Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Bahan Hydrophobic dan Waterproof yang Wajib Kamu Tahu

ilustrasi butiran air (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi butiran air (pexels.com/Pixabay)
Intinya sih...
  • Hydrophobic menolak air, waterproof tahan air secara menyeluruh
  • Hydrophobic bekerja dengan membuat air tidak menempel pada permukaan, sementara waterproof menggunakan teknologi membran khusus atau lapisan karet
  • Produk hydrophobic hanya tahan terhadap percikan ringan, sementara produk waterproof melindungi secara total dan memiliki standar water column rating
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat ini banyak produk outdoor maupun fashion yang menonjolkan keunggulan bahan mereka, terutama dengan label hydrophobic dan waterproof. Namun, tahukah kamu apa sebenarnya perbedaan dari dua istilah ini? Banyak orang masih keliru menganggap keduanya sama, padahal fungsi dan sifatnya berbeda.

Hydrophobic lebih mengacu pada sifat molekul material yang menolak air, sementara waterproof berbicara soal ketahanan material terhadap air secara menyeluruh. Perbedaan ini penting diketahui agar kamu bisa memilih perlengkapan sesuai aktivitas, mulai dari jaket hujan, sepatu outdoor, hingga pelapis kendaraan. Yuk, kita bahas lebih dalam mengenai 5 perbedaan hydrophobic dan waterproof berikut ini.

1. Definisi dasar yang berbeda

ilustrasi butiran air (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi butiran air (pexels.com/Pixabay)

Hydrophobic berasal dari bahasa Yunani, hydro berarti air dan phobos berarti takut. Menurut Merriam-Webster, hydrophobic adalah kecenderungan molekul nonpolar dalam larutan air untuk menghindari kontak dengan molekul air. Efek ini bisa kamu lihat pada daun teratai atau sayap kupu-kupu yang tetap kering walau terkena air. Tetesan air hanya menggelinding tanpa membasahi permukaannya.

Sementara waterproof diartikan sebagai kemampuan material untuk benar-benar tahan air. Merriam-Webster menjelaskan istilah weatherproof—yang sering dikaitkan dengan waterproof—sebagai daya tahan material terhadap cuaca tanpa kehilangan fungsi. Artinya, produk waterproof tetap kering meski terendam atau terguyur hujan deras. Inilah yang membuat produk waterproof sering digunakan untuk aktivitas ekstrem.

Perbedaan definisi ini penting dipahami karena memengaruhi kegunaan produk. Hydrophobic lebih berbicara soal sifat permukaan, sedangkan waterproof bicara soal fungsi proteksi total. Jadi meskipun keduanya sama-sama terkait dengan air, konteks penggunaannya sangat berbeda. Dengan pemahaman ini, kamu bisa lebih bijak saat membaca label produk.

2. Mekanisme kerja yang tidak sama

ilustrasi butiran air (pexels.com/max laurell)
ilustrasi butiran air (pexels.com/max laurell)

Efek hydrophobic bekerja dengan cara membuat air tidak mampu menempel pada permukaan. Tetesan air akan membentuk bulatan kecil dan menggelinding turun. Permukaan tetap kering, meskipun terkena cipratan hujan atau percikan. Oleh sebab itu, hydrophobic banyak digunakan sebagai pelapis tambahan pada kendaraan atau pakaian.

Sementara itu, waterproof menggunakan teknologi yang lebih kompleks. Biasanya berupa membran khusus atau lapisan karet yang benar-benar menutup pori-pori material. Dengan cara ini, air tidak hanya ditolak, tetapi juga tidak bisa merembes sama sekali. Hal ini menjadikan produk waterproof lebih bisa diandalkan dalam kondisi ekstrem.

Mekanisme ini menunjukkan bahwa hydrophobic dan waterproof bukan sekadar istilah pemasaran. Hydrophobic bersifat alami atau buatan yang menolak air di permukaan, sedangkan waterproof adalah rekayasa teknis agar air tidak menembus sama sekali. Keduanya bisa saling melengkapi, tetapi tingkat perlindungannya jelas berbeda.

