Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ikat pinggang (unsplash.com/seeetz)

Intinya sih...

  • Memakai ikat pinggang yang terlalu panjang atau pendek dapat mengganggu penampilan

  • Memadukan ikat pinggang dengan sepatu yang tidak serasi menghasilkan kesan kurang perhatian pada detail

  • Menggunakan ikat pinggang yang sudah usang atau retak menunjukkan kurangnya perhatian pada detail penampilan

Menggunakan ikat pinggang mungkin terlihat seperti hal sepele dalam berpakaian, tapi aksesori ini turut berperan dalam membentuk kesan secara keseluruhan. Sayangnya, banyak pria yang masih melakukan kesalahan ketika memilih atau menggunakan ikat pinggang.

Padahal, dengan sedikit perhatian pada detail, ikat pinggang dapat menjadi elemen yang memperkuat gaya dan kepercayaan diri. Berikut ini kesalahan umum pria dalam mengenakan ikat pinggang dan cara mudah untuk menghindarinya.

1. Memakai ikat pinggang yang terlalu panjang atau pendek

ilustrasi ikat pinggang (unsplash.com/seeetz)

Ukuran ikat pinggang yang tak sesuai dapat mengganggu penampilan. Ikat pinggang yang terlalu panjang bisa menggantung dan tampak berantakan, sedangkan yang terlalu pendek menjadikan penggunanya terlihat kurang rapi.

Idealnya, ujung ikat pinggang sesudah disematkan hanya meninggalkan sekitar 5–10 cm dari lubang yang dipakai. Kamu bisa memakai panduan ukuran yang disesuaikan dengan lingkar pinggang celana, umumnya satu ukuran lebih besar dari ukuran celana. Kamu bisa mencoba terlebih dahulu sebelum membeli atau memilih model yang menghadirkan ukuran yang lebih spesifik.

2. Memadukan ikat pinggang dengan sepatu yang tidak serasi

ilustrasi ikat pinggang (unsplash.com/seeetz)

Salah satu aturan klasik dalam berpakaian formal ialah memadukan warna ikat pinggang dengan sepatu. Tidak sedikit pria yang tidak mematuhi aturan tersebut dengan memakai ikat pinggang cokelat dengan sepatu hitam atau sebaliknya.

Ketidaksesuaian ini menghasilkan kesan kurang perhatian pada detail. Untuk tampilan yang elegan dan profesional, kamu bisa memastikan warna dan bahan keduanya selaras. Dalam kondisi kasual, kamu dapat lebih bebas, namun tetap upayakan terdapat keselarasan nuansa.

3. Menggunakan ikat pinggang yang sudah usang atau retak

ilustrasi ikat pinggang (unsplash.com/Marjan Blan)

Ikat pinggang yang telah retak, mengelupas, atau memudar meggambarkan kurangnya perhatian pada detail penampilan. Sebagian pria terus memakai ikat pinggang lama karena merasa masih berfungsi, tanpa sadar dengan efek visual negatifnya.

Ikat pinggang merupakan aksesori kecil tapi berdampak besar dalam menunjang gaya. Selain itu, kamu bisa memeriksa kondisi ikat pinggang dengan berkala dan menggantinya bika telah memperlihatkan tanda-tanda aus.

4. Memakai ikat pinggang kasual untuk pakaian formal (atau sebaliknya)

ilustrasi ikat pinggang (unsplash.com/Erik Mclean)

Tak semua ikat pinggang pas untuk segala acara. Sebagai contoh, menggunakan ikat pinggang kasual pada setelan jas merupakan kesalahan yang cukup sering terjadi. Ikat pinggang formal umumnya lebih ramping, berwarna netral, dan dibuat dengan menggunakan kulit mengilap.

Sedangkan ikat pinggang kasual dapat lebih tebal, bermotif, atau bahkan terbuat dari bahan kanvas. Kamu bisa memakai ikat pinggang yang sesuai dengan jenis acara dan pakaian yang digunakan. Dengan begitu, penampilan kamu akan semakin mengesankan.

5. Tidak memperhatikan kesesuaian gesper dengan gaya pakaian

ilustrasi ikat pinggang (unsplash.com/1MilliKarat)

Gesper yang tampak terlalu besar, mencolok, atau mempunyai desain berlebihan tidak ideal untuk suasana formal. Banyak pria yang kurang menyadari bahwa gesper merupakan elemen visual yang langsung mencuri perhatian.

Untuk pakaian formal, kamu bisa memilih gesper yang ramping dan simpel, sementara untuk kasual, kamu dapat lebih berekspresi. Di samping itu, jangan lupa juga memperhatikan warna gesper supaya senada dengan aksesori logam lain seperti jam tangan atau cufflink.

Dengan tidak melakukan kesalahan di atas, pria dapat tampil lebih rapi, proporsional, dan percaya diri. Ingatlah bahwa ikat pinggang tak hanya sekadar menjadi pelengkap, namun bagian penting dari gaya berpakaian yang menggambarkan perhatian pada detail.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team