Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perbedaan sepatu pantofel dan flats shoes
ilustrasi perbedaan sepatu pantofel dan flats shoes (pexels.com/Michael Morse)

Intinya sih...

  • Bentuk dan desain yang mencerminkan fungsi berbeda

  • Bahan dan kualitas yang mencerminkan kepribadian pengguna

  • Fungsi dan situasi pemakaian yang tepat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kita semua pasti pernah memakai sepatu pantofel atau flat shoes, entah untuk kerja, kuliah, atau sekadar jalan santai. Namun, tahukah kalau keduanya punya karakter yang sangat berbeda, baik dari segi desain, bahan, hingga kesan yang ingin ditampilkan? Sering kali kita menganggap perbedaan sepatu pantofel dan flats shoes hampir gak ada, padahal fungsi dan tujuannya jauh berbeda, lho.

Melalui artikel ini, kita akan belajar mengenali mana yang cocok untuk situasi formal, dan mana yang ideal untuk aktivitas santai. Yuk, kita bahas dengan detail supaya gak saltum!


1. Bentuk dan desain yang mencerminkan fungsi berbeda

ilustrasi flat shoes (pexels.com/Ingo Joseph)

Pertama, mari kita lihat dari bentuknya. Sepatu pantofel memiliki struktur yang kaku dan formal, dengan bagian depan tertutup rapi serta hak tipis atau medium yang membuat postur tubuh tampak lebih tegap. Sepatu ini biasanya berujung lancip atau sedikit membulat, menciptakan kesan elegan dan profesional. Kita sering melihat pantofel dipakai dalam acara resmi, seragam kantor, atau busana kerja yang menuntut tampilan berwibawa.

Sementara itu, flat shoes tampil dengan desain yang lebih fleksibel, nih. Bentuknya datar tanpa hak, bagian atas lebih lembut, dan sering dilengkapi dengan ornamen seperti tali, kancing kecil, atau strap. Flat shoes cocok untuk aktivitas sehari-hari karena memberi kenyamanan maksimal tanpa mengorbankan gaya. Bentuknya yang ringan juga membuat kita bisa bergerak bebas tanpa rasa pegal di kaki.


2. Bahan dan kualitas yang mencerminkan kepribadian pengguna

ilustrasi sepatu pantofel (pexels.com/Polina)

Sepatu pantofel umumnya terbuat dari bahan kulit asli atau suede, bahkan kadang menakai campuran kulit sintetis premium. Jenis bahan ini memberi tampilan yang mengilap, kuat, dan tahan lama, cocok untuk situasi yang menuntut kesan profesional. Karena itu, pantofel butuh perawatan ekstra seperti pembersihan rutin dan penyimpanan di tempat kering agar kulitnya tetap awet, ya.

Sebaliknya, flat shoes sering menggunakan bahan yang lebih ringan dan mudah dirawat, seperti kain, kanvas, kulit sintetis, hingga rubber sole yang lentur. Bahan ini memungkinkan kaki kita “bernapas” dan terasa lebih nyaman dalam jangka waktu lama. Karakter bahan flat shoes yang beragam juga memperlihatkan kepribadian penggunanya yang lebih ekspresif, santai, dan terbuka terhadap gaya baru, lho.


3. Fungsi dan situasi pemakaian yang tepat

ilustrasi flat shoes (pexels.com/Erik Mclean)

Pantofel memang diciptakan untuk menciptakan kesan formal. Kita biasanya mengenakannya untuk bekerja di kantor, menghadiri rapat penting, atau acara resmi seperti pesta pernikahan dan wisuda. Saat memakai pantofel, kita secara gak langsung menampilkan citra yang rapi, dewasa, dan berkelas. Ini adalah sepatu yang “berbicara” banyak tanpa perlu kata-kata, ya.

Sebaliknya, flat shoes lebih serbaguna dan cocok untuk aktivitas harian yang santai. Kita bisa memakainya ke kampus, hangout, bahkan ke kantor yang gak menuntut dress code kaku. Karena solnya datar, flat shoes juga menjadi pilihan ideal bagi kita yang banyak berjalan atau berdiri lama.


4. Gaya dan kesan yang ditampilkan

ilustrasi flat shoes (pexels.com/cottonbro studio)

Saat memakai pantofel, kesan pertama yang muncul adalah profesionalitas dan ketegasan. Sepatu ini memberi aura percaya diri, elegan, dan matang. Cocok bagi kita yang ingin tampil berwibawa di dunia kerja atau saat menghadiri pertemuan penting. Tak heran banyak pekerja kantoran menjadikan pantofel sebagai bagian dari identitas profesionalnya, ya.

Sedangkan flat shoes memberikan kesan lembut, feminin, dan praktis. Dengan desain yang lebih bervariasi, flat shoes memberi kebebasan bagi kita untuk mengekspresikan gaya pribadi. Ia bisa tampil kasual dengan jeans atau semi-formal dengan jas. Kesan yang ditampilkan adalah elegan tapi tetap santai.


5. Kenyamanan dan perawatan jangka panjang

ilustrasi sepatu pantofel (pexels.com/Imran Creatives)

Kenyamanan memang tergantung pada kebiasaan kita, tapi secara umum flat shoes lebih unggul dalam hal ini. Tanpa hak tinggi dan dengan bahan ringan, kaki kita jarang terasa pegal meski dipakai seharian. Flat shoes juga gampang dibersihkan, cukup diseka lembut atau dicuci ringan sesuai bahan, sepatu ini sudah terlihat menarik.

Pantofel, di sisi lain, membutuhkan sedikit usaha ekstra. Karena material kulitnya, kita perlu shoe polish, penyimpanan dengan shoe tree, dan pembersihan rutin agar tetap mengilap. Namun, jika dirawat dengan benar, pantofel bisa bertahan bertahun-tahun tanpa kehilangan pesonanya, kok. 

Dari pembahasan di atas, kini kita tahu bahwa perbedaan sepatu pantofel dan flat shoes bukan cuma soal bentuk atau bahan, tapi juga soal makna di baliknya. Yang terpenting adalah bagaimana kita memilih sepatu yang mendukung gaya hidup. Kamu pilih yang mana?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team