3. Tingkat perlindungan yang berbeda

ilustrasi butiran air (pexels.com/Efrem Efre)
ilustrasi butiran air (pexels.com/Efrem Efre)

Produk hydrophobic biasanya hanya tahan terhadap percikan ringan. Jika terpapar air dalam jumlah besar atau tekanan tinggi, perlindungan ini akan kalah. Jadi, jaket hydrophobic misalnya, akan cocok untuk hujan gerimis atau aktivitas ringan di luar ruangan. Namun, ia tidak cukup kuat untuk hujan deras yang berlangsung lama.

Produk waterproof dirancang untuk melindungi secara total. Raincoat atau tenda dengan label waterproof bisa menjaga bagian dalam tetap kering meski hujan deras berjam-jam. Ada standar water column rating yang menilai ketahanan bahan terhadap tekanan air. Semakin tinggi angkanya, semakin kuat perlindungannya.

Dengan demikian, hydrophobic bisa dianggap sebagai proteksi dasar, sedangkan waterproof adalah perlindungan penuh. Kamu bisa menyesuaikan pilihan sesuai kebutuhan harian atau aktivitas outdoor berat. Perbedaan ini juga biasanya tercermin pada harga dan kualitas produk.

4. Aplikasi pada produk sehari-hari

ilustrasi butiran air (pexels.com/Min An)
ilustrasi butiran air (pexels.com/Min An)

Hydrophobic sering digunakan pada pelapis kendaraan. Coating hydrophobic membuat cat mobil atau motor tetap berkilau dan mudah dibersihkan dari noda air. Selain itu, tersedia serbuk hydrophobic di marketplace yang bisa dilapiskan ke benda lain. Ada juga jaket outdoor yang menggunakan teknologi ini agar terasa ringan.

Sementara itu, waterproof sudah menjadi standar pada perlengkapan outdoor. Raincoat, tenda, sepatu hiking, hingga tas gunung hampir selalu didesain waterproof. Tujuannya agar tetap tahan dalam kondisi hujan deras atau lingkungan lembap. Tanpa fitur ini, perlengkapan bisa cepat rusak atau tidak nyaman digunakan.

Kamu bisa melihat bahwa aplikasi keduanya berbeda arah. Hydrophobic lebih ke kenyamanan tambahan dan estetika, sementara waterproof lebih ke fungsi praktis. Meski begitu, keduanya sama-sama dibutuhkan tergantung gaya hidup dan jenis aktivitas.

5. Perawatan dan daya tahan

ilustrasi butiran air (pexels.com/Lum3n)
ilustrasi butiran air (pexels.com/Lum3n)

Lapisan hydrophobic biasanya cepat pudar. Coating mobil misalnya, bisa hilang setelah beberapa bulan terkena panas, debu, dan air hujan. Begitu juga jaket hydrophobic yang efeknya menurun setelah beberapa kali dicuci. Karena itu, lapisan hydrophobic perlu diperbarui secara berkala.

Produk waterproof cenderung lebih awet. Membran waterproof bisa bertahan bertahun-tahun, asalkan dirawat dengan benar. Namun, kualitasnya bisa menurun jika sering dilipat atau tidak dikeringkan setelah dipakai. Produsen biasanya menyarankan perawatan khusus untuk menjaga fungsi tahan air.

Perbedaan ini membuat biaya perawatan juga berbeda. Hydrophobic membutuhkan perawatan lebih rutin, sementara waterproof bisa lebih tahan lama meski harganya lebih tinggi di awal. Jadi, kamu perlu mempertimbangkan biaya jangka panjang selain harga beli.

Itulah 5 perbedaan hydrophobic dan waterproof yang bisa membantu kamu memilih produk dengan lebih tepat. Keduanya memang terdengar mirip, tetapi fungsi dan aplikasinya jelas berbeda. Dengan pemahaman ini, kamu bisa menyesuaikan pilihan sesuai kebutuhan, apakah cukup dengan lapisan hydrophobic atau butuh perlengkapan waterproof yang lebih tahan lama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us

Latest in Men

See More

7 Potret Catalina Jacob Miss Universe Rumania 2025, Bikin Jatuh Hati!

15 Nov 2025, 23:04 WIBMen