil ke area lebar, kemudian taruh di dalam kotak atau laci.

Janganlah menggulung terlalu ketat karena dapat meninggalkan bekas lipatan. Kamu bisa memakai sekat atau pembatas supaya gulungan tak saling menekan. Hal tersebut dapat menjadi solusi praktis untuk yang mempunyai ruang penyimpanan terbatas.

Walaupun dasi adalah barang yang tak memakan banyak tempat, namun kamu tetap perlu memperlakukannya dengan baik agar tetap awet dan rapi. Mulai sekarang, jadikan perawatan dasi sebagai bagian penting dari rutinitas berpakaianmu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us